Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam situs resminya menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara radiasi tersebut dengan risiko kanker, terutama pada anak-anak.
= = = = =
[KATEGORI]: KONTEN YANG MENYESATKAN
= = = = =
[SUMBER]: WHATSAPP
= = = = =
[NARASI]:
Pihak medis menjawab banyak faktor .. salah satunya adalah terkena *RADIASI (bersumber dari Gadget, radiasi Wifi)* . Tersentak kami baru sadar, kami baru percaya, karena selama ini ananda Zein Raffael *sangat intens bermain gadget* (hp dengan you tube-nya) dan dari pancaran Wifi yang ada di rumah kami.. dan membiarkannya karena anak dirasa diam saat bermain gadgetnya.
Kami menangis, kami sedih, kami menyesal… kenapa kami biarkan anak2 asik dengan gadgetnya…. Hingga sekarang terjadilah seperti ini…
= = = = =
[PENJELASAN]:
Beredar melalui aplikasi perpesanan Whatsapp, sebuah informasi seorang anak yang masih berusia 3 tahun mengidap kanker darah akibat radiasi yang dihasilkan dari gadget dan wifi. Dalam pesan tersebut diceritakan bahwa anak itu intens bermain gadget dan memiliki wifi di rumahnya.
Setelah ditelusuri, Radiasi Wi-Fi tidak memicu kanker, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam situs resminya menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara radiasi tersebut dengan risiko kanker, terutama pada anak-anak. Pernyataan WHO ini juga didukung oleh para ahli dan ilmuwan di seluruh dunia.
Seorang pakar Fisika dari Drexel University di Amerika Serikat menjelaskan lebih jauh bahwa radiasi Wi-Fi memiliki sifat yang berbeda dengan sinar gamma yang dihasilkan oleh tenaga nuklir atau sinar ultraviolet (UV). Radiasi yang dihasilkan sinar gamma dan sinar UV mampu menyebabkan perubahan DNA atau mutasi genetik dalam tubuh manusia. Mutasi genetik bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Sementara itu, radiasi Wi-Fi yang dipancarkan gelombang elektromagnetik tidak bisa menyebabkan mutasi genetik, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Itu berarti radiasi Wi-Fi tak bersifat karsinogenik atau menyebabkan penyakit kanker.
Konsultan Senior dari Parkway Cancer Center Singapura Colin Phipps Diong yang mendalami hematologi juga menjelaskan radiasi wifi tidak ada kaitannya dengan kanker darah.
“WiFi 4G itu paparan radio frekuensi elektromagnetik antara 1900-2100 MHz. Dan hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara WiFi dengan kanker darah,” kata Collin.
Sehingga, klaim mengenai radiasi wifi dapat sebabkan kanker darah termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
= = = = =
[REFERENSI]:
Penulis: Aisyah Adilah
Editor: Bentang Febrylian