[KLARIFIKASI] Jokowi Pernah Bilang Kangen Didemo dan Janji Sediakan Makanan

Sumber : Media Daring

https://goo.gl/8n73Ho, “Jokowi pernah bilang kangen didemo dan janji sediakan makanan
Selasa, 8 November 2016 09:23
Reporter : Yulistyo Pratomo
Jokowi dan petani. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com – Aksi demontrasi 4 November lalu menyisakan banyak cerita, mulai dari ribuan masyarakat turun ke jalan, kericuhan antara pendemo dengan polisi, hingga pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai aktor politik di belakang aksi demo. Saat aksi tersebut berlangsung, Presiden Joko Widodo tak berada di Istana dan diketahui sedang melakukan kunjungan kerja ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kepergian mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meninggalkan kegeraman dari para pendemo, juga sebagian netizen. Bahkan, ada yang mengedarkan kembali video berisi pandangan Jokowi tentang demo masyarakat.
“Saya kangen sebetulnya didemo. Karena apa? Apapun… apapun… pemerintah itu perlu dikontrol. Pemerintah itu perlu ada yang peringatin kalo keliru. Jadi kalau enggak ada demo itu keliru. Jadi sekarang saya sering ngomong di mana-mana ‘tolong saya didemo’. Pasti saya suruh masuk,” kata Jokowi dalam video tersebut, Selasa (8/11).
Presentasi itu disampaikan Jokowi dalam acara Indonesian Young Changemaker Summit (IYCS), yang diadakan di Gedung Merdeka, Bandung. Video itu pertama kali diupload pada 18 Juli 2012, ketika Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo, hanya beberapa bulan sebelum dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Jika didemo, Jokowi mengaku akan memberikan para pendemo makanan. Atau, jika dilakukan secara mendadak, maka dia segera memberikan snack atau air mineral.
“Kalau demonya saya sudah tahu sehari sebelumnya pasti saya siapkan makan. Tapi kalau ndadak saya siapkan snack sama aqua.”
Berikut videonya:
[tyo]”.

https://goo.gl/kpbDka, “Dua Mahasiswa Ditahan karena Rusak Inventaris Polri
Ari Sandita Murti
Senin, 23 Oktober 2017 – 16:24 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA – Polda Metro Jaya mengklaim sudah mengantongi bukti terkait penetapan belasan mahasiswa sebagai tersangka dalam unjuk rasa di depan Istana Negara beberapa waktu lalu. Kini polisi tengah memeriksa dua mahasiswa yang ditahan polisi lantaran diduga sebagai provokator dalam aksi tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dua dari 14 mahasiswa yang diciduk telah ditahan lantaran dianggap sebagai provokator hingga menyebabkan aksi itu berakhir ricuh. Tetapi, belasan mahasiswa itu tetap berstatus tersangka.
“Penahanan itu dilakukan berdasarkan bukti, yakni keterangan saksi, CCTV, dan bukti lainnya,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2017).
Argo menjelaskan, belasan mahasiswa itu ditetapkan sebagai tersangka lantaran tidak mengikuti aturan saat berunjuk rasa. Walaupun, kata dia, polisi telah memeintanya untuk berlaku tertib dan mengikuti aturan unjuk rasa.
Polisi akhirnya membubarkan demo tersebut karena masyarakat semakin banyak yang komplain terhadap aksi itu. Pasalnya, aksi tersebut membuat akses jalan di lokasi demo tak bisa dilintasi kendaraan umum.
“Keduanya ditahan karena memprovokasi, sehingga terjadi pengrusakan inventarisir polisi dan perlengkapan polisi dari uang rakyat,” tuturnya. (Baca: Rusak Inventaris Polri, Pendemo di Depan Istana Negara Diciduk)
Kini, tambah Argo, polisi tengah memanggil dua mahasiswa lainnya untuk diperiksa terkait kasus kerusuhan itu. Terkait demo, polisi pun tengah mendalami apakah demo kemarin itu ada afiliasi dengan kelompok lain atau pun agenda politik lainnya.
“Dua lagi yang sedang kita panggil belum ada konfirmasi kehadirannya. Kalau dua yang sudah ditahan, itu ditahan hingga 20 hari ke depan,” katanya.
(mhd)”.

———–

[SUMBER SHARE]

●KETIKA UNDANGAN “TOLONG SAYA DIDEMO” BERBUAH PENANGKAPAN.
JANGANKAN DISEDIAKAN MAKANAN SEPERTI YANG DIJANJIKAN, YANG ADA MALAH MEMAR DI SEKUJUR BADAN.

JOKOWI dalam acara Indonesian Young Changemaker Summit (IYCS), yang diadakan di Gedung Merdeka, Bandung:

“Saya kangen sebetulnya didemo. Karena apa? Apapun… apapun… pemerintah itu perlu dikontrol. Pemerintah itu perlu ada yang peringatin kalo keliru. Jadi kalau enggak ada demo itu keliru. Jadi sekarang saya sering ngomong di mana-mana ‘tolong saya didemo’. Pasti saya suruh masuk.
Kalau demonya saya sudah tahu sehari sebelumnya pasti saya siapkan makan. Tapi kalau ndadak saya siapkan snack sama aqua.”

Undangan pak Jokowi itu disampaikan di hadapan ratusan peserta Konperensi Tingkat Tinggi Pemuda. Jadi tak salah jika anak2 muda mencatat dan menyambut undangannya.

Merujuk pada perkataannya. Seharusnya pak Jokowi adalah Tuan Rumah, dan para Mahasiswa pendemo adalah tamunya.

Mahasiswa sudah menjalankan hak dan kewajiban demokrasi. Bahkan koordinator BEM menyatakan sudah mengirim surat 2 kali untuk minta jadwal beraudiensi. Tapi tak kunjung dijawab.

Jika pemimpin tidak mau didemo, menolak bertemu pendemo, dan mengingkari janjinya sendiri, SIAPAKAH SEBENARNYA YANG MENCEDERAI DEMOKRASI?

■Hasil dari demo hingga tengah malam, Jumat 20/10, belasan mahasiswa ditangkap. Ada yg mengatakan 12, ada yg mencatat 13.
Kini mereka masih dalam tahanan polisi. Bantuan hukum sedang dipersiapkan. Ada LBH FSI yg sejak semalam memberikan pendampingan. Ada juga akhwat Ira Wt Moerid yg sudah bergerak bersama BANG JAPAR nya.

*Copas info dr mas M Atep Alfariz:

[21/10 03.47] ALFARIZ ANNO: [21/10 03.43] ‪+62 812- Betul banget, arah lemparan batu sari balik pagar monas
[21/10 03.44] ‪+62 812-: Dibalik pagar Monas byk sekali polisi, mereka teriak2 dan mencaci maki mahasiswa
[21/10 03.45] ‪+62 812-‬: Bukan masalah pendidikan Bu, ini masalah iman dan hati nurani yg tipis, semua ini akibat asupan makanan yg tdk halal mungkin
[21/10 05.25] ‪+62 857-‬: *Simak teriakan,caci maki,hasutan,dari anggota Kecoa baru lulus jadi Kecoa ini dari balik pagar monas,,,ada yg teriak,habisin,bunuh,injak,matiin,dlsb…apa begini diajari jadi Polisi?!!*…..
“Video gak di share habis kuota gue” 🙁
[21/10 10.29] ‪+62 858-‬: Sudah sy hub fahira n acta
[21/10 10.51] Nia : Alhamdulillah sdh ada advokat dari PAHAM… dari kmarin mrk stand by mendampingi… bahkan menyaksikan langsung kejadianx dari awal… ternyata benar, kericuhan dimulai oleh oknum2 polusi di dalam pagar Monas, yg meneriaki, memaki dan melempari batu para mahasiswa yg smentara bergerak pulang… chaos mulai pecah sktr pkl. 23.30…
[21/10 10.51] Nia : Pada saat chaos, jumlah mahasiswa yg diciduk ke dalam Monas, lalu dibawa ke Polda, teridentifikasi 12 orang… lalu pasca chaos, 1 orang mhswa yg sdh mundur ke Patung Kuda, jg diciduk, informasi terakhir, namax Ikhsan, Korwil BEM SI Jabodetabek…
[21/10 10.51] Nia : Hingga saat ini, piket/ penyidik belum mengijinkan didampingi ataupun dijenguk Pengacara maupun keluarga…
[21/10 10.51] Nia : Pimpinan2 BEM dan Pimpinan BEM SI pagi ini rencana Konfrensi Pers kemungkinan di UNJ… sebagian besar Massa Luar Daerah sdh berangsur pulang… stand by mnunggu perkembangan selanjutx… termasuk agenda yg 26 – 27 nnti… dari Palembang/ Riau kumpul di Istiqlal… yg di Menteng semalam sampe tadi dari Riau, Palembang, Yogya, Solo, Bogor dan Jakarta… sekitar 11 kampus… Alhamdulillah logistik dll utk smntra sudah tertangaani, utk sementara aman…
[21/10 13.12] ‪+62 812-‬: Satu mahasiswa orang yg blm ketahui : Ihsan dari SEBI…mhn info apakah ada di mentra 58
[21/10 13.13] ‪+62 812-‬: Di polda ada 2 rekan kami dari Tim Advokasi GNPF Ulama
[21/10 13.15] ‪+62 857-‬: Ihsan semalam dibawa juga ke polda…saya ada rekaman foto waktu ihsan ditampar
[21/10 13.16] ‪+62 857-‬: ??ini ihsan bang yudi
[21/10 13.16] ‪+62 857-‬: Terakhir ihsan yg dimasukan ke mobil polisi bang
[21/10 13.21] ‪+62 857-‬: Iya bang
[21/10 13.21] ‪+62 857-1‬: Pas kami dtg pas ihsan baru diangkat bang
[21/10 13.23] ‪+62 857-: Yang ditampar itu ihsan bang
[21/10 13.24] ‪+62 812-‬: Kabar info tim kami…hnya ihsan yg gk ada bu…
[21/10 13.24] ‪+62 857-: Tapi itu ihsan bang….semalem ak tanya adik2ihsan dibawa
[21/10 13.25] ‪+62 812-‬: Ok bu…saling koordinasi info ya…syukron
[21/10 13.25] ‪+62 857-‬: Sama2bang
[21/10 13.52] ALFARIZ ANNO: Bunda @BABY Mahasiswa masih di menteng58 kah
[21/10 13.52] ALFARIZ ANNO: Posisinya untuk sekarang
[21/10 13.53] ‪+62 857-‬: Breping ke unj, bentar lagi merapat ke menteng
[21/10 14.08] ‪+62 857-‬: Syukron sdah di rapatkn …team LBH FSI
[21/10 14.08] ‪+62 811-‬: Tetap didampingi
[21/10 14.09] ‪+62 857-‬: Mereka nanya bisakah temen2dibebaskan hari ini
[21/10 14.11] ‪+62 857‬: Siapp insyaaloh kita selalu mngedepnkn tugas 2 jihad termasuk kawal pesolan hukum korban dr razim ini..fsi karang full 24..jam di markaz…karna WC dari semlm tekan tmn2..ini sudah bntuk refresif
[21/10 14.12] ‪+62 857-‬: Tanks tuk dewan pakar bng almuqaram bng RUDY

■Info dari Aliansi BEM-SI

Kronologi Aksi 3 Tahun Jokowi-JK

Aksi memperingati 3 tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berakhir dengan penangkapan tiga belas mahasiswa yang dibawa ke Polda Metro Jaya.

Sebelum jalannya aksi pada tanggal 20 Oktober 2017 berbagai upaya formal untuk menemui Presiden Joko Widodo telah dilakukan, diantaranya pengiriman surat tertanggal 9 September untuk audiensi dengan Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Oktober. Namun, hingga tulisan ini diturunkan tidak ada kejelasan dari pihak istana bahkan setelah berulang kali upaya penanyaan kabar dilakukan.

Upaya berikutnya dilakukan dengan mengirimkan surat kembali tertanggal 9 Oktober untuk meminta audiensi dengan Presiden Joko Widodo pada tanggal 20 Oktober 2017, namun lagi-lagi tidak ada itikad baik dari istana setelah berulang kali upaya menanyakan kabar dilakukan.

Setelah upaya-upaya jalur formal dilakukan, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi massa bertajuk Sidang Rakyat di depan Istana Negara pada 20 Oktober 2017. Aksi dimulai dengan upacara di kawasan Patung Kuda lalu dilanjutkan dengan longmarch menuju Istana Negara pada pukul 13:00 WIB.

Setelah sampai di depan Istana Negara, massa melakukan aksi yang diisi dengan orasi-orasi, treatrikal, dan Sidang Rakyat kepada Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Hal tersebut berlangsung hingga sore hari. Selain menyampaikan tiga tuntutan dalam Tugu Rakyat, mahasiswa juga menuntut kepada Presiden untuk menemui massa aksi di lapangan dan tidak akan bubar sebelum Presiden menemui massa aksi.

Massa aksi terus melakukan orasi dan treatrikal sampai pukul 18:00 WIB dan rehat sampai pukul 19:00 WIB untuk sholat maghrib. Pasca sholat maghrib sambil menunggu Presiden Jokowi menemui massa, aksi diisi dengan doa bersama.

Pada pukul 22:40 polisi mulai mengepung massa aksi dengan bergerak dari sisi selatan. Pasca pengepungan tersebut, pada pukul 23:00 WIB polisi mulai melakukan provokasi. Provokasi juga dilakukan oleh oknum-oknum tidak dikenal yang menggunakan pakaian sipil. Lalu mulai pukul 23:30 para aparat mulai menekan massa aksi dan mendorong-mendorong serta melakukan kekerasan kepada massa aksi.

Pembubaran paksa ini dilakukan dengan kekerasan yang mengakibatkan setidaknya tiga orang terluka. Bukan hanya itu, sebanyak tiga belas orang teman kami tertangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya tanpa alasan yang jelas. Bahkan penangkapan tersebut dilakukan ketika massa aksi telah membubarkan diri. Massa aksi bubar dan meninggalkan lokasi aksi pada pukul 00:00 WIB. Aksi yang tidak diwarnai dengan kekerasan dan perusakan fasilitas umum ini diakhiri dengan pembubaran paksa dan kekerasan kepada massa aksi.

Saat ini massa aksi sedang fokus pada pemulangan mahasiswa yang berasal dari luar DKI Jakarta dan upaya pelepasan tiga belas mahasiswa yang ditahan tanpa alasan yang tidak jelas. Perjuangan melawan penindasan dan menyuarakan aspirasi rakyat demi terwujudnya kesejahteraan akan terus kami lakukan.

#SidangRakyat
#JokowiMangkir
#ReformasiJilid2

Dua belas mahasiswa yang ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya. Belum bisa diakses tim advokat.
Yogi ali (IPB)
Aditia (Unriau)
Ardhi (IPB) (Korlab demo kemarin)
Wafiq (UB)
Taufiq (UB)
Golbi (IPB)
Yahya (IPB)
Susilo (IPB)
Fauzan (Tazkia)
Ramdhani (Unpak)
Rifki abdul (akpi bogor)
Gustri (Untirta)
Narahubung:
El Luthfie (085758956775)

Ttd.
Koordinator Pusat
Aliansi BEM Seluruh Indonesia
Wildan Wahyu Nugroho

About Levy Nasution 385 Articles
Journalist, traveller