[SALAH] Garam Tidak Boleh Dimasak Karena Menjadi Racun

Isu garam bila dimasak menjadi racun adalah hoaks. Dilansir dari hallosehat.com dan kompas.com, garam adalah kumpulan dari zat mineral. Memasak tidak mengurangi kadar mineral dalam makanan dalam jumlah yang besar. Kalaupun berkurang, jumlahnya pun tidak terlalu banyak. Mineral dalam makanan yang biasanya tidak dipengaruhi oleh proses memasak yakni kalsium, natrium, yodium, besi, zinc, mangan, dan kromium. Meski begitu, tidak disarankan untuk terlalu banyak mengkonsumsi garam karena dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.

 

=====

 

Kategori: Hoaks

 

=====

 

Sumber: Media Sosial dan Portal Daring

 

https://www.facebook.com/cha.chintiya/posts/2110583752532842

http://subsafan.com/baru-tau-ternyata-garam-tidak-boleh-dimasak/

 

=====

 

Narasi:

 

GARAM alias UYAH

 

TAKUT AKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM?

INI CARA RASUL MENGKONSUMSI GARAM

 

Nabi Muhammad Shalallahi wa’alaihi wasalam bersabda “Sebaik-baik lauk adalah garam” (Al-Baihaqi).

 

SEBAIK BAIK LAUK ADALAH GARAM.*

Sangat bertentangan dengan dunia medis saat ini yang mengatakan bahwa makan garam bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti d4*rah tinggi, dehidrasi, keropos tulang dan penyakit empedu, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengkonsumsi garam dengan baik dan secara benar. Sesuai Sunnah Rasul.

 

Begini Cara Mengkonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit (Ala Rasul)

Jadi sesuai dengan hadist diatas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit, tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang betul.

 

Kuncinya adalah

GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK !!.

 

Ingat tidak boleh dimasak !!!

Kesalahan kita (kebanyakan orang Indonesia) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang MENDIDIH/ PANAS.

 

Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi r4*cun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan memb4*hayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang dengan percuma. Ingat yodium sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita.

 

Begini Cara yang betul penggunaan garam agar garam benar-benar menjadi obat bagi Anda, bukan jadi Penyakit.

Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: sayur – masukkan garam dalam masakan apabila makanan dan airnya sudah berangsur dingin,atau dalam keadaan dingin.

 

Ingat makanan yang dimasak harus tanpa garam ingat tanpa garam !!!!!*

 

Selagi makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing-masing.

Garam adalah mineral bagi tubuh, “Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafus soleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan”

 

Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.

 

INGAT GARAM ADALAH MINERAL !!!!

 

Kelebihannya atau manfaatnya mengkonsumsi garam antara lain ialah:

 

Mengobati lebih dari 70 penyakit, antara lain D4*rah tinggi, Diabetes, Tulang keropos, Gondokan, Pusing sakit kepala dll serta tidak akan mengalami keadaan mati mendadak.

 

Silakan sebarkan, sekiranya anda ingin orang-orang yang anda cintai menjadi sehat.

 

Berbagai penyakit yang disinyalir timbul akibat garam seperti gejala jantung dan tekanan d4*rah tinggi adalah akibat dari penggunaan garam yang salah. Karena kalau memasak jangan dikasih garam.. Ingat garam jangan dimasak. Insyaallah penyakit darah tinggi, jantung bisa dihindari dengan cara makan yg baik.

 

Jadi kesimpulannya yg benar garam itu adanya dimeja makan bukan didapur.

 

MARILAH BERUBAH AGAR SEHAT SEMUA.

ORANG ASING LEBIH AWAL MENGGUNAKAN GARAM SELALU DI MEJA

 

Semoga bermanfaat.

 

=====

 

Penjelasan Lengkap:

 

Sempat santer isu yang menyebutkan garam tidak boleh dimasak karena dapat berubah menjadi racun setelah dimasak. Isu tersebut merupakan informasi yang tidak benar alias hoaks. Dilansir dari hellosehat.com dan kompas.com, Garam merupakan sumber makanan terbesar yang menyediakan mineral bernama natrium untuk tubuh. Garam sering disebut juga dengan natrium klorida sebab garam terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Kandungan garam ini adalah mineral yang bertindak sebagai elektrolit penting dalam tubuh.

 

Mineral-mineral yang terkandung di dalam garam berguna untuk membantu menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf, dan fungsi otot tubuh secara keseluruhan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mendapatkan asupan garam dalam makanan sehari-hari. Meski begitu, jangan sampai terlalu banyak mengkonsumsi garam. Sebab, terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.

 

Garam merupakan kumpulan zat mineral dan memasaknya tidak akan mengurangi kadar mineral dalam makanan dengan jumlah yang besar. Bilapun berkurang, jumlahnya tidak terlalu banyak. Mineral dalam makanan yang biasanya tidak dipengaruhi oleh proses memasak yakni kalsium, natrium, yodium, besi, zinc, mangan, dan kromium.

 

Memasak garam tidak akan mengubah mineral ini menjadi racun. Zat mineral itu tidak berubah menjadi racun atau zat berbahaya selama garam tersebut memang dibuat dengan bahan yang aman, tidak diberikan campuran tertentu oleh produsennya.

 

Paul Breslin, seorang profesor dari Departemen Ilmu Gizi Rutgers University mengatakan bahwa untuk memasak, sebaiknya bubuhkan garam sedikit pada awal masak, kemudian masukkan lagi nanti pada akhir proses memasak.

 

Saat dimasukkan di awal proses pemasakan, garam akan langsung berikatan dengan protein yang ada dalam makanan. Selanjutnya, akan terbentuk ikatan molekul yang besar.

 

Namun, ikatan molekul besar itu hanya sekadar menambah kadar natrium yang meresap ke dalam makanan saja, sedangkan rasa asinnya pun tidak begitu terasa. Maka, lidah merasakan makanan tersebut kurang asin, akhirnya ditambahkan garam hingga rasanya cukup asin. Dengan demikian, konsumsi garam menjadi berlebihan.

 

Oleh sebab itu, pemberian garam sebaiknya dibagi dua kali. Kita tetap membutuhkan garam pada proses awal masak dan juga di akhir. Kemudian, pada akhir proses pemasakan, masukkan garam secukupnya. Dengan cara membagi ini, makanan akan terasa lezat, dan mencegah konsumsi darah yang cara itu.

 

Referensi:

 

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/benarkah-garam-tidak-boleh-dimasak/

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/06/152828420/benarkah-garam-tidak-boleh-dimasak-karena-akan-jadi-racun