[SALAH] Pemelintiran Konteks Pose Foto Dengan Keris

Foto tersebut diambil di 29 Juni untuk memperlihatkan koleksi keris, sebelum pidato Jokowi di 4 Agustus mengenai “Tapi kalau diajak berantem juga berani”. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

(1) http://bit.ly/2OIQpMu, post oleh akun “Suryo Prabowo” (facebook.com/suryo.prabowo.18), sudah dibagikan 11.743 kali per tangkapan layar dibuat.

——

(2) http://bit.ly/2M2qXTS, post oleh akun “UnitedPribumi” (twitter.com/HostCoy), sudah dibagikan 20 kali per tangkapan layar dibuat.

——

(3) http://bit.ly/2vJuegr, post oleh akun “Suteki, Sh, Mhum, Dr” (facebook.com/princee.suteki), sudah dibagikan 330 kali per tangkapan layar dibuat.

——

(4) http://bit.ly/2OQGtR5, post oleh akun “Zeng Wei Jian” (facebook.com/zeng.w.jian.79), sudah dibagikan 1000 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

(1) “koq jadi seperti ini,
serius ngajak berantem nih ?”.

——

(2) “Reaksi arus bawah atas pidato kontroversi presiden…sangat berbahaya karena survei pendukung Jokowi kebanyakan berpendidikan rendah”

——

(3) “Bila Anda melihat foto ini dengan seksama, apa yang ada di benak Anda? Keris di hadapan dan ditangan itu senjata pamungkas Priyayi Jawa untuk menyatakan bahwa dirinya sudah siap berperang MELAWAN dan MELIBAS musuh.

Saya prihatin, ternyata ucapan seorang pimpinan secara tidak sadar telah menggerakkan pemujanya untuk bertindak di luar kewajaran.
(Terdeteksi ini foto 29 Juni 2018, saya tidak menyebutkan pimpinannya siapa, tetapi pasti ada pimpinan dibalik foto ini).”

——

(4) “Andi Arif menyatakan “bisa triger civil war”. Nah nah nah, langsung bawa-bawa keris kan relawan kaos tertulis. Mau ngapain kang mas? Baksonya sudah bayar blom. Mangan ora bayar.

Kalo diajak berantem: Berani.
Kalo disuruh bayar bakso: Buron…!!”

======

PENJELASAN

(1) Dari sisi kronologi urutan waktu, seharusnya pose dengan Keris jika mau dihubungkan dengan pidato Jokowi adalah jika kejadian pelaksanaan foto adalah setelah peristiwa pidato, bukan sebelumnya.

——

(2) http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

Konteks sebenarnya dari foto yang diambil adalah untuk memperlihatkan koleksi keris, bukan untuk “serius ngajak berantem” seperti yang dinarasikan.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2vEsGo5, unggahan foto-foto oleh akun “Arung Sastra Jendra” (facebook.com/kidungsetan.kober): “MASTAKA BUMI ( MASyarakat pecinTA pusaKA BUMIayu )&GALERI PUSAKA JAWARA”, post sumber foto yang digunakan oleh akun Suryo Prabowo.

——

(2) http://bit.ly/2M02y1h, klarifikasi dari akun “Ibnu Abror” (facebook.com/famibumiayu): “waktu saya dan kawan-kawan berpose memegang keris, sebulan yang lalu tepatnya 29 juni 2018, semangatnya adalah untuk lucu-lucuan sambil memperlihatkan aneka keris yang saya koleksi..

gara-gara pidato presiden yang lagi heboh sekarang ini, foto saya jadi viral, salah satunya ditayangkan oleh letjen (purn) suryo prabowo untuk visualisasi pendukung jokowi yang siap berkelahi..

beberapa penyebar hoax yg sedang saya pertimbangkan untuk saya laporkan ke kepolisian adalah letjen (purn) suryo prabowo dan prof suteki..

cc. mas Harry Sufehmi

😂😂”.

——

(3) http://bit.ly/2Of0ujf, CNN: “Jokowi Minta Relawan Tak Cari Musuh, Tapi Siap Berkelahi

Dhio Faiz, CNN Indonesia | Sabtu, 04/08/2018 18:15 WIB

(foto)
Rapat umum relawan Jokowi di di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

Jakarta, CNN Indonesia — Sejumlah kelompok masyarakat yang menyatakan diri sebagai relawan Joko Widodo (Jokowi) hari ini berkumpul dan menggelar rapat umum di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam acara itu, Presiden Jokowi hadir dan berpesan supaya para relawan tidak perlu mencari musuh dalam masa kampanye, tetapi juga siap jika harus terlibat baku hantam.

“Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani,” kata Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8).

Seruan itu pun disambut riuh tepuk tangan dan teriakan puluhan ribu relawan yang hadir.

“Jangan ngajak. Kalau diajak?” tanya Jokowi ke relawan.

“Berantem!” balas para relawan.

Sayangnya, tak banyak media massa yang mengabadikan momen itu. Sebagian besar media massa dipaksa keluar ruangan sesaat sebelum Jokowi mengumandangkan seruan itu.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengonfirmasi seruan Jokowi tersebut. Budi mengatakan memang media massa sengaja diajak keluar karena seruan itu cukup sensitif.

“Pak Presiden hanya ingin sampaikan relawan siap berkelahi jika diajak berkelahi. Tapi jangan mengajak perkelahian. Tapi itu mungkin sensitif di depan awak media,” ucap Budi pada jumpa pers usai pidato Jokowi.

Budi juga menceritakan Jokowi sempat kaget karena para relawan semangat menyambut seruan itu.

“Bahkan Pak Jokowi ngomong ‘Kok kalian disuruh berkelahi kok malah senang?’ Kami jawab, ‘Karena kita semua petarung, Pak’,” lanjut dia.

Rapat itu dihadiri oleh puluhan ribu relawan. Mereka berasal dari berbagai kantong relawan, seperti Projo, Golkar Jokowi, Sahabat Buruh Jokowi, Setnas Jokowi, Sedulur Jokowi, dan puluhan lainnya.

Beberapa tokoh nasional juga terlihat hadir, seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri, dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.

Ikrar Relawan

Di dalam acara itu puluhan ribu relawan juga mengikrarkan janji setia mendukung Joko Widodo melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua.

Ikrar bertajuk ‘Sapta Tekad Relawan Jokowi’ dibacakan dengan dipimpin Ketua Pelaksana Rapat Umum Relawan Jokowi 2018, Viktor Sirait.

“Kami akan memperjuangkan menuju kemenangan, bekerja keras agar Bapak Jokowi tetap terpilih di periode mendatang,” kata Viktor sebelum mengucapkan ikrar.

Viktor mengatakan kepada Jokowi kalau relawan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote siap mengantar mantan Wali Kota Solo itu menjabat dua periode.

“Kami menunggu perintah Bapak. Apa yang harus kami lakukan, kami siap Pak Presiden. Ke mana kami harus pergi ke pelosok Tanah Air, kami akan pergi,” ucapnya. (ayp)”

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/713804548952083/