[HOAX] “Ambon Akan Dilanda Tsunami”

“Berdasarkan letak geografis, desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Leihitu itu berhadapan dengan laut lepas. Menurut cerita, ribuan tahun lalu, wilayah ini pernah disapu tsunami.
Dengan cerita sejarah yang dituturkan dari generasi ke generasi serta membanjirnya informasi hoax di media sosial, ketakutan warga akan tsunami makin sulit dikendalikan. Keluarga nelayan pesisir Ambon akhirnya mengungsikan keluarga mereka ke lokasi yang lebih tinggi di tengah hutan.
4. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat (kapan, dimana dan berapa kekuatannya)”

 

SUMBER
Media berita daring.

NARASI
“Pakar Geologi: Ambon akan Dilanda Tsunami Seperti Tahun 2004 di Aceh”

PENJELASAN
“Gempa tektonik berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR) kembali menguncang Kota Ambon dan sekitarnya pada Selasa, 7 November 2017, pukul 11.50 WIT sehingga membuat panik warga setempat karena masih trauma gempa beruntun pada Selasa malam, 31 Oktober 2017.
BMKG menyatakan pusat gempa di 3.97 Lintang Selatan – 127.8 Bujur Timur, berada di laut. Posisinya 59 KM Barat Daya Ambon dengan getaran terasa setempat di Ambon takniI – II MMI.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku dalam waktu dekat akan turun ke Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, guna membantu warga mengurangi rasa trauma atas gempa beruntun yang melanda Pulau Ambon, beberapa waktu lalu.
Dikutip dari liputan6.com, “Dalam waktu dekat BPBD akan turun ke Kecamatan Leihitu untuk sosialisasi,” kata Kepala BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy, Minggu, 5 November 2017.
Warga yang sampai sekarang masih tinggal di hutan akibat gempa yang melanda Pulau Ambon berdominsili di Desa Seith, Desa Assilulu, Desa Wakal, dan sebagian warga Desa Hila.
Berdasarkan letak geografis, desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Leihitu itu berhadapan dengan laut lepas. Menurut cerita, ribuan tahun lalu, wilayah ini pernah disapu tsunami.
Dengan cerita sejarah yang dituturkan dari generasi ke generasi serta membanjirnya informasi hoax di media sosial, ketakutan warga akan tsunami makin sulit dikendalikan. Keluarga nelayan pesisir Ambon akhirnya mengungsikan keluarga mereka ke lokasi yang lebih tinggi di tengah hutan.
“Warga makin takut kembali ke rumah mereka saat malam hari. Mereka juga trauma dengan peristiwa tsunami di Aceh,” kata anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Said Fatta.
Maka itu, selaku wakil rakyat daerah pemilihan Kecamatan Leihitu-Leihitu Barat dan Kecamatan Salahutu, Said menyambut baik rencana BPBD Maluku. Ia bahkan meminta sosialisasi itu secepatnya dilaksanakan BPBD.
“Trauma warga ini akan mengganggu aktivitas mereka, BPBD juga perlu memberikan edukasi kepada warga tentang tsunami itu seperti apa, bagaimana menyelamatkan diri saat gempa,” kata Said.”
http://regional.liputan6.com/read/3154711/akibat-hoax-gempa-beruntun-bikin-warga-pilih-tinggal-di-hutan

REFERENSI
“4. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat (kapan, dimana dan berapa kekuatannya)”
http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/11/bmkg-menanggapi-ramalan-gempa-dan-tsunami-besar-asia-2017

SUMBER: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/552695938396279/