Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Narasi serupa sudah beredar sejak tahun 2012 yang lalu. Pihak WhatsApp melalui situs resminya juga telah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengenakan biaya kepada pengguna.
= = = = =
KATEGORI: Konten Palsu/Fabricated Content
= = = = =
SUMBER: Facebook
https://archive.vn/OcTPp
= = = = =
NARASI:
“PERINGATAN TERAKHIR
“Jangan mengabaikan pesan ini, tolong baca dengan saksama” Halo, saya VARUN PULYANI direktur whatsapp, pesan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada para pengguna kami bahwa kami telah menjual whatsapp kepada Mark Zuckeberg seharga 19 miliar $. WhatsApp sekarang dikelola oleh mark zuckeberg. Jika anda memiliki setidaknya 20 orang dalam kontak anda sebarkan pesan ini dan logo akun whatsapp anda akan berubah menjadi logo “f” milik facebook dalam kurun waktu 24 jam. Sebarkan pesan ini ke lebih dari 10 orang untuk mengaktivasi versi akun whatsapp anda yang baru dengan layanan dari facebook jika tidak akun anda akan dihapus dari sever yang baru.
[…]
(Narasi dilanjutkan setelah bagian Referensi)
= = = = =
PENJELASAN:
Pengguna Facebook Avic zoom mengunggah sebuah narasi (23/1) yang menyatakan bahwa pengguna WhatsApp akan dikenai biaya setelah aplikasi tersebut diakuisisi oleh Facebook. Narasi tersebut meminta para pengguna untuk menyebarkan pesan ke lebih dari 10 orang guna memperbarui versi WhatsApp yang dilengkapi dengan layanan dari Facebook. Jika pengguna tidak menyebarkan pesan tersebut, maka akun pengguna akan dihapus dan pengguna akan dikenai biaya 25 dolar per bulan untuk melakukan aktivasi ulang.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi serupa sudah beredar sejak tahun 2012 yang lalu. Pihak WhatsApp melalui situs resminya juga telah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengenakan biaya kepada pengguna. WhatsApp memang pernah menerapkan biaya sebesar 0.99 dolar per tahun, namun biaya tersebut telah dihapuskan sejak tahun 2016.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook Avic zoom tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://blog.whatsapp.com/it-is-a-hoax-really-it-is/?lang=en
https://blog.whatsapp.com/making-whats-app-free-and-more-useful/?lang=en
https://turnbackhoax.id/2017/09/24/hoax-whatsapp-dikenakan-biaya-pasca-diakuisisi-facebook/
https://www.theguardian.com/technology/2016/jan/18/whatsapp-drops-subscription-fee-free
= = = = =
(Lanjutan Narasi)
[…]
Ini adalah peringatan terakhir! Halo semuanya, sepertinya kabar tersebut benar, bahwa pengguna WhatsApp akan dikenai biaya mulai musim panas di tahun 2017. Jika anda mengirimkan pesan ini ke 20 orang yang ada di kontak anda, logo WhatsApp anda akan berubah warna menjadi biru dan anda tidak akan dikenai biaya apapun. Jika anda tidak percaya, tunggulah besok pada pukul 18:00 versi gratis WhatsApp akan berakhir dan anda akan dikenai biaya untuk mengaksesnya, ini memiliki dasar hukum Pesan ini bertujuan untuk menyebarkan infromasi kepada para pengguna kami, server kami sudah sangat padat, sehingga kami meminta anda untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Kami mewajibkan para pengguna aktif kami untuk menyebarkan pesan ini kepada seluruh orang di kontak anda untuk mengonfirmasi pengguna aktif kami, jika anda tidak mengirimkan pesan ini ke seluruh orang di kontak anda maka anda akan dikenai biaya oleh WhatsApp. Akun anda akan dinon-aktifkan dan memiliki konsekuensi kehilangan seluruh kontak anda. Pesan dari Jim Balsamic (CEO Whatsapp) kami telah memiliki data nama pengguna yang berlebih di aplikasi WhatsApp. Kami meminta seluruh pengguna untuk mengirimkan pesan ini kepada seluruh orang di kontak anda. Jika anda tidak mengirimkan pesan ini, kami akan menganggap akun anda tidak valid dan akan menghapus akun anda dalam kurun waktu 48 jam. Tolong JANGAN abaikan pesan ini atau whatsapp akan menganggap akun anda tidak aktif. Jika anda ingin melakukan aktivasi ulang setelah akun anda dihapus, maka anda akan dikenai biaya 25 dolar per bulan. Kami juga telah mengetahui permasalahan terkait gambar yang tidak dapat muncul. Kami tengah berusaha untuk mengatasi masalah ini.”
Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian