[SALAH] Tidak Ada Kasus Covid-19 di Bhutan karena Penduduknya Vegetarian

Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

Per tanggal 14 Maret 2021, terdapat 868 kasus Covid-19 yang sudah terkonfirmasi di Bhutan. WHO menegaskan bahwa belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa menjadi vegetarian dapat mencegah penularan Covid-19.

= = = = =

KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content

= = = = =

SUMBER: Facebook
https://archive.ph/wiaPK

= = = = =

NARASI:

[diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia]

“Negara yang tidak pernah memiliki kasus kanker
Tidak ada penduduk yang terinfeksi virus Covid-19

Raja dan Ratu Bhutan adalah vegetarian selama hidupnya.
[…]

(Narasi dilanjutkan setelah bagian Referensi)

= = = = =

PENJELASAN:

Pengguna Facebook dengan nama pengguna Van Tran mengunggah ulang sebuah narasi (1/2) yang menyatakan bahwa tidak ada kasus Covid-19 di Bhutan, sebab penduduknya adalah vegetarian. Narasi tersebut pertama kali diunggah oleh Vincent Nguyen AL pada 21 Maret 2020 yang lalu.

Berdasarkan hasil penelusuran, per tanggal 14 Maret 2021, terdapat 868 kasus Covid-19 yang sudah terkonfirmasi di Bhutan. Adapun per tanggal 21 Maret 2020 ketika klaim tersebut pertama kali dibuat, terdapat dua kasus Covid-19 yang sudah terkonfirmasi. Lebih lanjut, WHO menegaskan bahwa belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa menjadi vegetarian dapat mencegah penularan Covid-19. Direktur All India Institute of Medical Science (AIIMS), Dr Randeep Guleria, juga menyatakan bahwa persebaran Covid-19 terjadi dari satu individu ke individu yang lain, bukan disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi.

Narasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] WHO Menyebutkan Vegetarian Tidak Kena Covid-19” pada tanggal 16 Mei 2020 lalu.

Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Van Tran tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

= = = = =

REFERENSI:

https://www.facebook.com/MoHBhutan/posts/3975547449173508

https://thebhutanese.bt/partner-tests-positive-14-days-into-quarantine-19-days-into-entering-bhutan-and-28-days-after-1st-contact-with-index-case/

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19-food-safety-for-consumers

http://en.nhc.gov.cn/2020-07/03/c_80989.htm

https://economictimes.indiatimes.com/news/politics-and-nation/non-veg-food-hot-weather-aiims-director-bursts-biggest-myths-about-coronavirus/articleshow/74634404.cms?from=mdr

https://turnbackhoax.id/2020/05/16/salah-who-menyebutkan-vegetarian-tidak-kena-covid-19/

= = = = =

(Lanjutan Narasi)

[…]
Bhutan dikenal sebagai negara paling bahagia. Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck lahir pada tahun 1980. Ia dikenal sebagai pemimpin di era komntemporer yang paling hebat. Di bawah pemerintahannya, Bhutan dikenal sebagai negara dengan iklim paling bersih serta negara paling bahagia di dunia.

Bhutan adalah negara yang spesial. Penduduknya tidak membunuh. Mereka tidak membunuh sapi, babi, maupun unggas untuk dagingnya. Mereka tidak menangkap ikan maupun berburu unggas untuk makan. Tidak ada pencuri dan kerusuhan. Penduduknya keluar rumah tanpa mengunci pintu. Buah-buahan dan sayur-mayur ditanam secara organik.

Penduduk Bhutan hidup dengan harmonis dan tidak ada konflik. Usia harapan hidup rata-rata di Bhutan mencapai 90 tahun. Tidak ada kasus kanker di negara ini.

Hingga saat ini, tidak ada kasus Covid-19 di Bhutan.”

Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian