[SALAH] “ketahuan siapa yang melindungi TKA CINA, bravo TNI, tembak semua hingga mati penghinat bangsa”

Bentrok TNI-Polri di Papua BUKAN karena masuknya TKA Cina ilegal, melainkan urusan sewa motor. CNN Indonesia tidak pernah menayangkan video, foto, ataupun berita sebagaimana yang tercantum dalam poster tersebut.

Selengkapnya di bagian REFERENSI dan PENJELASAN
=============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
=============================================

Akun Nomost (fb.com/nomost.nomost.1) mengunggah sebuah gambar ke grup INDONESIA BERSUARA (fb.com/groups/1778152662215040) dengan narasi sebagai berikut:

“naaaa…..
ketahuan siapa yang melindungi TKA CINA..!
bravo TNI….!
tembak semua hingga mati penghinat bangsa ini….!”

Gambar itu berisi informasi tentang bentrok antara TNI penjaga perbatasan dengan Polri di Papua. Menurut gambar tersebut, bentrokan itu dipicu oleh masuknya tenaga kerja asing (TKA) Cina ilegal di perbatasan.

Di bagian atas gambar itu, tertulis judul “Bentrok Baku Tembak antara TNI Penjaga Perbatasan dengan Polri di Papua”. Terdapat pula dua foto yang diklaim sebagai foto TKA Cina ilegal yang memicu bentrokan TNI-Polri serta sebuah gambar tangkapan layar video berlogo CNN Indonesia yang menampilkan berita berjudul “Bentrok Oknum TNI-Polri”.

Gambar ini juga berisi empat paragraf yang berisi kronologi bentrokan tersebut. Bentrokan itu diklaim berawal saat prajurit TNI berpatroli di perbatasan dan memergoki adanya TKA Cina ilegal yang masuk. Prajurit TNI pun menahan 139 TKA Cina tersebut. Tak lama kemudian, polisi datang dan mereka terlibat adu mulut. Bentrokan kemudian terjadi.

Sumber : http://archive.ph/XLxWK (Arsip) – Sudah dibagikan 376 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa pemicu bentrok TNI-Polri di Papua karena masuknya TKA Cina ilegal adalah klaim yang salah.

Bentrok TNI-Polri di Papua bukan karena masuknya TKA Cina ilegal, melainkan urusan sewa motor. CNN Indonesia tidak pernah menayangkan video, foto, ataupun berita sebagaimana yang tercantum dalam poster tersebut.

Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri gambar tangkapan layar video berlogo CNN Indonesia dalam poster di atas. Namun, ketika dimasukkan kata kunci sesuai judul video berita yang tertera, yakni “Bentrok Oknum TNI-Polri”, ke kanal YouTube CNN Indonesia, hasilnya nihil. CNN Indonesia tidak pernah menyiarkan video tersebut.

Tempo justru menemukan bahwa video itu merupakan tayangan program Kabar Pagi yang disiarkan oleh tvOne pada 12 April 2020. Hal itu terlihat dari kesamaan logo Kabar Pagi, juru bahasa isyarat, serta cuplikan video pada detik ke-55. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa gambar tangkapan layar video dalam poster di akun Nomost telah disunting dengan menambahkan logo CNN Indonesia untuk menutup logo tvOne.

Selanjutnya, Tempo melakukan pencarian di situs media CNN Indonesia mengenai berita terkait. Hasilnya, CNN Indonesia hanya pernah memuat satu berita tentang bentrok TNI-Polri dengan judul “3 Polisi Tewas dalam Bentrokan Polri dan TNI di Mamra Papua” pada 12 April 2020. Setelah berita itu dibaca secara menyeluruh, tidak ditemukan informasi bahwa bentrokan itu dipicu oleh masuknya 139 TKA Cina ilegal di Papua.

Dalam berita itu, CNN Indonesia memuat keterangan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab. Ia mengatakan bahwa bentrokan itu terjadi karena kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail duduk perkara insiden tersebut. Saat ini, insiden itu sedang diinvestigasi oleh tim bentukan Pangdam Cenderawasih bersama Kepala Polda Papua.

Periksa Fakta terkait foto
Tempo juga menelusuri dua foto yang terdapat dalam poster tersebut yang diklaim sebagai 139 TKA Cina yang diselundupkan ke Papua. Hasilnya, kedua foto itu merupakan foto peristiwa yang sudah terjadi jauh sebelumnya. Foto itu pun tidak diambil di Papua.

Foto pertama adalah foto 35 WNA asal Cina yang ditahan oleh petugas Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 11 Januari 2016. Mereka ditangkap saat beraktivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sambelia, Lombok Timur, NTB.

Foto kedua adalah foto TKA Cina yang tiba di Bandara Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 24 April 2018. Mereka akan bekerja di sejumlah lokasi di Sulawesi Tenggara, terutama di perusahaan-perusahaan pemilik pabrik nikel.

Bukan TKA penyebab bentrok TNI-Polri di Papua pada 12 April 2020

Tempo tidak menemukan pemberitaan yang menyebut bentrok TNI-Polri di Kasonaweja, Mamberamo Raya, Papua, dipicu oleh masuknya TKA Cina ilegal.

Berdasarkan arsip berita Koran Tempo, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan pertikaian itu berawal dari urusan sewa motor sehari sebelum kejadian. Saat itu, anggota Polres Mambero Raya menyewa motor tukang ojek yang mangkal di dekat Markas Batalion Infanteri 755/Yalet. Dalam perjanjian antara mereka, motor hanya disewa satu jam. Tapi ternyata motor itu disewa hingga tiga jam sebelum keributan.

Saat keributan terjadi, anggota Yonif 755 berusaha melerai. Tapi keributan justru meluas dengan melibatkan TNI dan Polri. Selanjutnya, polisi tersebut melapor ke Polres Mambero. Sejumlah anggota Polres Mambero Raya pun mendatangi markas Yonif 755. Kemudian, terjadi baku tembak antara polisi dan TNI. Insiden ini mengakibatkan tiga anggota Polres Mambero tewas tertembak.

REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/739/fakta-atau-hoaks-benarkah-terjadi-bentrok-tni-polri-di-papua-yang-dipicu-oleh-masuknya-tka-cina-ilegal
https://www.youtube.com/watch?v=SX2PtKiUod8
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200412125333-20-492748/3-polisi-tewas-dalam-bentrokan-polri-dan-tni-di-mamra-papua
https://regional.kompas.com/read/2016/01/11/20260821/Imigrasi.Mataram.Amankan.35.Pekerja.Asing.Asal.China
https://regional.inews.id/berita/heboh-ratusan-tenaga-kerja-asing-asal-tiongkok-menyerbu-sultra
https://koran.tempo.co/read/nasional/451825/baku-tembak-karena-urusan-sepeda-motor

About Adi Syafitrah 1634 Articles
Pemeriksa Fakta Mafindo