[SALAH] “Gus Mus Membuat Tulisan Membela Puisi Sukmawati Soekarnoputri”

Putri KH A Mustofa Bisri (Gus Mus), Ienas Tsuroiya membantah tulisan yang mencatut nama Ayahandanya yang condong membela Sukmawati Soekarnoputri dengan puisinya yang berjudul ‘Ibu Indonesia’. Ia menyesalkan pihak – pihak yang percaya dan menyebarkan tulisan yang mencatut nama Ayahandanya tersebut.

=====

KATEGORI: Klarifikasi

=====

SUMBER: Media Daring

=====

NARASI:
“HILANGNYA AKAL SEHAT
Sedih banget melihat perilaku pengguna media sosial sekarang ini. Kecepatan jempol beraksi tak sebanding dengan kecepatan berpikir otaknya. Begitu mudahnya klik tombol “Share” / “Bagikan” tanpa berpikir-ulang, apakah yang akan dibagikan itu hoax atau bukan.

Contoh paling mutakhir, postingan seseorang tentang puisi Sukmawati yang MENCATUT nama Abah (Gus Mus/A. Mustofa Bisri).

Jujur saja, dibandingkan kasus-kasus sebelumnya, kasus kali ini sungguh membuat saya emosi. Tulisan seburuk itu, typo di sana-sini, hestek bertebaran, kalimat yang gak runtut. Dari sudut manapun melihatnya, itu tulisan bisa dibilang: sampah. Buruk sekali. Kok ya masih banyak yang percaya, Abah yang menulis? Bagaimana bisa?

Ah, entahlah.
Hayati benar-benar lelaaah..
???”, tulis akun Facebook Putri Gus Mus, Ienas Tsuroiya, Rabu (4/4).

=====

PENJELASAN:

Klarifikasi yang dibuat oleh Putri KH A Mustofa Bisri (Gus Mus), Ienas Tsuroiya adalah untuk membantah tulisan yang mencatut nama Ayahandanya yang isinya condong membela Sukmawati Soekarnoputri dan puisinya ‘Ibu Indonesia’.

Tulisan yang mencatut nama Gus Mus tersebut banyak beredar melalui whatsapp dan media sosial, Berikut isi lengkapnya;

“Tanggapan KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) Prihal Puisi yang dibawakan Ibu Sukmawati.

Dalam merespon puisi #IBUINDONESIA sebagian teman kita sudah pada tahap #mencaci maki Ibu sukmawati dengan menyebutnya #NenekPeot, #MakLampir tak beragama, dan bahkan menyebutnya #penista syariat agama.

Sementara aku, masih asyik #kepo dibagian mana puisi tersebut #bermasalah?

Apakah karena ibu sukmawati dalam puisinya berujar

” Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu”

Apakah karena #penggal kalimat tersebut lantas beliau dihukumi #menista syariat Islam? Lalu bagimana status #cadar itu sendiri, apakah termasuk syariat atau bukan? Nyatanya smpai hari ini terdpt dua pendapat tentang cadar, satu mengatakan sbgai syariat yang satunya mengatakan hnya bagian produk budaya. Dan bisa jadi ibu sukmawati sama spertiku mengambil pendapat yang kedua. Sebab itu karena sama-sama produk budaya maka dalam kontek ke-indonesia-an #konde lebih #sakral nilainya.

Atau apakah karena dalam puisinya Ibu sukmawati berujar

“Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu”

Apakah karena penggal kalimat tersebut lantas beliau divonis menista syariat Islam? Perhatikan kalimatnya, disitu disebutkan “lebih merdu dari alunan adzan mu”. Ibu sukmawati menggunakan kata #alunan bukan #nilai, disitu terdapat kata ganti “mu”, merujuk kepada siapa kata ganti ini? Bisa jadi ktika dalam proses penciptaan puisi Ibu sukmawati mendengar alunan adzan dari surau sebelah rumah yng mengalun dari bibir keriput mbah ngadiman, suaranya #melengking dan #garing. Maka benar saja suara alunan adzan dari mulut mbah ngadiman kalah #merdu dari kidung ibu pertiwi. Kidung apa yang mrupakan produk ibu pertiwi? Bisa saja #DandangGulo yang mengalun dari suara emas sinden marsinah.

Kenapa yang adzan harus mbah ngadiman? Mungkin karena yang muda bersuara merdu kemerduannya tak lagi sisa telah habis buat #takbir disaat #demo, atau mungkin suaranya telah serak karena kebanyakan ngojahi lan ngocek’i Kyai.

Jadi akhirnya, puisi ini pun mnjadi #kritik tersendiri.

Ya, ktika sbuah karya sastra terlebih berupa puisi telah dilempar keranah publik, maka publik punya hak memberikan penafsirannya, namun kalian #TidakPernah mencoba #menafsiri atau #mengkritisi, kalian hanya #menghujat dan #memaki. Sebab hnya itu yang kalian bisa.”

Menanggapi peristiwa ini, Ienas Tsuroiyo pun menyesalkan netizen yang mudah membagikan berita bohong yang mencatut nama Ayahandanya. Dibandingkan kasus – kasus sebelumnya yang pernah menghampiri Ayahandanya, Ienas mengaku kasus ini yang paling membuatnya emosi.

Alasan Ienas emosi lantaran masih ada pihak yang percaya jika tulisan yang buruk itu dengan kalimat tidak runtut, banyak typo dan hashtag masih dianggap tulisan Ayahandanya. Tulisan bantahan yang dibuat Ienas diberikan judul ‘Hilangnya Akal Sehat’, berikut isi lengkapnya;

“HILANGNYA AKAL SEHAT
Sedih banget melihat perilaku pengguna media sosial sekarang ini. Kecepatan jempol beraksi tak sebanding dengan kecepatan berpikir otaknya. Begitu mudahnya klik tombol “Share” / “Bagikan” tanpa berpikir-ulang, apakah yang akan dibagikan itu hoax atau bukan.

Contoh paling mutakhir, postingan seseorang tentang puisi Sukmawati yang MENCATUT nama Abah (Gus Mus/A. Mustofa Bisri).

Jujur saja, dibandingkan kasus-kasus sebelumnya, kasus kali ini sungguh membuat saya emosi. Tulisan seburuk itu, typo di sana-sini, hestek bertebaran, kalimat yang gak runtut. Dari sudut manapun melihatnya, itu tulisan bisa dibilang: sampah. Buruk sekali. Kok ya masih banyak yang percaya, Abah yang menulis? Bagaimana bisa?

Ah, entahlah.

Hayati benar-benar lelaaah..
???”, tulis akun Facebook Putri Gus Mus, Ienas Tsuroiya, Rabu (4/4).

Hingga tulisan ini dibuat, klarifikasi Ienas tersebut sudah 69 kali dibagikan.

Diketahui isi puisi Sukmawati berjudul ‘Ibu Indonesia’ menuai kontroversi. Meski Sukmawati sudah melakukan permintaan maaf, namun beberapa orang atau kelompok tetap menginginkan kasus ini dibawa ke ranah hukum.

REFERENSI:
1.https://www.facebook.com/NiaSuheq/posts/2135029249871403
2.https://www.facebook.com/ienas.tsuroiya/posts/10156534333164396
3.https://news.okezone.com/…/tulisan-gus-mus-bela-puisi-sukma…
4. https://www.nu.or.id/…/beredar-hoaks-komentari-puisi-sukmaw…

Fact Cheker: Dedy Helsyanto