[SALAH] Santri yang Hidupnya di Pondok Dicurigai Terpapar Covid-19, Yang Keluyuran di Mall Dibiarin Aja

Ungaahan foto dan narasi akun Facebook Supri Bilal membingkai isu bahwa terjadi diskriminasi dari rapid test COVID-19 hanya untuk santri yang padahal tidak pernah ke luar pondok dan membandingkannya dengan mereka yang ke pasar atau mall tetapi dibiarkan saja adalah tidak tepat atau keliru.
Diketahui foto yang diunggah akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).” Para santri Pondok Al-Fatah ini menjalani rapid test setelah adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Diketahui beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes juga melakukan rapid test COVID-19 kepada pengunjungnya.
=====


KATEGORI: Konten yang Menyesatkan
=====


SUMBER: Facebook
=====


NARASI:
“Santri yang hidupnya di pondok gak pernah keluar2 di curigai kena covid. Yang keluyuran di mall, dipasar malah dibiarn aja,” tangkapan layar yang diunggah akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal pada Rabu, (3/6).
=====


PENJELASAN:
Akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal mengunggah screenshot atau tangkapan layar yang menampilkan seseorang mengenakan Hazmat dengan beberapa perempuan bercadar yang mengantri sambil memegang kertas. Dalam tangkapan layar tersebut terdapat tulisan berbunyi berikut.
“Santri yang hidupnya di pondok gak pernah keluar2 di curigai kena covid. Yang keluyuran di mall, dipasar malah dibiarn aja,” tangkapan layar yang diunggah akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal pada Rabu, (3/6).
Setelah melakukan penelusuran melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Supri Bilal adalah salah atau keliru.
Foto dalam unggahan akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).”
Terkait foto dan keterangan itu, diketahui dari beberapa pemberitaan media daring, santri Pondok Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur yang mengikuti rapid test COVID-19 bukanlah karena faktor kecurigaan saja, mengingat mereka tidak pernah keluar-keluar seperti klaim akun Facebook Supri Bilal.
Dilansir dari kompas.com, rapid test COVID-19 yang dilakukan kepada santri Pondok Al-Fatah, Temboro dikarenakan adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Namun, Ia diam-diam pulang ke Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat bersama istri dan anaknya melalui Bandara Supadio, Pontianak, Kamis (16/4).
Setelah dilakukan rapid test COVID-19 terbukti ada beberapa santri dari Pondok Al-Fatah yang jumlahnya sekitar puluhan ribu tersebut, ternyata positif COVID-19. Para santri yang positif ini dari beberapa negara dan daerah, selain Indonesia sendiri, ada juga dari Malaysia dan Thailand.
Kemudian klaim akun Facebook Supri Bilal yang mengatakan yang keluyuran di mall atau pasar dibiarkan saja, dalam arti tidak dilakukan rapid test COVID-19 juga terpatahkan. Beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes.
=====


REFERENSI:
1. https://archive.fo/rFeAq
2.https://www.facebook.com/groups/723386694374988/permalink/3004122199634748/
3.https://jateng.idntimes.com/…/rapid-test-ratusan…/4
4.https://regional.kompas.com/…/menyoal-klaster-ponpes
5. https://jatim.suara.com/…/31-santri-pondok-pesantren-al
6.https://news.okezone.com/…/ponpes-al-fatah-temboro
7.https://news.detik.com/…/mal-di-pekalongan-ramai
8. https://rri.co.id/…/rapid-test-enam-pengunjung-mall