[DISINFORMASI+HASUT] Penganiayaan Ulama di Bogor

Sumber: Pertanyaan dari Asep Kloting, anggota FAFHH, dan Media Sosial.

Berikut Akun Media Sosial yang menyebarkannya:
https://www.facebook.com/lye.chubye/posts/1651603981574131
https://www.facebook.com/photo.php…
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1825406790833923&set=a.1080247498683193.1073741966.100000938582149&type=3&theater
https://www.facebook.com/photo.php…

Narasi:
Ada beberapa narasi, yakni narasi yang ditulis oleh akun Facebook Yuli Bundanya ALin, akun Wiwin Wina Masihono Martodiwiryo, akun Rahmi Rahmawati, dan Pramez Ayu. Masing-masing narasi itu disertai foto korban penganiayaan. Berikut narasinya:

Narasi 1:
Utk Kesekian kalinya terjadi Penganiayaan thdp Ulama2 di JaBar…😖😢
Hr ini Ulama Bogor, Ust.sulaiman dibacok orang gila di bogor…😤
Umat ISLAM Rapatkan Barisan.. Always Waspada…💪🏻💪🏻💪🏻
#Waspada
#SaveUlama
#HasbunallahWanimalWakiiil🙏😭

Narasi 2:
Utk Kesekian kalinya terjadi Penganiayaan thdp Ulama2 di JaBar…😖😢
Hr ini Ulama Bogor, Ust.sulaiman dibacok orang gila di bogor…😤
Umat ISLAM Rapatkan Barisan.. Always Waspada…💪🏻💪🏻💪🏻

#WaspadaPkI
#Waspadaorggila
#SaveUlama
#HasbunallahWanimalWakiiil…🙏😭

Narasi 3:
Bagi Siapa sj yg tahu info Up Date ttg beliau tlg beri informasi lg…🙏🙏😢😢
Utk Kesekian kalinya terjadi Penganiayaan thdp Ulama2 di JaBar…😖😢
Hr ini Ulama Bogor, Ust.sulaiman dibacok orang gila di desa Cigudeg Kab. bogor…😤
Bila ini benar terjadi 🙏🙏, Mohon umat ISLAM Rapatkan Barisan.. Always Waspada…💪🏻💪🏻💪🏻
#Wallahu‘alam
#Waspada
#SaveUlama
#HasbunallahWanimalWakiiil…🙏😭

Narasi 4:
Utk Kesekian Kalinya Terjadi Lagi Penganiayaan Thdp Ulama di Jabar…
Hari ini ada ulama dibogor (Ustd. Sulaiman) dibacok orang gila didesa cigudeg (bogor)
#waspadalah_umat islam
rapatkan barisan
#save_ulama
#hasbunallahwanimalwakiil

Penjelasan:
Isu penganiayaan terhadap ulama kini tengah hangat beredar di media sosial. Kali ini, isu yang muncul ialah ada seorang ulama bernama Ustaz Sulaiman, salah seorang ulama di Bogor, dibacok oleh oknum orang dengan gangguan jiwa.

Isu tersebut muncul dalam beberapa akun sejak tanggal 07 Februari 2018 sore hingga malam, kisaran antara jam 15.57-19.00-an. Setelah dilakukan penelusuran, terdapat klarifikasi bahwa isu tersebut tidak sepenuhnya benar.

Dilansir dari Tribunnews, Kapolres Bogor AKBP Andi Mochamad Dicky mengatakan, kabar ustaz bernama Sulaiman yang tinggal di Cidudeg Kabupaten Bogor telah dianiaya tidak benar. Hal tersebut telah dipastikan Andi setelah melakukan mengecekan ke Kecamatan Cidudeg Desa Sinar Asih. Berikut kutipan beritanya:

[…]TRIBUNJABAR.CO.ID, BOGOR – Kabar soal seorang ustaz di Bogor dianiaya orang gila yang menjadi viral di media sosial mendapatkan bantahan dari pihak kepolisian.

Kapolres Bogor AKBP Andi Mochamad Dicky dalam keterangan yang ia tulis di akun facebook miliknya.

Andi memastikan, kabar seorang ustaz bernama Sulaiman yang tinggal di Cigudeg Kabupaten Bogor telah dianiaya adalah kabar hoax.

“Iya (hoax), dari laporan masyarakat juga tidak ada. Dari informasi yang beredar, sudah dicek ke Kecamatan Cigudeg Desa Sinar Asih tidak ada,” ujar Andi via pesan whats app nya, Rabu (7/2/2018).[…]

Adapun, setelah dilakukan penelusuran oleh pihak Kepolisian, ternyata kasus penganiayaan dengan nama korban Sulaiman bukanlah kasus penganiayaan terhadap ulama. Sebab, Sulaiman yang menjadi korban penganiayaan tersebut bukanlah seorang ustaz, melainkan seorang petani.

Dilansir dari Detik, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana, mengatakan, kejadian penganiayaan tidak ada kaitannya dengan orang gila ataupun ulama. Kejadian penganiayaan tersebut, menurut Kombes Umar, merupakan penganiayaan antar petani. Berikut kutipan beritanya:

[…]Polisi telah menelusuri beredarnya informasi ustaz dianiaya orang gila di Bogor yang viral di media sosial (medsos). Polisi memastikan penganiayaan memang terjadi, tetapi tidak melibatkan ustaz ataupun orang gila.

“Kejadian ada, tapi enggak ada kaitan dengan ulama atau orang gila,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana kepada detikcom via pesan singkat, Kamis (8/2/2018).

Dari hasil penelusuran, memang ada insiden penganiayaan tersebut. Kejadian itu berlangsung di Kampung Cijambe, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Bogor pada Selasa (6/2) lalu. “Penganiayaannya melibatkan antar petani,” kata Umar.[…]

Perihal kejadian sebenarnya, dilansir dari Republika, diawali dengan percekcokan antaran Jamhari dengan Sulaiman, di mana keduanya berprofesi sebagai petani. Kepala Desa Banyu Asih, Mudis Sunardi, mengatakan, kejadian yang terjadi pada hari Selasa (6/2) sekitar jam 06.00 WIB didasari penolakan Sulaiman saat Jamhari hendak membeli durian dengan harga Rp5000 dari kebunnya. Penolakan Sulaiman dikarenakan dirinya merasa Jamhari bercanda, sebab harga durian lumrahnya adalah Rp30 ribu.

Penolakan itu, kata Mudis, membuat Jamhari tersinggung lalu pulang mengambil senjata tajam lalu kembali ke rumah Sulaiman dan menyerangnya. Berikut kutipan beritanya:

[…]Kepala Desa Banyu Asih, Mudis Sunardi, mengatakan, kejadian penganiayaan terjadi pada Selasa (6/2) sekitar pukul 06.00 WIB. “Penganiayaan dilakukan Jamhari terhadap Sulaiman, di mana keduanya masih tetangga dan saudaraan,” ucapnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/2).

Mudis menambahkan, Jamhari yang juga merupakan warga setempat dikenal sebagi lelaki dengan gangguan kejiwaan. Kesehariannya, Jamhari hanya mondar-mandir di lingkungan sekitar dan kerap berbicara tidak jelas.

Menurut keterangan saksi yang dihimpun Mardi, kejadian penganiayaan bermula ketika Jamhari datang ke rumah Sulaiman dan menawar duren dengan harga Rp 5.000. Korban menolak karena biasanya duren di jual sekitar Rp 30 ribu. “Selain itu, disangka pelaku bercanda,” ucap Mardi.

Tapi, Jamhari nyatanya pulang dan kembali ke rumah Sulaiman dengan membawa senjata tajam berupa golok. Ia menghajar Sulaiman sampai babak belur yang akhirnya dilerai warga. Dalam kondisi luka, korban segera dibawakan ke rumah sakit terdekat.

Mardi menjelaskan, setelah kejadian, pihak keluarga pelaku dan korban bertemu. Keduanya pun memutuskan untuk tidak memperpanjang urusan ini. “Korban tidak akan menuntut, sementara pihak pelaku sudah setuju membiayai pengobatan dan perawatan. Makanya, kami tidak melapor ke pihak berwajib,” katanya.[…]

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka isu penganiayaan ulama di Bogor tidak benar. Memang ada kasus penganiayaan, namun korban yang bernama Sulaiman bukanlah ulama ataupun ustaz. Sulaiman yang menjadi korban penganiayaan berprofesi sebagai petani dan kasus tersebut dipicu oleh perdebatan antara Sulaiman dengan pelaku, Jamhari, perihal jual beli durian.

Peristiwa itu dipelintir dan buat seolah-olah penyerangan dan penganiayaan kepada ulama menjadi sebuah motif tertentu. Dengan demikian, isu tersebut masuk kategori disinformasi dan hasut. Sebab, tidak ada bukti penganiayaan Sulaiman itu merupakan peristiwa yang direncanakan dan terstruktur.

Referensi:
https://news.detik.com/…/penganiayaan-ustaz-oleh-orang-gila…
http://jabar.tribunnews.com/…/polisi-pastikan-kabar-soal-pe…
https://kumparan.com/…/hoaxbuster-tidak-benar-ada-ulama-di-…
http://nasional.republika.co.id/…/p3sl9t384-informasi-penga…