Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi Palsu. Pria tersebut ditangkap dan diinterogasi karena mengkritik aparat Kepolisian di media sosial.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
====
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan
====
SUMBER: Facebook
http://archive.today/SJRHn
====
NARASI:
*Foto seorang pria ditangkap, duduk disebuah kursi dengan dipasang borgol pada kedua tangannya*
(terjemahan dari Bahasa Hindi)
*Muslim Cina*
Orang yang terlihat duduk di kursi ini tidak lain adalah putra umat ini, *adalah saudara kita yang beragama Islam*. Tidak tahu berapa banyak orang seperti itu yang terlibat dalam satu atau lain cara dan satu-satunya kesalahan mereka adalah bahwa mereka adalah orang-orang yang percaya pada *kalma* *lailahaillallah*.
Ini gambar penjara di *China* di sini *Muslim Uyghur* diperlakukan seperti ini. Mereka benar-benar terikat di kursi, bahkan mereka tidak bisa bergerak. Mereka disimpan seperti ini selama berminggu-minggu, orang-orang malang ini tidur di atasnya, makan di atasnya. Jika dilihat, maka orang-orang ini sedang menunaikan kewajiban Islam dan menjadi seorang Muslim.
====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama “Binte Pathan” yang membagikan postingan berupa narasi dan disertai foto seorang laki-laki duduk di atas kursi yang disebutnya “tiger chair”, sambil kedua tangannya diborgol. Narasi yang disampaikan oleh Binte yakni bahwa laki-laki tersebut adalah seorang Muslim Uyghur yang sedang ditangkap dan diinterograsi oleh aparat keamanan di Cina, karena mempraktikkan Islam.
Lebih lanjut Binte juga mengatakan bahwa, orang Muslim Uyghur yang dipenjara dan didekap selama berminggu-minggu hanya dapat melakukan aktivitas makan dan tidur di atas kursi sambil diborgol sebagaimana gambar postingan Binte.
Cina telah mendapat kecaman dari berbagai negara atas perlakuan diskriminatif terhadap Muslim Uyghur di wilayah Barat Laut Xinjiang. Dilansir dari laporan BBC pada Mei 2021, penelitian HAM menemukan setidaknya ada 630 tokoh dan pemuka agama Islam yang dipenjara sejak tahun 2014.
Meski begitu, foto laki-laki yang diborgol di atas “tiger chair” bukanlah Muslim Uyghur.
Dilansir dari indiatoday.in, laki-laki tersebut bernama Zhui Feng Luhua, yang ditangkap dan diinterogasi oleh Polisi setempat karena telah mengkritik Polisi di media sosial WeChat dan QQ. Luhua mengritik Polisi lalu lintas yang menyita sepeda motor.
Penelusuran gambar menggunakan Yandex menemukan, video di YouTube berdurasi 3 menit, dengan judul video “China Police Interrogate Man For Social Media Comments”, video tersebut menayangkan interogasi lengkap Luhua dan 2 orang Polisi.
Diperlihatkan dalam video, Luhua sedang duduk di atas kursi besi dan tangannya diborgol. Kedua polisi melempar beberapa pertanyaan bernada interogatif. Para Polisi menanyakan kepada Luhua kenapa ia mengkritik seorang Polisi lalu lintas yang sedang menyita sepeda motor, Polisi tersebut juga menganggap Luhua telah mejelek-jelekan dan mengucapkan ujaran kebencian terhadap aparat Polisi.
Luhua mengklarifikasi bahwa sebenarnya ia sedang mabuk dan hanya bercanda.
Beberapa tahun kemudian, masyarakat dan para jurnalis menyatakan kritik terhadap peraturan di Cina yang kurang menjunjung kebebasan berpendapat.
Dalam video interogasi berdurasi 3 menit tersebut tidak ada yang menyinggung soal pembahasan agama ataupun Muslim Uyghur di Cina.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim akun Facebook Binte Pathan adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
====
REFERENSI:
https://theduran.com/chinas-orwellian-social-media-police/
https://www.youtube.com/watch?v=rbTXb6bEMfI
====
LANJUTAN NARASI:
Semoga Allah menerima perjuangan mereka untuk Islam. Mengapa mereka diberikan semua masalah ini karena mereka memiliki iman di dalam hati mereka. Mereka sengaja dianiaya agar meninggalkan Islam. Saudara-saudaraku, jangan sekali-kali mematahkan semangat saudara-saudaramu yang beriman dalam doa-doamu, dan memanjatkan doa khusus untuk mereka semoga Allah melindungi mereka dan memberikan pembebasan mereka sesegera mungkin dan menjauhkan dari penindasan. Ya Allah jadikan din kami sekuat mereka. * Kesyahidan ini adalah langkah ke alam kubur.
🇮🇳*orang-orang mengira menjadi muslim itu mudah*🇮🇳
====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian