Lima orang terpaksa harus melakukan permintaan maaf secara tertulis akibat mengunggah informasi yang tidak tepat. Foto tersebut bukan foto penjemputan pekerja Luwes Gading oleh petugas medis, melainkan kegiatan pelaksanaan rapid test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan pemerintah Surakarta.
Selengkapnya terdapat di penjelasan!
KATEGORI: FALSE CONTEXT
===
SUMBER: PESAN BERANTAI WHATSAPP
===
NARASI:
“Ojo Nang Luwes Gading Sik, Hari Ini Pegawene Ono Sing Dijemput Soko Muwardi”
===
PENJELASAN: Tangkapan layar dengan imbauan berupa larangan untuk warga Solo berkunjung ke pusat perbelanjaan Luwes Gading beredar di masyarakat. Hal tersebut didasari adanya pekerja di tempat tersebut yang dijemput oleh petugas medis. Menanggapi viralnya tangkapan layar tersebut, pihak terkait yakni Luwes Gading pun akhirnya angkat bicara.
Melalui media sosial Instagram @luwesgading, dijelaskan bahwa tidak benar jika ada pekerja dari Luwes Gading yang dijemput oleh petugas medis. Foto yang terlihat pada tangkapan layar merupakan pelaksanaan pemeriksaan rapid test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Surakarta pada Jumat, 22 Mei 2020. Rapid test sendiri dilakukan di berbagai tempat keramaian di Kota Solo dan salah satunya mencakup pusat perbelanjaan seperti Beteng Trade Center (BTC), Pusat Grosir Solo (BGS, Luwes Gading, Luwes Nusukan dan Matahari Singosaren.
Melansir dari solopos.com, akibat dari narasi yang terdapat pada tangkapan layar tersebut, lima orang akhirnya melakukan permintaan maaf secara tertulis. Humas Resources (HR) Manajer Luwes Gading, Bengawan Tedjo Handoyo menjelaskan bahwa saat itu kegiatan rapid test diikuti oleh 20 orang. Ketika tenaga medis melakukan pemeriksaan, terdapat orang yang mendokumentasikan kegiatan tersebut tanpa izin dan kemudian menyebarkannya ke media sosial.
“Foto tersebut berkembang dan dibagikan kepada masyarakat hingga menjadi berita yang menggangu dan meresahkan masyarakat,” jelas Bengawan.
Dengan beredarnya informasi tersebut, Bengawan menjelaskan bahwa hal itu cukup berdampak pada penurunan jumlah pengunjung di Luwes Gading. Meski begitu, ia juga menyatakan bahwa saat ini para penyebar telah datang ke kantor dan melakukan permintaan maaf secara tertulis.
“Ada banyak yang terlibat, tetapi sore ini para penyebar kabar bohong itu datang ke kantor kami. Kami beryukur pelaku sudah ketahuan dan minta konfirmasi mengenai pemberitaan tersebut,” tandasnya.
===
REFERENSI: