Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
Faktanya, aliran elektron yaitu listrik dihasilkan dari reaksi di dalam baterai, yang terletak di dalam wadah lampu.
= = = = =
[KATEGORI]: KONTEN YANG MENYESATKAN
= = = = =
[SUMBER]: TWITTER
https://archive.vn/aeero
= = = = =
[NARASI]:
“Ini kan namanya…”
“Inovasi”
“Ya inovasi, ini kan PLN pasti akan cari cara. Yang penting rakyat punya akses terhadap listrik yang murah meriah”
“Terutama untuk masyarakat di pesisir, nelayan, terus juga mereka yang kesulitan akses listrik karena pasokan terbatas. Misalkan kemarin kita di Palembang di Oga… itu setiap jam delapan malam itu mati lampu, baru nyala lagi jam 8 pagi. Nah itu kita bisa memanfaatkan ini, Nah ini kita lagi kembangkan juga genset dengan air garam”
“Di produksinya daerah mana ini?”
“Di Bekasi, Dodongkulo”
“Oh Dodongkulo”
“Iya”
“Ini tak tungguin sampai nyala ini”
“Ini bisa buat nge charge handphone juga pak”
“Oh bisa ya”
“Bisa, jadi kalau lampu kita matiin ini bisa buat nge charge handphone juga karena ada slotnya juga disini.”
“Masa”
“Ini slotnya”
“Oh pakai USB ya”
“Iya pakai USB”
“Nge charge hape pakai air garam, wuish nyala. Ini bukan tipuan kan?”
“Hahaha coba sendiri, coba sendiri”
“Wah juragannya ini”
“Ampuun”
“Lampu Air Garam namanya”
“Ini semakin lama semakin full ini”
“Ini LED nya makin naik.”
“Oh gitu”
“98% TKD
“Oh 98% TKD, yang enggak?”
“Yang enggak itu LED nya tok”
“Oh LED nya tok”
“Jadi semua produksinya dalam negeri”
“Jadi guys ini lampu air garam, produksi UMKM kita, produksi anak bangsa, produksi rakyat Indonesia”
“Sertifikasi sudah internasional ya.”
“Oh iya sertifikasi udah internasional woaah keren banget. Kalau ada yang mau pesen, pesen ke saya aja ya”
“Hahahaha Assalamu’alaikum”
= = = = = =
[PENJELASAN]:
Sebuah akun Twitter bernama @Mylova 211 men-tweet video yang memperlihatkan seorang pria sedang memasukkan sebotol garam ke dalam tabung. Setelah menunggu beberapa saat, tabung tersebut menyala pada bagian dalamnya. Pria dalam video tersebut mengatakan bahwa air garam dapat menghasilkan listrik. Pengunggah menambahkan informasi bahwa lampu dari air garam tersebut merupakan ciptaan anak bangsa.
Setelah ditelusuri, ternyata lampu air garam tersebut merupakan ciptaan Peneliti Filipina Aisa Mijeno yang merupakan anggota Greenpeace Filipina. Penemuan lampu air garam tersebut digagas aisa dalam acara KTT UKM Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila pada tahun 2015.
Dilansir dari Rappler, lampu tidak dialiri daya oleh disosiasi garam dalam air karena tidak menghasilkan elektron yang dibutuhkan untuk penerangan. Aliran elektron yaitu listrik dihasilkan dari reaksi di dalam baterai, yang terletak di dalam wadah lampu. Sehingga, apabila menyebutnya sebagai lampu air asin karena dapat menimbulkan kebingungan dan klaim yang menyesatkan.
Jenis baterai apa pun, baik yang dapat diisi ulang atau tidak, dapat memberi daya pada lampu selama memenuhi persyaratan voltase dan arus dan tidak hanya terbatas pada baterai logam-udara yang mereka gunakan. Namun setelah beberapa waktu, logam-udara yang digunakan untuk menghasilkan listrik akan terkorosi oleh air garam. Untuk mengembalikan ke kondisi awal semua harus diisi ulang dengan daya yang lebih tinggi atau metalnya diganti.
Sehingga, klaim mengenai air garam sebagai sumber energi listrik dapat dikatakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
= = = = =
[REFERENSI]:
https://www.rappler.com/voices/salt-lamp-how-it-works-challenges
https://www.architectmagazine.com/technology/products/salt-the-lamp-powered-by-salt-water_s
https://news.abs-cbn.com/focus/11/19/15/all-about-aisa-mijeno-and-her-salt-lamp
https://www.goodnewspilipinas.com/salts-aisa-mejino-shares-apec-stage-with-obama-jack-ma/