Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)
Informasi tersebut salah. Faktanya, Pesawat “Darurat Bencana” atau doomsday plane tipe E-6B Mercury diluncurkan sebagai agenda rutin Otoritas Komando Nasional Amerika Serikat dan peluncurannya direncanakan jauh sebelum Donald Trump terdiagnosis COVID-19.
=====
KATEGORI: KONTEKS YANG SALAH / FALSE CONTEXT
=====
Sumber: Postingan Twitter @TimInHonolulu
https://archive.fo/ZbCGu
=====
Narasi:
“There’s an E-6B Mercury off the east coast near DC. I looked because I would expect them to pop up if he tests positive. It’s a message to the small group of adversaries with SLBMs and ICBMs.”
Terjemahan:
“Ada pesawat E-6B Mercury di lepas pantai timur dekat Washington DC. Say a mencari nya karena saya mengharapkan mereka muncul jika dia (Donald Trump) dites positif. Ini adalah pesan untuk sekelompok kecil musuh dengan SLBM (rudal balistik kapal selam) dan IBM (rudal balistik antarbenua)”
=====
Penjelasan:
Akun Twitter @TimInHonolulu (Tim Hogan), menulis cuitan yang diunggah pada 2 Oktober 2020. Cuitan tersebut menyebarluaskan informasi bahwa pesawat “darurat bencana” tipe E-6B Mercury diluncurkan karena Donald Trump terbukti positif COVID-19. Cuitan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 9.499 kali. Selain itu, terdapat 27.221 orang yang telah menyukai cuitan tersebut, diikuti dengan lebih dari 1000 orang memberikan komentar.
Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari portal berita FOX news, pesawat “darurat bencana” tersebut adalah bagian dari Operation Looking Glass – yang sekarang dikenal sebagai Airborne Command Post (ABNCP). Operasi ini digunakan untuk memberikan komando dan kendali pasukan nuklir AS jika pusat komando darat tidak dapat dioperasikan. Hal ini tidak mengindikasikan bahwa AS sedang terlibat dalam peperangan, karena penerbangan pesawat E-6B ini tercatat sebagai penerbangan yang teratur dilakukan setiap tahun.
“Ini sangat mungkin menjadi penerbangan rutin, E-6B mengudara secara teratur, juga pada skala waktu yang lebih besar, bukan hanya sesekali” ujar Christiaan Triebert, salah satu reporter New York Times, di akun Twitter pribadinya pada 2 Oktober 2020.
Selain itu, penerbangan pesawat E-6B ini juga sudah direncanakan jauh sebelum Donald Trump positif terkena COVID-19. Menurut artikel berita dari Washingtonian, jadwal penerbangan yang bersamaan dengan positifnya Donald Trump hanyalah “purely coincidental” atau murni kebetulan.
Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh @TimInHonolulu tersebut dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah, sebab akun tersebut telah memberikan narasi yang salah terhadap alasan peluncuran pesawat E-6B Mercury di lepas pantai timur dekat Washington DC.
=====
REFERENSI:
https://www.foxnews.com/politics/trumps-positive-coronavirus-test-prompts-pentagon-to-deploy-nuclear-command-plane
https://twitter.com/trbrtc/status/1311945165259628544
https://www.washingtonian.com/2020/10/02/a-doomsday-plane-flew-over-dc-this-morning-but-the-military-says-you-shouldnt-worry/