[DISINFORMASI] Lindungilah Saudara Muslim Kami di Rohingya dan Muslim Seluruh Dunia

SUMBER: https://www.facebook.com/Sitiaisyahfansss/posts/1671052993011534, sudah dibagikan 58.541K kali pada saat tangkapan layar dibuat.

NARASI: “Jika anda Islam komen aamiin.. �Ya Allah lindungilah saudara muslim kami di Rohingya Dan Muslim seluruh dunia Aamiin…
Share/bagikan agar bnyk mendoakan!”

PENJELASAN: (1) Ada 5 foto di post ini, foto 1, 2 dan 3 TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan Rohingya karena sebetulnya mereka adalah pengungsi dari Albania ke Itali pada tahun 1991.
(2) Foto ke 4 dan ke 5 memang betul berhubungan dengan pengungsi Rohingnya.

REFERENSI: (1) https://www.google.co.id/search…
(2) “These are European refugees going to a different part of Europe. Specifically, these are Albanians fleeing Albania for Italy during the collapse of Albania’s communist regime in 1991.” http://crypticphilosopher.com/…/fool-me-once-on-social-med…/
(3) “Twenty years ago, on 8 August 1991, several ships carrying approximately 15,000 Albanian migrants succeeded in entering the port of Bari, Italy.” https://migrantsatsea.org/tag/vlora/
(4) “WASHINGTON, March 6— For the third time in seven months, thousands of Albanians are fleeing their country, this time by sea as well as by land as the Communist Government sinks into what a resident of the capital called paralysis.” http://www.nytimes.com/…/thousands-of-albanians-flee-aboard…
(5) “It is said that about 500 immigrants, including Arakan Muslims who have been torn in the sea for days, have been able to land in Indonesia.” https://translate.google.com/translate…
(6) “Günlerdir denizde mahsur kalan Arakanlı Müslümanlar’ın da aralarında bulunduğu bin 500 kadar göçmenin Endonezya’da karaya çıkmayı başardığı belirtiliyor.” http://www.haberiyakala.com/2015-05-18-endonezya-aciklarind…

CATATAN: “Bintang.com, Jakarta Kendati sudah banyak yang menguak soal bisnis gelap di balik akun yang meminta like dan komentar amin di Facebook, tampaknya masih saja banyak dari netizen yang terjebak. Foto-foto yang menyentuh ditambah dengan kalimat rayuan, sampai ancaman dengan mengatasnamakan agama sepertinya membuat netizen tanpa sadar mengikuti perintah pelaku.” http://www.bintang.com/…/masih-banyak-netizen-terjebak-modu…