[SALAH] “Didalamnya ada Ratna sarumpaet loh”

Post SUMBER menggunakan video, berita, dan cuitan lama untuk membangun premis “Ratna Sarumpaet adalah pendukung yang menyusup ke pihak lawan”, padahal di tahun tersebut Ratna Sarumpaet memang mendukung pihak lawan dari pihak yang saat ini dia dukung, tidak ada hubungannya dengan susup-menyusup. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

http://bit.ly/2P8cWSR, post oleh akun “Gusti Harto Sukrin” (facebook.com/oranggantengno.5didunia), sudah dibagikan 2.013 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Yuk kita simak pernyataan USTADZ ALFIAN TANJUNG tentang tokoh tokoh PKI
Didalamnya ada Ratna sarumpaet loh
Kok bisa ya selama ini PS kecolongan”.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

Klaim-klaim di video ceramah Alfian Tanjung adalah tuduhan tanpa dasar referensi ke sumber informasi yang valid terhadap beberapa pihak, salah satunya ke Ratna Sarumpaet, dan per post ini disusun yang bersangkutan sedang menjalani masa hukuman atas hasil perbuatannya.

* Detik: “MA Tetap Vonis Alfian Tanjung 2 Tahun Bui karena Fitnah Jokowi PKI” < salah satu berita yang berkaitan, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.

* http://bit.ly/2Nn4g9x < salah satu sumber video yang digunakan oleh video hasil suntingan di post SUMBER, dimulai di 26:54.

——

(2) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

Berita dan cuitan di tahun lalu diedarkan untuk membangun premis “Ratna Sarumpaet adalah pendukung yang menyusup ke pihak lawan”, padahal di tahun tersebut Ratna Sarumpaet memang mendukung pihak lawan dari pihak yang saat ini dia dukung, tidak ada hubungannya dengan susup-menyusup seperti premis yang ingin dibangun oleh post SUMBER.

* Tribun @ 5 Mei 2018: “Ratna Sarumpaet: Saya Minta Maaf Telah Menebar Berita Hoax dan Semoga Pak Jokowi Ingat Janjinya”, konteksnya adalah permintaan maaf yang bersangkutan telah menyebarkan hoaks tentang PT. Dirgantara Indonesia sambil menagih janji kampanye Jokowi, bukan janji ke Ratna Sarumpaet seperti premis yang ingin dibangun oleh post SUMBER. Selengkapnya di (2) dan (3) bagian REFERENSI.

* http://bit.ly/2QqBir8, Ratna Sarumpaet (twitter.com/ratnaspaet) @ 20 Sep 2012: “Dengan IQBAL anak tertua sblm ke TPS mmenangkan KOTAK-KOTAK. ► go Jakarta Baru @RatnaSpaet”, sumber cuitan akun Ratna Sarumpaet yang digunakan oleh post SUMBER.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2IFm9Q6, Detik: “Jumat 08 Juni 2018, 13:15 WIB

MA Tetap Vonis Alfian Tanjung 2 Tahun Bui karena Fitnah Jokowi PKI

Andi Saputra – detikNews

(foto)
Alfian Tanjung (ari/detikcom)

Jakarta – Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Alfian Tanjung dan jaksa sehingga tetap menghukum Alfian selama 2 tahun penjara. Ia terbukti memfitnah Jokowi-Ahok antek PKI.

“Menolak permohonan kasasi Jaksa Penuntut Umum dan terdakwa Drs Alfian Tanjung MPd alias Alfian alias Alfian Tanjung,” demikian lansir website MA, Jumat (8/6/2018).

Putusan itu diketuk oleh ketua majelis Andi Samsan Nganro, dengan anggota Margono dan Eddy Army. Perkara dengan Nomor 1167 K/PID.SUS/2018 ini masuk klasifikasi kasus Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Kasus ini bermula saat ceramah Ustad Alfian Tanjung di Masjid Mujahidin, Tanjung Perak, Surabaya, tersebar melalui media sosial YouTube. Kemudian, pada 26 Februari 2017, Sujatmiko, warga Surabaya, melaporkan isi ceramah Ustaz Alfian di YouTube itu dinilai mengandung ujaran kebencian.

Dalam video itu, ia menyebut di antaranya:

Jokowi adalah PKI, China PKI, Ahok harus dipenggal kepalanya dan Kapolda Metro Jaya diindikasikan PKI.

Kasus pun bergulir ke pengadilan. Akhirnya, Alfian dinyatakan bersalah melanggar Pasal 16 jo Pasal 4 huruf b butir 2 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Ras dan Etnis.

(video)
(asp/tor)”.

——

(2) http://bit.ly/2zSCYV0, Tribun: “Ratna Sarumpaet: Saya Minta Maaf Telah Menebar Berita Hoax dan Semoga Pak Jokowi Ingat Janjinya

Sabtu, 5 Mei 2018 09:34 WIB

(foto)
Ratna Sarumpaet

TribunWow.com/Woro Seto

TRIBUNNEWS.COM – Seniman Ratna Sarumpaet mengaku meminta maaf telah menebar berita hoax tentang PT. Dirghantara Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @RatnaSpaet yang diunggah pada Jumat (4/5/2018)

Diketahui sebelumnya, Ratna Sarumpaet menuliskan cuitannya yang menyebut PT. Dirghantara Indonesia dijual ke RRC.

“BERITA DUKA “TERBODOH”

“Telah ditanda-tangani pelunasan pembayaran dari RRC kpd Pemerintah RI awal April 2017 oleh Pres @jokowi (disetujui dtdtngni Ket KPK, Ket DPR Ket Dewan Pertimbangan Presiden). Maka Kepemilikan PT.Dirgantara Indonesia, kini berpindah k tangan pemerintah RRC,” tulis Ratna.

Cuitan Ratna tersebut lantas mendapatkan jawaban dari PT. Dirghantara Indonesia.

Melalui akun Twitter resminya, PT Dirgantara Indonesia menegaskan bahwa kabar yang menyebut PT DI dijual ke China adalah tidak benar alias hoax.

Dalam posting-an itu juga disebutkan bahwa kabar tersebut merupakan kabar bohong yang sempat dihembuskan pada 2017 lalu.

BACA SELENGKAPNYA >>> (tautan ke http://wow.tribunnews.com/2018/05/05/ratna-sarumpaet-saya-minta-maaf-telah-menebar-berita-hoax-dan-semoga-pak-jokowi-ingat-janjinya?page=2).

——

(3) http://bit.ly/2zT4p17, Tribun Wow: “Ratna Sarumpaet: Saya Minta Maaf Telah Menebar Berita Hoax dan Semoga Pak Jokowi Ingat Janjinya

Sabtu, 5 Mei 2018 09:22

(foto)
kolase/tribunwow
Jokowi dan ratna Sarumpaet

TRIBUNWOW.COM – Seniman Ratna Sarumpaet mengaku meminta maaf telah menebar berita hoax tentang PT. Dirgantara Indonesia.

Seperti dilansir TribunWow.com dari akun Twitter @RatnaSpaet, yang diunggah pada Jumat (4/5/2018).

Diketahui sebelumnya, Ratna Sarumpaet menuliskan cuitannya yang menyebut PT. Dirgantara Indonesia dijual ke RRC.

BERITA DUKA “TERBODOH”

“Telah ditanda-tangani pelunasan pembayaran dari RRC kpd Pemerintah RI awal April 2017 oleh Pres @jokowi (disetujui dtdtngni Ket KPK, Ket DPR Ket Dewan Pertimbangan Presiden). Maka Kepemilikan PT.Dirgantara Indonesia, kini berpindah k tangan pemerintah RRC,” tulis Ratna.

(foto tangkapan layar)
Cuitan Ratna (twitter)

Cuitan Ratna tersebut lantas mendapatkan jawaban dari PT. Dirghantara Indonesia.

Melalui akun Twitter resminya, PT Dirgantara Indonesia menegaskan bahwa kabar yang menyebut PT DI dijual ke China adalah tidak benar alias hoax.

Dalam posting-an itu juga disebutkan bahwa kabar tersebut merupakan kabar bohong yang sempat dihembuskan pada 2017 lalu.

“Pemberitaan mengenai PT Dirgantara Indonesia (Persero) dijual ke pihak asing, kami nyatakan HOAX. Berita ini adalah berita bohong yang berulang dari tahun 2017 lalu,” tulisnya.

https://twitter.com/officialptdi/status/991970306230181893: Dirgantara Indonesia ✔ @officialptdi: “Pemberitaan mengenai PT Dirgantara Indonesia (Persero) dijual ke pihak asing, kami nyatakan HOAX. Berita ini adalah berita bohong yang berulang dari tahun 2017 lalu.#PTDI #PerangiHoax #HantamHoax #TurnBackHoax #TolakBeritaBohong” 4:18 PM – May 3, 2018.

Lantaran dirinya telah menebar berita hoax, Ratna Sarumpaetdiminta untuk meminta maaf oleh netizen.

Kemudian, Ratna meminta maaf dan meminta Presiden Jokowi untuk melunasi janji kampanye yang menurutnya masih nihil dan menyusahkan rakyat.

“Baik. Kpd semua pihak yg mrs terganggu/dirugikan – sy MINTA MAAF krn tlh dgn teledor d tanpa sengaja menebar brita hoax ttg PT. Dirghantara Indonesia, Skrng, sy juga meminta sdr @ajiesandro11 mengingatkan pak @jokowi ttg semua janji kampanyenya y msh nihil d menyusahkan Rakyat,” tulisnya.

(foto tangkapan layar)
Cuitan Ratna Sarumpaet (twitter)

Ratna Sarumpaet: Jokowi Harusnya Kritis, Bukan Membiarkan Menteri Rini Laporkan Pengunggah Rekaman

Sebelumnya aktivis sekaligus seniman Ratna Sarumpaet angkat bicara soal pelaporan yang dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Kamis (3/5/2018).

Ratna Sarumpaet menyebut jika Menteri Rini hebat karena melaporkan pengunggah rekaman video percakapannya dengan Dirut PLN, Sofyan Basir.

Ratna Sarumpaet menyatakan jika Jokowi harus segera meminta Menteri Rini mempertanggung jawabkan isi rekaman tersebut.

Bukan malah membiarkan sang menteri melapor ke polisi.

Ratna kemudian mengucapkan terima kasih kepada pengunggah rekaman dan berdoa semoga Menteri Rini tak lolos.

@RatnaSpaet: Hebat Mentri Rini. Pres @jokowi hrsnya tanggap d kritis atas substansi persoalan yg dilakukan Rini d dgn cepat minta pertanggung-jawaban Rini atas percakapannya dlm rekaman itu. Bukan mbiarkan Rini sibuk melaporkan pengunggahnya. Thanks to p’unggah smoga kali ini Rini tdk lolos lg.”

Diketahui, Menteri Rini melaporkan pengunggah rekaman tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik.

“Jadi kemarin saya berikan kuasa untuk pengaduan dan pelaporan kepada polisi. Jadi sekarang sudah diserahkan kepada polisi prosesnya, kita menunggu aja secara hukum hasil dari penyidikan dari polisi,” kata Menteri Rini, Rabu (2/1/2018), dikutip Tribunnews.com.

Staf Khusus Menteri BUMN Wianda pusponegoro juga menerangkan apabila Menteri Rini telah menunjuk kuasa hukum terakit hal ini.

Ia pun sudah secara resmi melapor ke Bareskrim Polri pada 30 April 2018.

“Kami hanya melaporkan ini ada tindakan yang secara sengaja kemudian mengedit isi pembicaraan yang mengindikasikan seolah-olah ada pembagian dan sebagainya,” ujar Wianda.

Wianda menuturkan, beberapa hal yang di laporkan yakni adanya kegiatan yang dilakukan secara sengaja untuk mengatur isi percakapan yang dibuat seolah-olah ada indikasi hal-hal yang tidak patut.

Di mana penyebaran ini berdampak langsung kepada kredibilitas nama baik Menteri BUMN.

Diberitakan sebelumnya, media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya percakapan antara Menteri Rini dan Dirut PLN.

Percakapan tersebut kemudian dituding membicarakan bagi-bagi fee.

Dalam rekaman itu, keduanya menyinggung seseorang bernama Pak Ari. (TribunWow.com/Woro Seto)”

——

(4) http://bit.ly/2ygDo5C, cuitan-cuitan Ratna Sarumpaet di bulan September 2012.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/757439974588540/