[SALAH] “Sepertinya berangkat sendiri, biaya sendiri, selebrasi sendiri, tidak ada yang kasih bendera”

Kegiatan tersebut tercantum di laman PB PASI, jadi bukan berangkat sendiri. Mengenai selebrasi, terjadi karena akses ke lapangan dibatasi. Untuk bendera, sudah disiapkan dan diserahkan ke ofisial, tetapi terlambat diberikan ke atlit. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

http://bit.ly/2LiPvUQ, post oleh akun “Rully Suharta” (facebook.com/suharta.res), sudah dibagikan 144.230 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Sepertinya brgkt sendiri, biaya sendiri, tidak ada yg menyangka bakal juara 1 emas ngalahin negara2 punya atlet pelari jamaica, usa, swedia, dll. sehingga tepuk tgn sendiri, selebrasi sendiri, tak ada yg kasih pelukan selamat, tak ada yg kasih bendera seperti komentatornya bilang mencari bendera (tidak ada seseorang pun yg kasih dia bendera), sepertinya ada bule yg kasih bendera Polandia jadi tinggal dibalik aja….ngeuneus, sedih, mengharukan… Bangga… Sejarah.. Pecahin rekor!!!
Diliat dr foto pahlawan Zohri takut salah terbalik merah putihnya”.

======

PENJELASAN

(1) indonesia-athletics.org: “Kalender Kegiatan PB PASI 2018

Bulan Tanggal Kegiatan Kota/Negara

Juli 10 – 15 IAAF World U-20 Championships Tampere, Finlandia
…”, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.

——

(2) kompas.com: “Melalui keterangan tertulisnya, Wiwiek menjelaskan pihaknya tak punya akses masuk ke arena untuk memberikan bendera, terkecuali wartawan televisi.”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.

——

(3) kumparan.com: “Menyoal bendera yang lama diberikan kepada Zohri, Wiwiek menganggap panitia kurang siap karena tidak memprediksi bahwa wakil Amerika Serikat sebagai unggulan di turnamen akan kalah dari Indonesia.”, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.

——

(4) http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2KVckls, indonesia-athletics.org: “Kalender Kegiatan PB PASI 2018

Bulan Tanggal Kegiatan Kota/Negara
Januari 21 Standard Chartered Hong Kong Marathon Hong Kong

Februari 7 – 9 Asian Indoor Championships Teheran, Iran
11 – 14 Test Event Asian Games XVIII Jakarta, Indonesia

Maret 1 – 4 IAAF World Indoor Championships Birmingham, Inggris
24 IAAF World Half Marathon Championships Valencia, Spanyol
TBD Asian Cross Country Championships China
TBD Kejurda Atletik Antar klub Jawa Timur Terbuka (Jatim Open) Surabaya, Indonesia

April 5 – 6 SEA Youth Athletics Championships Bangkok, Thailand
TBD Singapore Open Singapore
TBD Asian Grand Prix TBD

Mei 5 – 6 IAAF World Race Walking Team Championships Taicang, China
6 – 12 Kejurnas U-18, U-20 dan Senior Jakarta, Indonesia

Juni 7 – 10 Asian Junior Championships Gifu, Jepang
TBD Kejuaraan Atletik Jateng Terbuka (Jateng Open) Solo, Indonesia

Juli 10 – 15 IAAF World U-20 Championships Tampere, Finlandia
TBD Milo Jakarta Internasional 10K Jakarta, Indonesia

Agustus 25 – 30 Asian Games XVIII Jakarta, Indonesia
TBD Maybank Bali Marathon Denpasar, Indonesia

September ————

Oktober 6 – 18 Youth Olympic Games Buenos Aires, Argentina

November TBD Kejurnas Atletik Antar PPLP Gorontalo, Indonesia

Desember TBD Kejurnas Estafet Jakarta, Indonesia

TBD : To Be Decided

Read 12066 times Last modified on Saturday, 20 January 2018 09:32”.

——

(2) http://bit.ly/2NfGxZ3, kompas.com: “Penjelasan KBRI Finlandia soal Insiden Bendera Lalu Muhammad Zohri

NUGYASA LAKSAMANA
Kompas.com – 13/07/2018, 19:22 WIB

(foto)
Lalu Muhammad Zohri (tengah)

KOMPAS.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Finlandia memberikan klarifikasi terkait insiden Lalu Muhammad Zohri yang kebingungan mencari bendera Merah Putih seusai memenangi perlombaan 100 meter.

Zohri sedang menjadi perbincangan di berbagai linimasa setelah memenangi lomba lari 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018).

Namun, euforia tersebut sedikit ternoda dengan adanya insiden yang dialami Zohri.

Setelah finis terdepan, pemuda 18 tahun asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu tampak kesulitan mencari bendera kebangsaan yang biasanya jadi simbol perayaan bagi para pelari.

Sementara itu, dua pelari asal Amerika Serikat yang finis setelah Zohri, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, justru langsung mendapatkan bendera negara mereka.

(foto)
Lalu Muhammad Zohri, saat diwawancara seusai menjuarai Kejuaraan Dunia 100 Meter Atletik di Tampere, Finlandia.(Youtube IAAF Athletics)

Terkait insiden tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Wiwiek Setyawati Firman, memberikan klarifikasi.

Melalui keterangan tertulisnya, Wiwiek menjelaskan pihaknya tak punya akses masuk ke arena untuk memberikan bendera, terkecuali wartawan televisi.

“Sangat banyak media Amerika Serikat (AS) yang siap meliput di garis finis. Mereka sudah bawa bendera mereka karena mereka yakin AS selalu menang di sprint 100 meter,” tulis Wiwiek.

“Media Indonesia satu pun tidak ada yang hadir. Jadi, tidak ada media kita yang meliput di garis finis. Sementara para pelatih duduk di tribune, tidak boleh masuk ke lintasan. Bagaimana pelatih bisa cepat masuk ke garis finis berikan bendera, dibanding wartawan-wartawan AS yang memang sudah siap siaga meliput di garis finis?”

Selain itu, Wiwiek juga memastikan tidak ada pakem atau aturan yang mengharuskan atlet mendapatkan bendera negaranya setelah finis.

Tidak adanya pakem tersebut, kata Wiwiek, sudah dinyatakan pelatih dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).

“Hanya Superman-lah yang bisa loncati pagar masuk ke lintasan untuk berikan bendera di garis finis dengan cepat,” tulis Wiwiek.

Wiwiek pun menegaskan, KBRI Finlandia dan masyarakat Indonesia di Tampere selalu mengawal tim dari PB PASI.

Dalam kesempatan itu, Wiwiek menyatakan bahwa prosesi pengalungan medali bukan hari Rabu (11/7/2018), tetapi Kamis (12/7/2018).

KBRI Finlandia memastikan telah menyiapkan kaset lagu Indonesia Raya, serta pendampingan wawancara media Kejuaraan Dunia Atletik U-20.

Penulis: Nugyasa Laksamana
Editor: Aloysius Gonsaga AE”.

——

(3) http://bit.ly/2KXK6Xh, kumparan.com: “Argumentasi Dubes RI tentang Bendera Merah-Putih untuk Lalu Zohri

kumparanSPORT
Kamis 12 Juli 2018 – 19:22

(foto)
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Stephen Pond/Getty Images for IAAF)

Nama Lalu Muhammad Zohri menjadi topik hangat di Indonesia bahkan juga dunia seusai menjadi juara di IAAF World U-20 Championships di Kota Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018) atau Kamis (12/7) dini hari WIB.

Di Ratina Stadium pukul 20:02 waktu setempat, sejarah tercipta usai Zohri finis tercepat di nomor 100 meter putra dengan waktu 20,18 detik. Berlari dari lane 8, sprinter berusia 18 tahun itu mengalahkan dua andalan Amerika Serikat.

Namun, saat Zohri dipastikan menjadi juara usai mengalahkan Anthony Schwartz yang finis 10,22 (.211) detik dan Eric Harrison di tempat ketiga dengan waktu 10,22 (.220) detik, bendera Merah-Putih tak langsung diberikan kepada remaja asal Kabupaten Lombok Utara itu.

Dari video yang ada, bendera Amerika Serikat langsung menyelimuti tubuh Schwartz dan Harrison, sementara butuh sekitar dua menit hingga panitia memberikan bendera Merah-Putih kepada Zohri yang terlihat mondar-mandir di trek. Bahkan, Zohri terlihat tidak memegang bendera saat sesi foto bersama dua atlet tersebut.

Apa yang sebenarnya terjadi? Menurut Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Wiwiek S Firman, pihaknya melalui Pejabat Penerangan KBRI Helsinki, Rizki Kusumastuti, sudah mengecek kesiapan bendera Merah-Putih saat menjemput Zohri.

(foto)
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Charlie Crowhurst/Getty Images for IAAF)

Zohri sendiri tiba pada Minggu (8/7) bersama atlet lari gawang Halomoan Edwin Binsar, pelatih Erwin Renaldo Maspaitella, dan Kikin Ruhuddin. Bahkan, lanjut Wiwiek, saat itu pengamanan dari panitia penyelenggara sangat ketat.

“Bendera dari awal tentu sudah ada karena standard operating procedure (SOP) bagi atlet dan pelatih. Saya tidak diizinkan mengundang (rombongan) ke Wisma Duta untuk lunch,” kata Wiwiek dalam keterangan tertulisnya kepada kumparanSPORT, Kamis (12/7).

“Mereka harus masuk mobil panitia dan langsung dibawa ke Kota Tampere, dua jam perjalanan dari Helsinki. Akhirnya mobil KBRI pun mengikuti dari belakang sambil membawa pasokan makanan,” tuturnya mengimbuhkan.

Menyoal bendera yang lama diberikan kepada Zohri, Wiwiek menganggap panitia kurang siap karena tidak memprediksi bahwa wakil Amerika Serikat sebagai unggulan di turnamen akan kalah dari Indonesia.

“Kami memang terkaget-kaget, tetapi soal pemberian bendera itu tugas ofisial di lapangan, bukan karena bendera tidak ada. Dari awal tiba semua sudah kami cek, bendera tidak masalah,” ucap Wiwiek.

(foto)
Lalu M Zohri, pemuda Indonesia menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Dok. Kemenpora)

“Ofisial di sana saja yang terlambat serahkan bendera Merah-Putih Saya juga heran kenapa ofisial tidak cepat berikan bendera Indonesia, pasti mereka kaget kita bisa juara dunia,” pungkasnya.

Adapun, seremoni pengalungan medali sendiri bakal dihelat pukul 17:20 waktu setempat atau 21:20 malam WIB. Nantinya, Wiwiek beserta seluruh jajaran KBRI akan hadir menyaksikan pengalungan medali emas kepada sang juara dunia U-20 asal Lombok tersebut.

Lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ pun bakal berkumandang dari Tampere, sementara doa dan pujian terus mengalir bagi Zohri dari Tanah Air. Selamat, Lalu Muhammad Zohri!

Editorial Team”.

======

Sumber: https://www.facebook.com/MafindoID/posts/1206877602785209, https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/688812724784599/