“Natalius Pigai “memakai bahan” yang sudah diklarifikasi sendiri oleh yang membuat pernyataan: “Kamis 07 Desember 2017, 23:30 WIB
Dubes AS Klarifikasi Rilis Klaim Konsultasi dengan RI soal Yerusalem
Tsarina Maharani – detikNews
Dubes AS untuk Indonesia Joseph Donovan. (Rina Atriana/detikcom)
Tangerang – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengklarifikasi rilis Kedubes AS yang mengklaim keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sudah dikonsultasikan dengan Indonesia. Donovan menyebut terjadi kesalahan penerjemahan dalam rilis berbahasa Indonesia.”.”
SUMBER
https://goo.gl/wC2rjX, sudah dibagikan 1.272 kali ketika tangkapan layar dibuat.
NARASI
“SOAL PALESTINA, JOKOWI DIDUGA AMBIGU, MENIPU RAKYAT DAN UMAT MUSLIM
Oleh: Natalius Pigai
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan menyebut sikap AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sudah dikonsultasikan dengan Indonesia. Komunikasi itu dilakukan sebelum klaim ini diumumkan Presiden AS Donald Trump. “Kami telah berkonsultasi dengan para teman, mitra, dan sekutu kami, termasuk Indonesia, sebelum Presiden Trump mengeluarkan keputusannya,” kata Donovan dalam pernyataan yang diunggah di situs Kedubes AS, Kamis (7/12/2017).” (salinan selengkapnya di bagian REFERENSI).
PENJELASAN
Natalius Pigai “memakai bahan” yang sudah diklarifikasi sendiri oleh yang membuat pernyataan: “Kamis 07 Desember 2017, 23:30 WIB
Dubes AS Klarifikasi Rilis Klaim Konsultasi dengan RI soal Yerusalem
Tsarina Maharani – detikNews
Dubes AS untuk Indonesia Joseph Donovan. (Rina Atriana/detikcom)
Tangerang – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengklarifikasi rilis Kedubes AS yang mengklaim keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sudah dikonsultasikan dengan Indonesia. Donovan menyebut terjadi kesalahan penerjemahan dalam rilis berbahasa Indonesia.”. (salinan selengkapnya di bagian REFERENSI).
REFERENSI
(1) https://goo.gl/hfcEd8, “Kamis 07 Desember 2017, 23:30 WIB
Dubes AS Klarifikasi Rilis Klaim Konsultasi dengan RI soal Yerusalem
Tsarina Maharani – detikNews
Dubes AS untuk Indonesia Joseph Donovan. (Rina Atriana/detikcom)
Tangerang – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengklarifikasi rilis Kedubes AS yang mengklaim keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sudah dikonsultasikan dengan Indonesia. Donovan menyebut terjadi kesalahan penerjemahan dalam rilis berbahasa Indonesia.
“Saya juga di sini mengklarifikasi kesalahpahaman pernyataan dalam bahasa Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia dalam situs kami,” ujar Donovan setelah bertemu Menlu Retno di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (7/12/2017).
Dalam rilis yang diunggah di situs Kedubes AS, Donovan mengatakan sikap AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sudah dikonsultasikan dengan Indonesia. Komunikasi itu dilakukan sebelum klaim ini diumumkan Presiden AS Donald Trump.
Namun pernyataan ini diralat karena tidak tepat. Donovan kemudian membacakan ulang pernyataan resminya di depan wartawan, yang juga diunggah kembali di situs Kedubes AS, yakni:
“Ketika Presiden Donald Trump kemarin mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kota pemerintahannya, Presiden Trump juga menegaskan kembali secara publik bahwa Amerika Serikat mendukung status quo tempat suci Bukit Kuil atau Haram al-Sharif. Seperti yang diungkapkan oleh Presiden Trump dalam pengumumannya, ‘Yerusalem kini, dan harus terus menjadi, tempat dimana warga Yahudi berdoa di Tembok Barat, umat Kristiani melintasi Jalan Salib, dan umat Muslim beribadah di Masjid Al-Aqsa.’
Presiden menekankan bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan damai yang langgeng antara rakyat Palestina dan Israel. Termasuk mendukung solusi dua negara, bila disetujui oleh kedua belah pihak.”
“Ini adalah pernyataan bahasa Inggris yang saya keluarkan awalnya hari ini, dan saya sesalkan terjemahannya dalam bahasa Indonesia tidak akurat,” ujar Donovan.
Persoalan rilis Kedubes AS ini juga dibahas dalam pertemuan Donovan dengan Menlu Retno. Retno menyebut rilis Kedubes AS tidak sesuai dengan situasi sebenarnya.
“Dubes menyampaikan ada kesalahan penerjemahan bahwa versi Indonesia tidak benar,” kata Retno.
“Saya mohon missed spekulasi dan interpretasi terhadap proses yang sudah dijalankan pemerintah Indonesia yang sejak awal sampaikan posisi jelas,” sambung Retno.(fdn/fdn)”
.
(2) https://goo.gl/EUi1hN, akun Facebook atas nama “Natalius Pigai” (belum atau tidak terverifikasi).
.
(3) https://goo.gl/QCkA3U, laman yang dibagikan di poin (2): “Natalius Pigai Sebut Sikap Jokowi Soal Yeruselem Ambigu
Oleh : Marselinus Gual – Jumat, 8 Desember 2017 16:52:50 WIB
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Foto: Ist/ Kriminologi.id
Kriminologi.id – Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai menyebut sikap Presiden Joko Widodo soal polemik status Yerusalem sebagai sikap ambigu.
Sebab dalam sebuah pernyataan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan mengatakan sikap AS soal Yerusalem itu sudah dikonsultasikan dengan sekutunya, termasuk Indonesia.
“Apa yang disampaikan oleh Dubes Amerika Serikat ini benar maka Jokowi bisa diduga ambigu. Kenapa Jokowi tidak menyatakan sikap dari awal sebelum AS mengambil keputusan seperti yang ditunjukkan oleh Presiden Erdogan di Turki dengan tegas menyatakan Yerusalem adalah Garis Merah (red line)?” kata Natalius dalam siaran pers yang diterima Kriminologi di Jakarta, Jumat, 8 Desember 2017.
Baca: Polemik Status Ibukota Jerussalem, WNI Diminta Tak Kunjungi Palestina
Presiden Jokowi dalam pernyataan pers sebelumnya menyatakan Indonesia mengecam keras klaim sepihak AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Presiden juga meminta negara Paman Sam itu mempertimbangkan kembali keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang dilontarkan Presiden Donald Trump.
Polemik Status Yerusalem
Natalius pun mengecam sikap ambigu Jokowi tersebut. Ia menilai Jokowi terkesan kurang cepat untuk menyampaikan reaksi atas sikap AS.
“Tetapi kenapa Jokowi baru sekarang terlihat ambigu dalam bersikap setelah rakyat Indonesia dan umat muslim dunia mengecam Amerika?” tanya Pigai.
Baca: AS Akui Yerusalem, Presiden: Indonesia Bersama Rakyat Palestina
Membandingkan dengan sikap Presiden Erdogan di Turki, Pigai meminta agar presiden bersikap tegas, terlebih lagi mayoritas penduduknya adalah umat muslim.
“Jokowi sebagai Pemimpin sejati tidak boleh bermain sirkus, tidak boleh juga berdiplomasi abal-abal. Pemimpin harus tegas dan jelas menunjukkan integritasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan agar Indonesia berkontribusi signifikan atas terciptanya kedamaian abadi di tanah Palestina,” kata Pigai.
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/569197790079427/