[BERITA] “Tanda yang Dikira Teror Itu Ternyata untuk Kegiatan Pramuka”

https://goo.gl/c92cch

“Tanda yang Dikira Teror Itu Ternyata untuk Kegiatan Pramuka
NIBRAS NADA NAILUFAR
Kompas.com – 18/02/2018, 07:40 WIB
Ilustrasi tanda silang(Kstudio/Freepik)
JAKARTA, KOMPAS.com – Warga Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, sempat dibuat resah atas munculnya tanda panah dan tanda silang di tiang listrik serta tembok.
Warga mengaitkan tanda merah itu dengan isu penyerangan tokoh agama, karena tanda itu dianggap mengarah ke rumah sejumlah tokoh agama Islam di Desa Babat.
“Masyarakat Desa Babat mengaitkan tanda ini dengan kejadian yang sedang viral bulan lalu di Jabar tentang orang yang pura-pura gila namun mengintai rumah para ulama agama Islam dan kegiatannya di masjid,” kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho dalam keterangannya, Sabtu (17/2/2018).
Alexander mengatakan, setelah isu tersebut meresahkan masyarakat, pihaknya serta Koramil setempat langsung mengadakan pertemuan pada Sabtu pagi bersama warga. Dalam pertemuan tersebut baru terungkap bahwa tanda merah itu ternyata dibuat oleh pendamping pramuka SDN Babat 1 sebagai bagian kegiatan mencari jejak yang diikuti anggota pramuka.
“Tanggal 15 Oktober dilaksanakan giat kepramukaan yang dilaksanakan oleh kelas 4 ,5, dan 6 dan saudara Abdul Ajit selaku salah satu pendamping pramuka dalam kegiatan tersebut membuat tanda penunjuk arah,” ujar Alexander.
Dengan penjelasan itu, pihak kepolisian berharap warga tak lagi resah.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Misalnya, penyerangan terhadap pimpinan Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri bin Sukrowi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat tengah berzikir, seorang pria masuk masjid dan langsung menganiaya Umar Basri pada 27 Januari 2018.
Kemudian, tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis), HR Prawoto, meninggal di rumah sakit setelah dianiaya seseorang yang diduga mengalami depresi (sakit jiwa) pada awal Februari.
Penulis Nibras Nada Nailufar
Editor Farid Assifa”.

REFERENSI
Pertanyaan di Hoax Clearing Center – lapor hoax.

Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/601632873502585/