Klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Kanker rahim dan kista sama sekali tidak berhubungan dengan keramas, makan mentimun, minum es, dan benturan saat wanita sedang haid.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
============================================
Akun Nhita Nhita (fb.com/nhita.nhita.31542) mengunggah beberapa gambar dengan narasi sebagai berikut:
“Berhati-hati lah :
#PARA_WANITA_SEDANG_DATANG_HAID
Share untuk para wanita (Bila pria yang menerima tolong di teruskan ke wanita), jika wanita sedang HAID maka sekali-kali jangan lakukan 4 hal ini :
1. Jangan minum air es, air soda dan kelapa saat haid…
2. Jangan keramas pada saat sedang haid, karena pori-pori di kepala terbuka, bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin kepala), sangat berbahaya, efek ini bisa di rasakan saat muda dan saat tua nanti…
3. Jangan makan mentimun saat sedang haid, karena getah yang ada pada mentimun bisa menyebab kan haid tersisa di dinding rahim…
4. Selain itu saat sedang haid, tubuh tidak boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda-benda keras terutama bagian perut, karena bisa menyebab kan muntah darah, rahim bisa terluka…
Dan ini lah “ASAL-USUL KANKER RAHIM”
Riset membuktikan, minum es saat haid bisa menyebab kan darah haid tersisa di dinding rahim…
Setelah 5-10 tahun dapat menyebab kan “KISTA dan KANKER RAHIM”…
Tolong informasi ini disebarbkan ke banyak wanita, baik ibu, istri, anak putri kita, maupun teman wanita, sebagai kepedulian kita terhadap sesama.
Sayangi mereka…
Indah nya berbagi, menyelamatkan 1 orang wanita, dapat pahala yang tidak terduga…
Semoga bermanfaat bagi para wanita…
Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin !!!…
Sumber: LPKI (Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia)”
Sumber : https://perma.cc/DHN4-YBY6 (Arsip)
============================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP Indonesia, klaim bahwa jika wanita sedang haid maka jangan minum air es, air soda, kelapa, jangan keramas, jangan makan mentimun dan tidak boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda-benda keras terutama bagian perut adalah klaim yang salah.
Faktanya, klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Kanker rahim dan kista sama sekali tidak berhubungan denganminum air es, air soda, kelapa, jangan keramas, jangan makan mentimun dan tidak boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda-benda keras saat wanita sedang haid.
Berikut penjelasan lengkapnya seperti dilansir dari AFP Indonesia:
Rekomendasi tanpa “dasar ilmiah”
Salah – “Jangan minum air es, air soda, dan kelapa saat haid.”
“Satu hal tidak ada hubungannya dengan yang lain,” kata Anais Reyes Navarro, ginekolog dari Meksiko dan anggota Doctoralia, situs online untuk para ahli medis dari seluruh dunia. “Memakan atau tidak memakan/meminum makanan dan minuman itu tidak mengubah siklus hormon dan juga tidak memengaruhi tubuh terhadap penyakit apapun yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita.”
“Tidak ada hubungan antara mengonsumsi kelapa atau minum air es dengan penyakit-penyakit itu: baik infertilitas maupun kanker,” kata Kiyoshi Macotela Nakagaki, dokter spesialis reproduksi dari Meksiko.
“Pernyataan ini tidak memiliki dasar ilmiah,” katanya.
Salah – “Jangan keramas saat sedang haid, karena pori-pori di kepala terbuka, bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin kepala), sangat berbahaya, efek ini bisa dirasakan saat muda dan tua nanti.”
Menurut Reyes Navarro, sakit kepala selama menstruasi dikaitkan dengan apa yang disebut sindrom pra-menstruasi, yakni “satu set gejala yang terjadi selama menstruasi terkait dengan variasi kadar hormon.” Selain sakit kepala, gejala lainnya termasuk payudara sensitif, perubahan emosi secara cepat dan kram.
Jawaban Macotela Nakagaki: “Saya tidak punya komentar, kedengarannya seperti lelucon.”
Salah – “Jangan makan mentimun saat sedang haid, karena getah yang ada pada mentimun bisa menyebabkan haid tersisa di dinding rahim…”
“Ini juga tidak ada hubungannya,” kata Reyes Navarro, mengacu pada efek yang diduga akibat dari getah mentimun di dinding rahim.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RS Siloam, Christofani Ekapatria, mengatakan: “Saya tidak menemukan dasar keilmuannya.” Dia menambahkan bahwa haid “bukan tersisa [di dinding rahim] tapi terjadi penebalan karena hormon progesteron tidak turun karena tidak ada ovulasi.”
Tidak Tepat – “Selain itu saat sedang haid, tubuh tidak boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda-benda keras terutama bagian perut, karena bisa menyebabkan muntah darah, rahim bisa terluka…”
Rahim tidak berada di perut melainkan di ruang panggul (di bawah perut), kata Macotela Nakagaki. Jadi pukulan atau serangan oleh benda keras pada wanita hamil harus cukup kuat untuk mematahkan tulang.
Reyes Navarro mengatakan bahwa rahim “dikelilingi oleh usus, lemak, otot dan kulit”, jadi “satu-satunya cara itu bisa terpengaruh adalah jika ia menerima tikaman yang dalam, maka akan ada luka.”
“Kalau dipukul bisa juga muntah darah haid atau tidak. Signifikansinya tidak ada. Pembuluh darah di lambung pecah akibat dipukul juga bisa menyebabkan muntah darah,” Ekapatria said.
Dia juga berpendapat sama dengan Macotela Nakagaki bahwa jika tulang panggul tidak retak atau patah, rahim tetap aman.
Apakah minum air es menyebabkan kista dan kanker?
Penelitian membuktikan, minum es selama menstruasi dapat menyebabkan sisa darah menstruasi di dinding rahim, setelah 5-10 tahun dapat menyebabkan “KISTA dan KANKER RAHIM,” menurut klaim di unggahan menyesatkan.
Klaim ini “tidak memiliki dasar ilmiah”, kata Macotela Nakagaki. “Tidak ada yang bisa dilakukan atau dihentikan seorang wanita untuk merusak dinding rahim.”
Postingan tersebut “tampaknya berusaha mempromosikan disinformasi, dan bahwa praktik yang sangat diperlukan seperti pap smear tidak boleh dipraktikkan karena wanita itu dapat mengatakan, ‘Saya tidak minum air es lagi,’ atau ‘Saya tidak minum air dingin jadi saya tidak punya risiko lagi dan saya tidak perlu melakukan pap smear,’” tambah Macotela Nakagaki.
Klaim itu “salah,” kata Reyes Navarro.
Endometrium adalah jaringan yang terbentuk di dalam rahim setiap bulan dan, ketika tidak ada kehamilan, jaringan itu dibuang melalui menstruasi.
“Ada kepercayaan,” katanya, bahwa dengan tidak adanya menstruasi, “darah tetap berada di dalam rahim.” Tetapi ini tidak terjadi karena kurangnya perdarahan dapat disebabkan oleh masalah dalam perkembangan endometrium.
Sementara itu, Ekapatria berkata bahwa minum air es “tidak menyebabkan kanker rahim. Kista juga tidak.”
“Kanker rahim”
Kedua ginekolog Meksiko juga mengatakan istilah “kanker rahim” tak begitu tepat. Di area sistem reproduksi wanita, dua jenis kanker yang paling umum adalah: kanker endometrium dan kanker servik (kanker leher rahim), dan dapat terjadi pada pasien dengan usia yang berbeda.
Meskipun penyebab kanker endometrium tidak diketahui, beberapa faktor termasuk obesitas, diabetes dan hal-hal yang mempengaruhi kadar hormon bisa mempengaruhi risiko kanker tersebut, menurut American Cancer Society.
Macotela Nakagaki mengatakan sebagian besar wanita yang menderita kanker endometrium berusia lebih dari 40 tahun dan telah memasuki masa menopause. Gejalanya meliputi pendarahan vagina yang tidak biasa dan nyeri panggul.
Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), jenis kanker yang paling umum di antara perempuan di Indonesia adalah kanker payudara, kanker serviks, kanker ovarium, kanker kolorektal dan kanker tiroid.
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mengatakan Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks. Pap smear adalah tes yang harus dilakukan wanita secara teratur untuk mengetahui, diantara yang lain, apakah mereka membawa virus atau tidak.
REFERENSI
https://periksafakta.afp.com/mengonsumsi-timun-kelapa-atau-air-dingin-saat-menstruasi-tidak-menyebabkan-kanker-rahim
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538435/
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometrial-cancer/symptoms-causes/syc-20352461
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-cancer/symptoms-causes/syc-20352501
https://www.cancer.org/cancer/endometrial-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
https://www.paho.org/hq/index.php?option=com_content&view=article&id=14873:sti-human-papilloma-virus-hpv&Itemid=3670&lang=en