Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi yang salah. Faktanya, menurut para ahli tidak ada bukti yang menunjukkan adanya kandungan Formaldehida pada Vaksin dapat menyebabkan Leukimia pada anak.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
====
KATEGORI: KONTEN MENYESATKAN
====
SUMBER: Facebook
https://web.facebook.com/melissa.hand.395/posts/3405712439653186?_rdc=1&_rdr
====
NARASI:
“Formaldehyde in vaccines. I was an embalmer for 18 years. The most common cancer contracted by embalmers is leukemia due to Formaldehyde exposure. Children are now injected with dozens more vaccines than we received as children and one of their ingredients is Formaldehyde (used as a vaccine preservative). The number one childhood cancer is leukemia.”
WAKE UP
(terjemahan)
“Formaldehida dalam vaksin. Saya adalah pembalsem selama 18 tahun. Kanker yang paling umum diderita oleh pembalsem adalah Leukemia diakibatkan paparan Formaldehida. Anak-anak sekarang disuntik dengan lusinan lebih banyak vaksin daripada yang kita terima dahulu saat anak-anak dan salah satu bahannya adalah Formaldehida (digunakan sebagai pengawet vaksin). Kanker nomor satu pada anak adalah Leukimia.”
SADARLAH
====
PENJELASAN:
Beredar narasi di media sosial bahwa kandungan Formaldehida pada vaksin dapat menyebakan kanker Leukimia pada anak. Narasi tersebut berasal dari seseorang yang mengaku sebagai pembalsem yang sudah bekerja selama 18 tahun. Postingan yang diunggah oleh akun Facebook bernama Melissa Attaway tersebut mendapat 374 likes dan telah dibagikan 453 kali.
Klaim bahwa Formaldehida pada vaksin dapat menyebakan kanker Leukimia pada anak beredar di tengah banyaknya perusahaan Biotech dan Farmasi sedang berlomba untuk membuat vaksin virus Corona yang efektif.
Dilansir dari laman berita AFP, juru bicara Cancer Council Australia menyatakan bahwa “tidak ada bukti” keterhubungan antara Leukimia pada anak-anak dan kandungan Formaldehida pada vaksin.
“Beberapa program imunisasi dapat membantu mencegah kanker dan prevalensi infeksi yang bisa menjadi awal mula kanker.”, ungkap juru bicara Cancer Council Australia kepada agensi berita AFP.
Diketahui bahwa Formaldehida merupakan senyawa organik yang biasanya digunakan di produk rumah tangga dan dipakai dengan takaran kecil untuk vaksin sebagai pengawet. Meski begitu sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr Seong Lin Khaw sebagai peneliti senior di Institut Penelitian Walter dan Elizabeth Hall menyatakan tingkat kandungan Formaldehida pada beberapa vaksin aman untuk manusia.
Dilansir dari situs resmi kesehatan masyarakat Amerika Serikat, publichealth.org, menyatakan bahwa paparan Formaldehida dengan tingkat rendah seperti pada vaksin tidak membahayakan. Sebenarnya, rata-rata bayi berusia 2 bulan, mereka memiliki kandungan Formaldehida alami, sebanyak 1,1 mg, sedangkan kandungan Formaldehida pada vaksin hanya 0,2 mg per dosis, sehingga dalam hal ini Formaldehida pada vaksin tentu tidak berbahaya.
Dalam situs vaccine.gov yang bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, Amerika Serikat, juga menyatakan hal yang sama. Kandungan Formaldehida pada vaksin, tidak berbahaya, karena takarannya sedikit. Faktanya, ada lebih banyak Formaldehida alami di dalam tubuh kita ketimbang dalam vaksin.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa tidak ada penelitian yang membuktikan kandungan Formaldehida pada vaksin dapat menyebabkan Leukimia pada anak. Sehingga klaim postingan akun Melissa Attaway adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN MENYESATKAN.
====
REFERENSI:
https://www.vaccines.gov/basics/vaccine_ingredients
https://www.publichealth.org/public-awareness/understanding-vaccines/goes-vaccine/