Variasi dari pesan berantai “Paradox vaksin” yang sebelumnya sudah beredar. Fungsi vaksin adalah untuk melatih sistem kekebalan tubuh, untuk memicu respons imun, agar dapat mengenali dan memerangi patogen (virus maupun bakteri). Dengan cukup banyak orang yang diimunisasi maka peluang untuk berjangkitnya penyakit menjadi sangat rendah, karena tidak ada cukup inang yang digunakan oleh patogen untuk berkembang.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan.
SUMBER: Pesan berantai WhatsApp.
NARASI: “gimana nih👇
YANG SUDAH DIVACCINE SILAHKAN TANYA KE PEMERINTAH,APAKAH ADA JAWABAN LAIN,SELAIN DIBAWAH INI?👇👇👇👇👇
Ini ada pertanyaan dan jawaban sebelum memutuskan memvaksin diri :…”, salinan selengkapnya di bagian CATATAN.
PENJELASAN
Berdasarkan “7 Jenis Mis dan Disinformasi”, masuk ke kategori “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu” [1]. SUMBER mengedarkan narasi atau klaim yang tidak berdasarkan fakta sehingga menyebabkan kesimpulan yang keliru.
KLAIM 1: mengenai tetap menggunakan masker setelah vaksin.
PENJELASAN: dijelaskan oleh Josh Hopkins Medicine: “Apakah saya masih harus memakai masker dan melanjutkan tindakan pencegahan keamanan COVID-19 jika saya mendapatkan vaksin?
Ya, setiap orang masih perlu mempertahankan tindakan pencegahan keamanan ini di masa mendatang. Jika Anda termasuk di antara sekitar 5% hingga 10% orang yang vaksinnya tidak efektif, Anda masih dapat tertular dan menyebarkan virus corona. Penelitian sedang melihat apakah vaksin, bahkan ketika efektif untuk mencegah penyakit, membuat seseorang tidak menyimpan virus dan menularkannya kepada orang lain.” [2]
–
KLAIM 2: mengenai dibuka kembali tempat-tempat komersial dan layanan umum.
PENJELASAN: berkaitan dengan “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity), begitu jumlah minimal populasi sudah divaksin dan kekebalan kelompok dicapai pengetatan seperti larangan berkerumun baru bisa diberlakukan. Penjelasan dari PublicHealth: “The Herd Immunity Imperative
Vaksin tidak hanya bekerja pada tingkat individu, tetapi juga melindungi seluruh populasi. Begitu cukup banyak orang yang diimunisasi, peluang untuk berjangkitnya penyakit menjadi sangat rendah bahkan orang yang tidak diimunisasi mendapat manfaat. Pada dasarnya, bakteri atau virus tidak akan memiliki cukup inang yang memenuhi syarat untuk membangun pijakan dan pada akhirnya akan mati seluruhnya. Fenomena ini disebut ” imunitas kawanan ” atau “imunitas komunitas”, dan hal itu memungkinkan penyakit yang pernah menghancurkan bisa dibasmi seluruhnya, tanpa perlu memvaksinasi setiap individu.” [3]
–
KLAIM 3: tidak yakin resistan terhadap COVID-19 setelah divaksin.
PENJELASAN: SALAH, vaksin COVID-19 melindungi terhadap COVID-19. Penjelasan dari CDC: “Akankah vaksinasi COVID-19 melindungi saya dari penyakit COVID-19?
Iya. Vaksinasi COVID-19 bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan Anda bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan COVID-19, dan ini melindungi Anda dari penyakit COVID-19.
Terlindung dari sakit itu penting karena meskipun banyak orang dengan COVID-19 hanya memiliki penyakit ringan, orang lain mungkin menderita penyakit parah , memiliki efek kesehatan jangka panjang , atau bahkan meninggal. Tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana COVID-19 akan memengaruhi Anda, bahkan jika Anda tidak memiliki peningkatan risiko komplikasi yang parah . Pelajari lebih lanjut tentang cara kerja vaksin COVID-19 .” [4]
–
KLAIM 4: tentang transmisi dan tidak yakin tidak menulari orang lain.
PENJELASAN: menularkan dan ditulari berkaitan dengan “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity), cek penjelasan sebelumnya di KLAIM 2.
–
KLAIM 5: tentang waktu berlakunya suntikan vaksin.
PENJELASAN: vaksin TIDAK harus bertahan selamanya, begitu jumlah minimal orang yang disuntik sudah cukup untuk mencapai Kekebalan Kelompok (Herd Immunity) maka virus TIDAK memiliki inang untuk berkembang dan menyebar.
Penjelasan oleh Lana Dbeibo, direktur inisiatif vaksin untuk Universitas Indiana: “Meskipun kekebalan dari vaksin mungkin tidak bertahan selamanya, mendapatkan banyak orang yang divaksinasi dengan cepat akan mengakhiri pandemi. Tidak ada vaksin yang 100% efektif. Namun, orang yang divaksinasi jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi, dan bahkan jika mereka melakukannya, mereka juga jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus ke orang lain.
Virus juga tidak bisa hidup lama di luar inang. Dan varian SARS-CoV-2 yang lebih menular berkembang ketika virus bereplikasi di dalam inang. Dengan lebih sedikit inang yang tersedia, virus menjadi kurang lazim, mengurangi risiko infeksi untuk semua orang.
“Semakin cepat kami memvaksinasi, semakin baik kami dalam memenangkan perlombaan dengan varian dan virus itu sendiri,” kata Dbeibo. “Vaksin memblokir penyebaran virus. Semakin banyak pemblokiran, semakin besar kemungkinan kami dapat memulihkan keadaan normal.” (Indy Star) [5]
–
KLAIM 6: tentang belum dapat menghentikan jarak sosial (social distancing).
PENJELASAN: berkaitan dengan “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity), cek penjelasan sebelumnya di KLAIM 2.
–
KLAIM 7: tentang belum dapat berpelukan meskipun sudah divaksin.
PENJELASAN: berkaitan dengan “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity), cek penjelasan sebelumnya di KLAIM 2.
–
KLAIM 8: tentang manfaat vaksin untuk diri sendiri.
PENJELASAN: berkaitan dengan “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity), cek penjelasan sebelumnya di KLAIM 2.
–
KLAIM 9 & 10: tentang keamanan vaksin.
PENJELASAN: di Amerika dan berlaku juga di negara-negara lain di dunia, vaksin sudah terbukti aman. Penjelasan dari CDC: “Apa yang perlu Anda ketahui
* Vaksin COVID-19 aman dan efektif .
* Jutaan orang di Amerika Serikat telah menerima vaksin COVID-19 di bawah pemantauan keamanan paling intens dalam sejarah AS.
* CDC merekomendasikan Anda untuk mendapatkan vaksin COVID-19 segera setelah Anda memenuhi syarat.
Jutaan orang telah menerima vaksin COVID-19 dengan aman
Lebih dari 92 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di Amerika Serikat dari 14 Desember 2020 hingga 8 Maret 2021.
Vaksin COVID-19 aman dan efektif . Vaksin COVID-19 dievaluasi pada puluhan ribu peserta dalam uji klinis. Vaksin tersebut memenuhi standar ilmiah ketat FDA untuk keamanan, efektivitas, dan kualitas produksi yang diperlukan untuk mendukung otorisasi penggunaan darurat (EUA). Pelajari lebih lanjut tentang EUA di video iniikon eksternal.
Jutaan orang di Amerika Serikat telah menerima vaksin COVID-19, dan vaksin ini akan menjalani pemantauan keamanan paling intensif dalam sejarah AS. Pemantauan ini termasuk menggunakan sistem pemantauan keamanan yang sudah mapan dan baru untuk memastikan bahwa vaksin COVID-19 aman.
Hasilnya meyakinkan
Hasil dari upaya pemantauan meyakinkan. Beberapa orang tidak memiliki efek samping. Banyak orang telah melaporkan efek samping ringan setelah vaksinasi COVID-19 , seperti
* nyeri atau bengkak di tempat suntikan,
* sakit kepala, kedinginan,
* atau demam.
Reaksi ini biasa terjadi. Sejumlah kecil orang pernah mengalami reaksi alergi yang parah (disebut “anafilaksis”) setelah vaksinasi, tetapi ini sangat jarang terjadi . Jika ini terjadi, penyedia vaksinasi memiliki obat yang tersedia untuk secara efektif dan segera menangani reaksinya.
Setelah Anda mendapatkan vaksin COVID-19, Anda akan diminta untuk tinggal selama 15-30 menit sehingga Anda dapat diobservasi jika Anda mengalami reaksi alergi yang parah dan diberikan perawatan jika diperlukan. [6]
–
KLAIM 11: tentang perlindungan 100% ke orang lain yang ditemui.
PENJELASAN: “Kekebalan Kelompok” (Herd Immunity) memungkinkan keamanan yang lebih terhadap orang-orang yang termasuk bagian dari populasi yang tidak bisa divaksin, penjelasan dari PublicHealth:
“Ini penting karena akan selalu ada persentase populasi yang tidak dapat divaksinasi, termasuk bayi, anak kecil, orang tua, orang dengan alergi parah, wanita hamil, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Berkat kekebalan kelompok, orang-orang ini tetap aman karena penyakit tidak pernah diberi kesempatan untuk menyebar melalui suatu populasi.” [3]
–
KLAIM 12: tentang reaksi parah terhadap vaksin.
PENJELASAN: berkaitan dengan reaksi alergi yang parah (disebut “anafilaksis”), cek penjelasan sebelumnya di KLAIM 9 & 10.
–
KLAIM lainnya di bagian “kesimpulan”.
PENJELASAN: sudah dijelaskan di poin-poin sebelumnya di atas.
REFERENSI
[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.” http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate), http://bit.ly/2rhTadC.
[2] hopkinsmedicine.org: “Apakah Vaksin COVID-19 Aman?”, http://bit.ly/3cyi2GE (Google Translate) / http://bit.ly/3j7v9zC (arsip cadangan).
[3] publichealth.org: “BAGAIMANA VAKSIN BEKERJA”, http://bit.ly/39FGd41 (Google Translate) / http://bit.ly/2L9tRHU (arsip cadangan).
[4] cdc.gov: “Fakta tentang Vaksin COVID-19”, http://bit.ly/2L9tRHU (Google Translate) / http://bit.ly/3pSyOUR (arsip cadangan).
[5] indystar.com: “Berapa lama kekebalan vaksin bertahan? Setidaknya beberapa bulan, tapi studi masih terus dilakukan”, http://bit.ly/3bRvvIX (Google Translate) / https://archive.st/bc5x (arsip cadangan).
[6] cdc.gov: “Keamanan Vaksin COVID-19”, http://bit.ly/30MlSoz (Google Translate) / https://archive.st/plfb (arsip cadangan).
[7] turnbackhoax.id: “[SALAH] Pesan Berantai “Paradox vaksin”” https://bit.ly/3rcTIhw / https://archive.md/AS7N3 (arsip cadangan).
[8] turnbackhoax.id: “[FALSE] “12 important questions and answers before considering getting vaccinated”” https://bit.ly/37ROqAU / https://archive.md/BC3Ko (arsip cadangan).
CATATAN
- Salinan narasi/klaim selengkapnya oleh SUMBER,
“gimana nih👇
YANG SUDAH DIVACCINE SILAHKAN TANYA KE PEMERINTAH,APAKAH ADA JAWABAN LAIN,SELAIN DIBAWAH INI?👇👇👇👇👇
Ini ada pertanyaan dan jawaban sebelum memutuskan memvaksin diri :
●1.
“Bila sy telah di vaksin apakah sy dapat berhenti memakai masker ?
Goverment : “NO”
●2.
” Bila sy telah divaksin apakah restoran2, bar2, sekolah2, fitness clubs, salon rambut, etc. kembali dibuka dan org2 akan dapat kembali bekerja seperti normalnya?
Government : “NO”
●3.
” Apabila sy telah di vaksin apakah sy resistant terhadap Covid ? “
Government :
” Tdk tahu dengan tepat, kemungkinan tidak.”
●4.
” Bila sy telah divaksin, paling tidak sy tidak dapat menulari org lain (contagious), ya khan ?”
Government :
“NO.
Vaksin tidak menghentikan transmisi.”
●5.
” Bila sy telah di vaksin, berapa lama vaksin tsb berlakunya ( masa kadaluwarsa ) ?”
Government :
“Tidak ada yg tahu. Semua vaksin-vaksin Covid masih dalam tahap experimental ( Experimental Stage).”
●6.
” Bila sy telah divaksin, apakah sy dapat stop jaga jarak (social distancing) ?”
Government : “NO”
●7.
” Bila org tua sy, nenek-kakek sy, dan sy semua telah divaksin, apakah kami kembali dapat berpelukan satu sama lain?”
Government : “NO”
●8.
“Jadi apa gunanya memvaksin diri kita ?”
Government :
” Berharap virus tidak akan membunuh anda “
●9.
” Apakah anda yakin vaksin ini tidak menyakiti atau membunuh sy ?”
Government: “NO”
●10.
” Bila secara statistik virus tidak membunuh sy (99.7% tingkat survival/survival rate).
Mengapa sy harus mendapat vaksinasi ?”
Government :
“Berharap memproteksi orang-orang lain.”
●11.
“Jadi bila sy telah divaksin, dapatkah sy melindungi 100% org-org yg sy temui/kontak ?”
Government : “NO”
●12.
” Bila sy mengalami reaksi yg cukup parah, efek-efek (yg belum diketahui) atau meninggal oleh karena vaksin, apakah sy (atau keluarga sy) akan mendapat kompensasi dari pabrik vaksin atau Pemerintah
( the vaccine manufacture or the Government ) ?”
Government :
“NO –
Pemerintah dan
pabrik vaksin 100%
zero/tdk bertanggung jawab yang berurusan dg obat experimental ini.
(100% zero liability regarding this experimental drug).”
Jadi kesimpulan ” Vaksin Covid -19 ” sbb :
A* TIDAK memberikan imunitas.
B* TIDAK memusnahkan virus.
C* TIDAK prevensi/menghalangi/menahan kematian ( prevent death ).
D* TIDAK menggaransi anda tidak akan terkena virus.
E* TIDAK menghentikan anda untuk menularkannya kepada org2 lain.
F* TIDAK mempunahkan (eliminate) kebutuhan unt menghilangkan larangan2 bepergian.
G* TIDAK mempunahkan kebutuhan menutup bisnis ( business closures).
H* TIDAK mempunahkan kebutuhan lockdown.
I* TIDAK mempunahkan kebutuhan stop memakai masker.
J* TIDAK menggaransi apapun juga.
Setelah membaca ini, Anda dapat mengambil keputusan terakhir thd diri anda scr pribadi.
Apakah akan mau menerima vaksin ?!
Setiap diri kita harus bertanggung jawab sendiri atas sebuah pengambilan keputusan.
Dan tidak semua keputusan membutuhkan percakapan orang2 di luar sana.
Cukup memberitahuankan pd diri sendiri, apa yg harus kita lakukan … 😁
Selamat mengambil keputusan ter-penting ini
Semoga selalu Sehat Wa’afiat, Panjang Umur dan Tetap Semangat”.