Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, klaim tersebut tidak benar. Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa uap panas dapat membunuh virus serta belum terbukti uap panas yang mengandung Eucalyptus dapat mempercepat hilangnya virus Corona.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]:
MISLEADING CONTENT/Konten Menyesatkan
=====
[SUMBER]:
=====
[NARASI]:
“Seminggu ber-uap:
Menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona. Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.
Jadi inilah sarannya:
Mulai prosesnya selama seminggu dari
9 – 16 Januari 2021, pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.
Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.
Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.
Uap menggunakan Eucalyptus Oil atau Vicks lebih bagus lagi. Berkah bagi semua yang akan menggunakan terapi ini dan membagikannya dengan orang lain!
Diedit dan Diadopsi oleh:
Pastor Virendra Arora dari Bangkok Thailand”
=====
[PENJELASAN]:
Melalui pesan Whatsapp, beredar informasi yang mengklaim bahwa dengan menghirup udara panas dapat membunuh virus Corona. Bahkan di dalam pesan tersebut dituliskan bahwa dengan menambahkan kandungan Eucalyptus akan memberikan hasil yang lebih baik lagi.
Setelah melakukan penelusuran terkait klaim tersebut, ternyata informasi tentang terapi uap untuk membunuh virus Corona adalah hoaks. Sebelumnya, melansir dari artikel turnbackhoax.id, terapi uap tidak terbukti dapat membunuh virus Corona di dalam tubuh manusia. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Eka Ginanjar mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak bermanfaat dan belum ada penelitian kesehatan secara resmi yang bisa membuktikan apakah menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona. Sampai saat ini, belum ada metode yang resmi untuk melakukan penelitian tersebut.
Dari artikel factcheck.afp.com, Dr. Jason McKnight, Asisten Profesor Klinis di Departemen Perawatan Primer dan Population Health di Texas A&M University menjelaskan bahwa cara tersebut justru memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada wajah seperti luka bakar bagian kulit wajah, mata, dan saluran pernapasan, yang jika cukup parah dapat menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang. Dirinya juga menambahkan bahwa sampai saat ini, satu-satunya cara untuk membunuh virus adalah melalui solusi pembersihan antimikroba, yang tidak boleh dihirup atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara apapun.
Informasi lain yang menyatakan bahwa penambahan zat Eucalpytus dari minyak kayu putih mampu membunuh virus corona lebih cepat juga salah. Mengutip dari kompas.com, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI, mengatakan Eucalyptus memang memiliki sejumlah zat aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus, dan anti jamur. Eucalyptus memang mampu membunuh virus betacorona, namun bukan virus Covid-19 yaitu SARS-CoV-2.
Dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Rini Pujiarti, Ph.D., juga menegaskan bahwa klaim Eucalyptus dapat membunuh virus Corona tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Hal tersebut perlu penelitian lebih lanjut oleh para ahli.
Jadi dapat disimpulkan klaim yang menyatakan bahwa terapi dengan uap panas, atau dengan uap yang mengadung Eucalyptus dari minyak kayu putih adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
=====
[REFERENSI]:
https://www.ugm.ac.id/id/berita/19700-eucalyptus-belum-terbukti-bisa-bunuh-virus-corona
https://factcheck.afp.com/inhaling-steam-will-not-treat-or-cure-novel-coronavirus-infection
=====
Penulis:
Gabriela Nauli Sinaga
Editor:
Bentang Febrylian
Eko Juniarto