RBTH Indonesia: “Jadi, kami mengonfirmasi dengan seyakin-yakinnya bahwa video tweet semacam ini (dan variannya) adalah HOAKS (ya, menurut KBBI, bahasa Indonesia “hoax” adalah “hoaks”).”
======
REFERENSI
Selamat pagi! Inilah BAHAYA MENYEBARKANLUASKAN INFORMASI TANPA SUMBER YANG JELAS. Kemarin, ada pertanyaan dari…
Posted by RBTH Indonesia on Wednesday, November 7, 2018
“Selamat pagi!
Inilah BAHAYA MENYEBARKANLUASKAN INFORMASI TANPA SUMBER YANG JELAS.
Kemarin, ada pertanyaan dari seseorang yang ingin mengetahui keaslian informasi yang ia terima. Dia memberikan kami sebuah tweet ini: https://bit.ly/2Pgm4cf. Ada juga varian lainnya: https://bit.ly/2PIx6Xa.
Tweet itu menuliskan informasi yang intinya mengatakan bahwa muslim Rusia melakukan protes atas pembakaran bendera (yang berhubungan dengan Islam) yang terjadi di Indonesia belum lama ini.
Tentu saja, itu jelas TIDAK LOGIS. Sebetulnya, kalau kita betul-betul “berakal sehat”, kita bisa dengan mudah menilai apakah sesuatu itu hoaks atau bukan. Namun, karena di sini perlu pembuktian, kami perlu melakukan “riset kecil-kecilan” (ya, ini cuma upaya “kecil-kecilan”).
Berikut kami tunjukkan bagaimana cara memverifikasi suatu informasi yang diterima. Sebetulnya, informasi berupa teks atau gambar bisa lebih mudah “dilacak” sumbernya. Video agak lebih sulit, ada sejumlah “celah” dalam video itu yang membuat kita bisa mendapatkan sumber aslinya.
Pertama, untuk mengetahui apakah sebuah informasi hoaks atau bukan, kita perlu membaca, memerhatikan, mendengarkan, atau menonton seluruh kontennya secara penuh — tidak bisa setengah-setengah.
Karena tweet yang diberikan pada kami menyebutkan bahwa peristiwa di video itu terjadi di Rusia, kami harus bisa “membuktikan” terlebih dahulu apakah itu memang terjadi di Rusia.
Untungnya, ketika video mencapai durasi 1:44, kami menemukan rambu yang bertuliskan “КИЗЛЯР” (Kizlyar). Masalahnya, Rusia bukan satu-satunya negara yang menggunakan huruf Kiril (atau Cyrillic).
Kami pun tidak hafal nama semua kota di Rusia. Sama seperti Anda pun tentu tak hafal nama semua kota di Indonesia. Namun, kalau dilihat sekilas dari wajah orang-orang di dalam video itu, mereka bukan orang (etnis) Rusia, tapi orang-orang Kaukasus di Rusia selatan.
Di sinilah sedikit usaha untuk menggunakan Google diperlukan. Kami ketik saja, “Кизляр”, dan … voilà! Betul, itu adalah nama sebuah kota di Dagestan, salah satu subjek federal di Rusia. Artinya, peristiwa dalam video itu terjadi di Rusia.
Kami coba putar video dari awal dan melihat lambang “TIJ” di pojok kanan atas. Kami pikir, tadinya itu mungkin logo kanal media tertentu. Kami cek YouTube, kami coba masukkan kata “TJI”, tapi tidak menemukan hasil yang sesuai.
Kami kembali perhatikan video, dan ternyata video itu diunggah kembali oleh seorang yang … kami pikir (dilihat dari namanya) adalah orang Indonesia. Si pengunggah video mencantumkan “watermark” namanya pada video, yaitu “Teuku Iqbal Johard” (https://bit.ly/2APEVlo ).
Kami kembali ke YouTube dan masukkan “Teuku Iqbal Johard” pada kolom pencarian. Voilà! Muncul video dengan “thumbnail” yang mirip dengan yang di-tweet di Twitter pada hasil pencarian. Video itu berjudul “PAWAI BENDERA TAUHID DI RUSIA “ISLAM ADALAH KEDAMAIAN ” RAHMATAN LIL ÀLAMIN”.
Kami klik, dan mata kami langsung tertuju pada KAPAN video itu diunggah. Ternyata, video itu baru diunggah pada 23 Oktober lalu.
Kemudian, apa keterangan video itu? Si pengunggah menulis: “Rombongan yang akan menuju pesta pernikahan ditahan di Dagestan – Rusia, karena membawa bendera islam yang diklaim sebagai bendera Hizbut Tahrir 27 April 2013 sebelum resmi dibubarkan.”
Sebagai pengetahuan, Dagestan adalah salah satu republik dalam Federasi Rusia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Tradisi Islam memang sangat kental di daerah ini. Namun, Hizbut Tahrir sendiri sudah DILARANG keberadaannya di Rusia sejak 2003. Organisasi itu dianggap sebagai organisasi ekstrem.
Kembali pada keterangan video. Jadi, video itu jelas diambil pada 2013, dan itu BUKAN rombongan aksi BELA BENDERA. Jadi, ada oknum, entah siapa yang pertama kali menyebarkannya di Twitter, yang sengaja mengunduh video ini dan membuat pemahaman sendiri.
Apakah sudah selesai sampai sini? Belum. Sebagai jurnalis, kami terbiasa untuk tidak mudah percaya. Kami belum puas dengan penemuan ini. Kami masih harus mendapatkan SUMBER aslinya. Karena, di sini Teuku Iqbal Johard mengunggah ulang video itu. Itu bukan video asli miliknya. Untungnya, si pemilik akun menaruh tautan menuju video aslinya: https://youtu.be/t1oD7ZeDPGQ .
Inilah sumber aslinya, yang belum diberi “watermark” oleh Teuku Iqbal Johard. Video itu diunggah oleh Magomed Askhabov pada 27 April 2013. Ya, 2013. LIMA SETENGAH TAHUN yang lalu, bukan baru-baru ini.
Kalau Anda penasaran, silakan gunakan layanan Google Translate untuk membaca keterangan video yang ditulis Magomed dalam bahasa Rusia (https://youtu.be/t1oD7ZeDPGQ).
Sekarang, apa yang terjadi di Indonesia? Ada orang-orang yang memang sengaja memanfaatkan ketidaktahuan Anda untuk kepentingan mereka. Ada orang-orang di luar sana yang senang memecah belah dan memprovokasi.
Zaman sekarang ini, informasi yang dikeluarkan oleh media yang kredibel pun belum tentu bisa kita telan mentah-mentah. Apa lagi dari sumber-sumber tidak jelas.
Apa, siapa, kapan, di mana, kenapa, dan bagaimana — inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab tiap kali menerima suatu informasi. Kita harus bersikap kritis!
Jadi, kami mengonfirmasi dengan seyakin-yakinnya bahwa video tweet semacam ini (dan variannya) adalah HOAKS (ya, menurut KBBI, bahasa Indonesia “hoax” adalah “hoaks”).”