Saat ini banyak pengguna media sosial yang mengutip berita dari situs berita yang tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bahkan Facebook dan Google tengah berupaya untuk mengeblok berkembangnya situs berita palsu ini. Ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui apakah situs berita tersebut resmi atau palsu.
Cara ini membuat Anda bisa mencegah berita bohong atau hoax tersebar lebih luas dengan mengetahui keaslian dari suatu situs berita.
Berikut langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Anda bisa mengecek alamat situs berita menggunakan layanan whois. Sebagai contoh Anda bisa menggetikkan “whois beritasatu.com” di situs pencari Google.
Akan muncul beberapa layanan whois yang keluar dari hasil pencarian. Dari hasil whois yang kami cuplik dari situs whois.is akan tertera informasi seperti; nama pendaftar situs, organisasi atau perusahaan situs tersebut, serta alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi sekaligus alamat email.
Jika situs berita yang Anda cek tidak menampilkan detail informasi seperti di atas bisa dipastikan situs berita tersebut adalah palsu alias penebar kebohongan.
2. Lakukan pengecekan terhadap situs tersebut di laman yang bersangkutan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mencari About Us atau Tentang Kami serta susunan Redaksi dari situs berita tersebut.
Situs berita resmi akan mencantumkan alamat lengkap, dengan nomor telepon serta alamat email yang dapat dihubungi. Susunan redaksional dari situs berita yang resmi akan tertera dengan lengkap di situs tersebut.
Sementara situs berita palsu tidak mencantumkan alamat lengkap, jika ada maka alamat yang dicantumkan adalah palsu. Bahkan ada beberapa situs yang hanya mencantumkan po box di alamat mereka. Situs berita palsu ini juga tidak mencantumkan susunan redaksi dalam situs mereka. Ini karena situs palsu tidak bertanggung jawab terhadap isi berita yang ditayangkan dalam situs mereka.
3. Cara lain untuk mendeteksi situs berita palsu adalah dengan menggunakan ekstensi pendeteksi situs berita palsu Fake News Alert dengan menggunakan browser Google Chrome. Ekstensi Fake News Alert telah mencakup daftar situs palsu yang cukup banyak dan terus berkembang berdasarkan kontribusi dari pengguna di seluruh dunia.