[SALAH] “Kominfo Tebar Hoax Bahwa Foto FPI Bantu Gempa Palu Adalah Hoax”

Klarifikasi oleh Kominfo adalah mengenai penggunaan foto yang tidak sesuai, bukan soal kapan mulai ada di lokasi atau hal lainnya. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

(1) Post oleh akun “Deha Al Amri” (facebook.com/deha.al.amri), sudah dibagikan 3.1K kali per tangkapan layar dibuat (semalam, per post ini disusun post sudah tidak bisa diakses).

——

(2) http://bit.ly/2y69ReM, post oleh akun-akun lainnya di Facebook (public posts).

======

NARASI

“*Kominfo Tebar Hoax Bahwa Foto FPI Bantu Gempa Palu Adalah Hoax, Kyai Slamet Maarif Paparkan Bukti, Kominfo Akhirnya Bungkam*

Seperti kurang kerjaan saja Kominfo rezim Mukidi ini. Tak henti-hentinya mereka menebar berita hoax…”, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

Klarifikasi oleh Kominfo adalah mengenai penggunaan foto yang tidak sesuai, lokasi di Sukabumi tetapi disebut lokasi di Palu. Bukan soal kapan mulai ada di lokasi, foto atau video lain yang memang benar dokumentasi sesuai dengan klaim, Ferdinandus Setu yang disebut non muslim/kafir, atau hal lainnya yang disebutkan di narasi oleh post sumber.

——

(2) Mozaik Harokah FPI @ 2 Apr 2015: “Sejumlah laskar Front Pembela Islam (FPI) Sukabumi diterjunkan untuk membantu korban bencana longsor di Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.

——

(3) Kominfo: “Identifikasi Hoaks terkait Gempabumi Sulteng, Kominfo Imbau Masyarakat Tak Sebarkan

5. Hoaks Foto Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7.7

Faktanya dalam gambar ini adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi…”, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.

——

(4) Koreksi untuk poin 2, lokasi yang benar bukan di Aceh tetapi di Thailand.

Big Blue Diving Koh Tao: “Big Blue Diving resort!! A record of the adventures and underwater antics of Big Blue customers and staff around the stunning island of Koh Tao

Thursday, December 27, 2007

In memoriam. A Tsunami Day story- 26th December 2004”, selengkapnya di http://bit.ly/2xMX3dN.

——

(5) VIVA: “Bantah Hoax, FPI: Video dan Foto Relawan Kami Asli Bantu Korban Palu”, selengkapnya di (5) bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

(1) Narasi selengkapnya oleh post sumber: “*Kominfo Tebar Hoax Bahwa Foto FPI Bantu Gempa Palu Adalah Hoax, Kyai Slamet Maarif Paparkan Bukti, Kominfo Akhirnya Bungkam*

Seperti kurang kerjaan saja Kominfo rezim Mukidi ini. Tak henti-hentinya mereka menebar berita hoax.

Usai menebar hoax propaganda di bioskop-bioskop yang isinya “inilah Bendungan yang dibangun oleh Jokowi”, padahal ternyata dibangun oleh SBY, Kominfo kembali menebar hoax.

Dalam pernyataan yang dilontarkan *Ferdinandus Setu* (non Muslim / kafir), Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo RI,
Kominfo bilang:


5. Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7.7

Faktanya dalam gambar ini adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi.

Padahal *FAKTANYA* FPI itu
*GAK PERLU* bikin hoax! Buat apa??? Karena Relawan HILMI – FPI SUDAH dan LANGSUNG bekerja di lokasi gempa bumi dan tsunami di Balaroa, Kampung Lere, Donggala, Palu dll dan dokumentasi berita, foto dan videonya ADA dan LENGKAP Apa perlu diumumkan disini alamatnya? Silahkan CARI SENDIRI!

Juru Bicara FPI KH Slamet Ma’arif *membantah keras tuduhan Ferdinandus (Kominfo)* bahwa gerak cepat FPI membantu korban gempa adalah hoax.

Kyai Slamet menegaskan pihaknya sudah sampai di lokasi bencana sejak hari pertama bencana, Jumat (28/9). Selanjutnya, masih ada tim dari FPI yang masih dalam perjalanan ke Palu.

“Tim yang dari pusat sebagian sudah masuk. Sebagian lagi masih di perbatasan untuk masuk, FPI Makassar juga sedang berusaha masuk,” kata Kyai Slamet Ma’arif saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (2/10).

Kyai Slamet Maa’rif mengungkapkan setidaknya sudah ada 50 anggota FPI Palu yang bergerak di lokasi bencana. Kemudian ada sekitar 200 anggota lagi yang masih berada di perbatasan.

“Ada 500 orang juga yang kita siapkan dari beberapa wilayah untuk turun ke lapangan,” jelas dia.

Beredar di media sosial akun Twitter Lembaga Informasi Front, @LembagaF dan Intelijen FPI, @Intel_FPI membagikan informasi bahwa FPI turut membantu korban di Palu.

*INI PENEBAR HOAX NYA 👇🏼*

Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo RI
Mobile: 0811.888.930
Email: humas@kominfo.go.id
Twitter: @kemkominfo
IG: @kemenkominfo
Web: www.kominfo.go.id”.

——

(2) http://bit.ly/2NXgkn0, Mozaik Harokah FPI: “Digrebek FPI, Ratusan Dus Miras Ilegal Berhasil Diamankan

Mozaik Harokah FPI

(foto)

Sejumlah laskar Front Pembela Islam (FPI) Sukabumi diterjunkan untuk membantu korban bencana longsor di Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ketua FPI Sukabumi, Ustaz Nunu Nugraha mengatakan laskar yang diturunkan adalah satgas khusus untuk bencana alam. “Mereka adalah satgas yang sudah mengikuti diklat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tahun 2013 lalu,” ujar Ustaz Nunu kepada Suara Islam Online, Senin (30/3/2015).

Ia menyatakan bahwa FPI akan selalu siap untuk membantu masyarakat. “Alhamdulillah kita akan selalu siap membantu dan satgas FPI akan selalu disiagakan,” kata Ustaz Nunu.

Ia menambahkan, jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 12 orang.

Sedangkan total pengungsi sebanyak 293 jiwa. Warga yang mengungsi di Balai Desa Tegal Panjang 54 jiwa dan 239 jiwa mengungsi di rumah kerabatnya. Data tersebut sudah dilansir oleh Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Akibat bencana longsor ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menetapkan bahwa Sukabumi dalam situasi darurat longsor.”

(Catatan: judul tidak sesuai dengan isi).

——

(3) http://bit.ly/2O2v3gA, Kominfo: “Identifikasi Hoaks terkait Gempabumi Sulteng, Kominfo Imbau Masyarakat Tak Sebarkan

SIARAN PERS NO. 253/HM/KOMINFO/10/2018

Kategori Siaran Pers

Siaran Pers No. 253/HM/KOMINFO/10/2018

Tanggal 2 Oktober 2018

Tentang

Identifikasi Hoaks terkait Gempabumi Sulteng, Kominfo Imbau Masyarakat Tak Sebarkan

Pascabencana gempabumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan Mamuju, Sulawesi Tengah, Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak Sabtu (29/09/2018) telah melakukan pemantauan atas konten negatif yang beredar di jaringan internet baik melalui situs maupun media sosial dan platform chatting.

Hasilnya ditemukenali konten yang berisi informasi hoaks yang beredar. Berikut fakta sesungguhnya dari informasi yang telah beredar tersebut:

1. Hoaks Bendungan Bili-Bili di Kab. Gowa Retak

(foto tangkapan layar)

Faktanya bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.

2. Hoaks Korban Musibah

Faktanya foto yang digunakan tersebut adalah foto kejadian gempa tsunami aceh 26 Desember 2004 yang disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.

3. Hoaks Walikota Palu Meninggal

(foto tangkapan layar)

Faktanya Walikota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap daruraty gempabumi di Palu, Sulawesi Tengah.

4. Hoaks Gempabumi Susulan

(foto tangkapan layar)

Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB)

5. Hoaks Foto Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7.7

Faktanya dalam gambar ini adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi.

6. Hoaks Mayat yang minta gempa

(foto tangkapan layar)

Faktanya gambar itu diambil dari kejadian di Sungai Siak Pekanbaru, Riau

7. Hoaks 2 Oktober Terjadi Gempabumi Lagi

Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB)

8. Hoaks penerbangan gratis dari Makasar menuju Palu gratis bagi keluarga korban

Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat. Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makasar.

Kementerian Kominfo mengimbau agar seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.

Jika ada informasi yang diduga mengandung hoaks, masyarakat dapat melaporkannya melalui laman aduankonten.id, email aduankonten@kominfo.go.id atau mention ke akun twitter @aduankonten.

Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax : 021-350402
Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id”.

——

(4) Post sebelumnya di http://bit.ly/2zOs8iV.

——

(5) http://bit.ly/2RlyCMH, VIVA: “Bantah Hoax, FPI: Video dan Foto Relawan Kami Asli Bantu Korban Palu

Hardani Triyoga
BERITA NASIONAL
Selasa, 2 Oktober 2018 | 17:32 WIB

(foto)
Photo :
VIVA.co.id/Syaefullah
Ketua Presidium Alumni Aksi 212 Slamet Maarif

VIVA – Front Pembela Islam atau FPI memastikan video dan foto yang diunggah di akun resmi media sosial adalah asli dari lokasi, saat membantu penanganan korban gempa Palu, Sulawesi Tengah. FPI meminta agar bijak dalam memberikan penilaian.

“Itu semua asli, langsung dari lokasi kejadian relawan kami bantu korban di Palu. Tidak hoax,” kata Juru Bicara DPP FPI, Slamet Maarif kepada VIVA, Selasa 2 Oktober 2018.

Slamet menjelaskan, sejak penanganan pascagempa, FPI sudah mengerahkan relawan untuk membantu.

Menurut Slamet, relawan FPI wilayah Sulawesi Tengah yang dipimpin Sugiarto, sudah ada di lokasi kejadian.

“Puluhan laskar di Palu, sudah bergerak sejak awal kejadian,” jelas Slamet.

Kemudian, ia pun menyayangkan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang menyebut foto dan video FPI saat membantu korban gempa di Palu sebagai hoax. “Yang bilang hoax, itu penyebar hoax,” tutur Slamet.

Sebelumnya, Kemkominfo menyatakan, soal aksi FPI yang turut membantu korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah sebagai hoax. Hal ini pun sempat ramai di media sosial.

“Hoax gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7. Faktanya dalam gambar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi,” jelas Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu.

https://twitter.com/Informasi_FPI/status/1047007696925462528: Front Pembela Islam (@Informasi_FPI): “Pertama, tidak ada satupun akun yg berbasis dgn FPI menyebarkan Hoax. Foto & video yg kami bagikan adalah asli dari Lokasi kejadian.

Kedua, gak usah risau dgn kerja kami, tak perlu liput yg kami lakukan, dan gak usah panik dgn keberadaan kami. Yg kami cari hanya Ridho Allah.”

https://twitter.com/CNNIndonesia/status/1047002092697804806: CNN Indonesia ✔ (@CNNIndonesia): “Kominfo Sebut Foto Gerak Cepat FPI Bantu Gempa Palu Hoaks” https://t.co/S4sBAMUu8x

1:17 PM – Oct 2, 2018″.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/756429304689607/