“Disinformasi yang sudah terbongkar tahun lalu yang diangkat kembali, “Dari hasil penelusuran Tempo, rupanya peristiwa itu terjadi empat tahun yang lalu. Sementara saat ini, di lokasi yang direncanakan pembangunan gereja di Desa Jejalen Jaya, sudah lama tak ada aktivitas. Adapun jemaat gereja itu bergabung dengan jemaat lain di bilangan Bekasi Timur.”.”
SUMBER
(1) https://goo.gl/kRyPYx, sudah disebarkan 2.962 kali ketika tangkapan layar dibuat.
(2) https://goo.gl/PX41VD, sudah disebarkan 2.411 kali ketika tangkapan layar dibuat.
(3) Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH.
NARASI
(1) “Harusnya gk perlu bgini.. toh jg urusan surga neraka pribadi masing-masing.. Tkp: Bekasi, Jawa Barat, Indonesia”.
(2) “Anda merasa “Muslim” terzolimi oleh media? pernah media membahas masalah sprti ini? jangan merasa terzolimi hny karena kasus Buni Yani! RT”.
PENJELASAN
Disinformasi yang sudah terbongkar tahun lalu yang diangkat kembali, “Dari hasil penelusuran Tempo, rupanya peristiwa itu terjadi empat tahun yang lalu. Sementara saat ini, di lokasi yang direncanakan pembangunan gereja di Desa Jejalen Jaya, sudah lama tak ada aktivitas. Adapun jemaat gereja itu bergabung dengan jemaat lain di bilangan Bekasi Timur.”.
REFERENSI
https://goo.gl/YbEkbm, “Hoax: Isu Ibadah di Gereja HKBP Filadelfia Diganggu Speaker
Oleh: Tempo.co
Selasa, 29 November 2016 15:32 WIB
TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Bekasi – Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi memastikan tidak ada gangguan terhadap jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan Filadelfia di Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. “Wilayah kami kondusif,” kata juru bicara Polres Metro Bekasi, Ajun Komisaris Kunto Bagus, Selasa, 29 November 2016.
Kunto Bagus meminta masyarakat tidak terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial. Apalagi mengaitkan kabar itu dengan isu yang berkembang menjelang demonstrasi pada Jumat, 2 Desember 2016. “Jangan mudah percaya dengan berita hoax (bohong),” kata Kunto Bagus.
Sebelumnya, beredar kabar melalui Twitter berupa unggahan sebuah video berisi gangguan terhadap jemaat HKBP Filadelfia di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, yang tengah melakukan kegiatan peribadatan. Massa mengganggu dengan cara memasang speaker atau pengeras suara menghadap ke gereja.
Bahkan, video yang diunggah pada 25 November 2016 itu mendapatkan retweet hingga 1.062 kali. Komentarnya pun beragam. Misalnya, akun KhawarijPekok dengan nama pengguna @yudihliang menulis: “@FerryMaitimu Yang tabah ya saudaraku….maafkan ulah saudara2 kami yg tdk paham ARTI TOLERANSI. semoga pemerintah melihat & bertindak Arif.”
Dari hasil penelusuran Tempo, rupanya peristiwa itu terjadi empat tahun yang lalu. Sementara saat ini, di lokasi yang direncanakan pembangunan gereja di Desa Jejalen Jaya, sudah lama tak ada aktivitas. Adapun jemaat gereja itu bergabung dengan jemaat lain di bilangan Bekasi Timur.
ADI WARSONO”.
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/576462102686329/