Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
Klaim tersebut salah. Faktanya sejak pertama kali banjir melanda Pekalongan awal Februari lalu, sejumlah stasiun TV telah menayangkan peristiwa tersebut.
= = = = =
[KATEGORI]: KONTEN YANG SALAH
= = = = =
[SUMBER]: FACEBOOK
https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2021/02/SALAH-Banjir-Pekalongan-Tidak-Disiarkan-di-TV.pdf
= = = = =
[NARASI]:
Ini adalah Banjir di Pekalongan yg tidak diliput TV, coba kalo terjadinya di Jakarta, Babak Belur Pak Anies
= = = = =
[PENJELASAN]:
Sebuah akun Facebook bernama Hery Hermawan mengunggah beberapa foto banjir dengan menambahkan keterangan bahwa banjir yang terjadi di Pekalongan tidak disiarkan di televisi dan membandingkannya apabila terjadi di Jakarta.
Setelah ditelusuri melalui Youtube, ditemukan berita-berita dari televisi nasional yang menyiarkan berita banjir di Pekalongan. Diberitakan oleh KompasTv, hujan yang deras mengguyur pesisir Pantai Utara (Pantura) memicu Banjir di Pekalongan, Jawa Tengah. Akibatnya, beberapa akses jalan terputus.
Selain itu, diberitakan juga oleh MetroTv bahwa cakupan banjir cukup luas yaitu 3 dari 4 kecamatan serta 17 dari 27 kelurahan yang ada di wilayah pekalongan dengan rata-rata tinggi air mencapai 60 cm hingga 1 m.
Menurut data Badan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) lebih dari 10.000 rumah warga terendam banjir. Dua minggu lebih banjir melanda Pekalongan, bahkan ada warga yang sampai memancing ikan di depan rumahnya sendiri untuk kemudian dikonsumsi. Warga tersebut mengaku bosan dan tidak ada kegiatan sehingga memancing ikan setiap harinya.
Sehingga, klaim mengenai banjir di Pekalongan yang tidak disiarkan di televisi termasuk hoaks dengan kategori konten yang salah.
= = = = =
[REFERENSI]: