[SALAH] Berada Di Sekitar Orang yang Baru Divaksin, Dapat Sebabkan Gangguan Menstruasi Pada Wanita

Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

Faktanya, tidak ada mekanisme biologis yang menyatakan bahwa vaksin dapat menyebar dari tubuh seseorang ke orang lain.

Selengkapnya ada di penjelasan.

=====
[KATEGORI]: MISLEADING CONTENT/Konten Menyesatkan

=====

[SUMBER]: INSTAGRAM
https://archive.vn/4pKtU

=====
[NARASI]:

“After reading the effects of side effects for those that or arround people who have been vaccinated as described by pfizer in their study trials and after consulty a doctor as well, we ask that if you’ve been vaccinated, to please order for curbsid pick up or delivery for 28 days after their vaccinated…”

=====
[PENJELASAN]:

Kabar efek samping dari vaksinasi kepada siklus menstruasi wanita telah beredar luas di masyarakat. Informasi ini membuat beberapa orang yakin bahwa wanita yang berada di sekitar orang-orang yang baru mendapatkan vaksin, maka siklus mestruasinya akan terganggu. Salah satu akun di Instagram pun membagikan hal yang sama. Akun bernama ‘brothersbutcers’ ini menyatakan bahwa untuk setiap pelanggannya yang baru saja divaksin, dapat mengambil pesanannya 28 hari setelah usai vaksinasi. Hal ini dilakukannya untuk menjaga pelanggan lain yang mayoritas adalah wanita.

Namun apakah benar jika berada di sekitar orang-orang yang baru divaksin akan mempengaruhi siklus menstruasi wanita?

Melansir dari media nbcnews, Dr. Lucy McBride, seorang dokter penyakit dalam yang berpraktik di Washington DC menyatakan bahwa tidak ada mekanisme biologis yang dapat digunakan untuk melepaskan vaksin.

“Ketika orang terinfeksi virus, apakah mereka memiliki gejala atau tidak, mereka melepaskan virus. Begitulah cara virus menyebar di komunitas. Vaksin, meskipun, tidak tertumpah. Vaksin tidak menular,” jelasnya.

Seorang ginekolog, Dr. Jennifer Gunter, yang terkenal melalui tulisannya tentang vaksin juga menyatakan hal serupa.

“Tak satu pun dari tiga vaksin COVID-19 yang disetujui untuk digunakan di AS mungkin dapat memengaruhi orang yang belum divaksinasi, seperti misalnya menstruasi, kesuburan, dan kehamilan. Biar saya perjelas. Vaksin COVID-19 tidak dapat mempengaruhi siapa pun secara proxy.”

Dalam sebuah pernyataan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menjelaskan proses vaksinasi yang kemudian tidak mungkin dapat mempengaruhi orang di sekitarnya.

“Vaksin COVID-19 memberikan instruksi untuk mengajari sel manusia cara membuat protein, atau bahkan hanya sepotong protein yang memicu respons kekebalan di dalam tubuh manusia. Setelah potongan protein dibuat, sel memecah instruksi dan menyingkirkannya. Respons kekebalan itu yang kemudian menghasilkan antibodi yang melindungi kita dari infeksi jika virus yang sebenarnya memasuki tubuh kita.”

“Cara yang sama juga setiap hari digunakan untuk membuat berbagai insulin, hemoglobin, myosin atau salah satu dari ratusan protein di dalam tubuh kita. Jika saya datang dan berdiri di samping seseorang, saya tidak akan mendapatkan insulin mereka,” katanya. “Mereka tidak akan mentransfer insulin dari mereka kepada saya. Seperti itulah mekanisme pemikirannya.”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa berada disekitar orang yang baru divaksin akan mempengaruhi siklus mentruasi pada wanita merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

=====
[REFERENSI]:

https://www.politifact.com/article/2021/may/06/debunking-anti-vaccine-hoax-about-vaccine-shedding/

https://www.nbcnews.com/news/amp/ncna1267310

https://kumparan.com/kumparannews/hoaxbuster-orang-yang-sudah-divaksin-dapat-menularkan-penyakit-reproduksi-1v7gRwua38R

=====

Editor: Bentang Febrylian