(HOAX) Marie Elka Pangestu dan Huawei Memasukkan Pekerja Ilegal Ke Indonesia

Sumber: Media Sosial

(https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1450637668559367&id=100008394425290)*

( https://m.facebook.com/photo.php?fbid=718682048207602&id=100001974396436&set=a.131314690277677.31697.100001974396436)*

Narasi:

Ada dua narasi dalam klaim postingan di media sosial akun bernama Nana Gunawan. Narasi pertama adalah narasi akun Nana Gunawan dan narasi kedua adalah narasi dari akun Rita Agita yang dibagikan ulang oleh Nana. Berikut kutipan narasinya;

Narasi 1:

Ini bukan sara ya ini harga diri bangsa indonesia pribumi jangan mau kalah ini negara kita hanya satu kata Usir cina fake dari tanah air tercinta….

Narasi 2:

HANYA DG RP 600,000 CINA EKSODUS BESAR2AN KE INDONESIA LIHAT LATAR FOTO TULISAN DIBELAKANG MENTERI PARIWISATA MARIE ELKA PANGESTU (CINA), SELAMAT DATANG PEKERJA ILEGAL CINA HANYA DG 600 RIBU ANDA BISA PEKERJA DI INDONESIA INILAH SPONSORNYA HUAWEI DAN MENTERI PARIWISATA ORANG CINA.

PENJAJAHAN PICIK ALA CHINA HUAWEI by @TM2000Back @TheRoninWar

Penjelasan:

Postingan itu menyertakan sebuah foto Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu tengah berbicara di sebuah forum. Di belakang Marie Elka terdapat sebuah back drop bertuliskan “SELAMAT DATANG PARA PEKERJA ILEGAL CHINA HUAWEI DENGAN RP.600.000 KALIAN BOLEH KERJA DI NEGARA KAMI.”

Foto itu diklaim sebagai dukungan Marie Elka kepada Huawei untuk menyelundupkan pekerja ilegal ke Indonesia. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil rekayasa gambar. Sebab, gambar aslinya berasal dari portal berita Swa dengan judul “Inovasi Indonesia Dorong Sinergisasi Internet dan Industri Kreatif.”

Adapun, berita Swa itu tidak memberitakan mengenai perusahaan Huawei. Berita di portal Swa itu memberitakan mengenai program Inovasi Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ogilvy & Mather Indonesia, dan Google Indonesia. Berikut kutipan beritanya:

[…]Sebagai sebuah dukungan bagi tumbuhnya inovator-inovator di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ogilvy & Mather Indonesia serta Google Indonesia meluncurkan Inovasi Indonesia (Indonesia Innovates). Dalam peluncuran Inovasi Indonesia pada Rabu (3/7) di Ballroom Hotel Shangri La Jakarta, 6 inovator Indonesia mendapat pengakuan dengan dipilihnya mereka sebagai Pahlawan Inovasi Indonesia. Enam inovator tersebut adalah La Spina, Ruma, Mitra Netra, Nebeng.com, Batik Fractal dan Nulisbuku.com.

Pemilihan tersebut selain bertujuan untuk memperkenalkan inovator dan inovasi yang dibuatnya juga memberi peluang untuk pertumbuhan budaya inovasi sehingga akan semakin banyak yang memberi kontribusi positif kepada masyarakat dan ekonomi. “Terpilihnya mereka diharapkan agar inovasi mereka tidak dianggap sebagai hal yang baru dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ujar Rudy Ramawy, Country Head Google Indonesia.

Para inovator tersebut banyak menggunakan sarana internet sebagai penunjang inovasi yang dilakukannya. “Internet saat ini telah memberikan kontribusi 1,6% terhadap PDB Indonesia dan diharapkan akan naik dua kali lipat pada tahun 2016. Karena potensi yang luar biasa, sangat penting untuk senantiasa menciptakan sebuah lingkungan dimana pencipta (innovator) muda berbasis lokal dapat terus terinsipirasi dan mengembangkan diri mereka serta terus berupaya untuk menciptakan produk dengan dampak global” tambah Rudy mengenai kaitan internet dengan inovasi. Terpilihnya enam pahlawan inovasi tersebut merupakan bukti bahwa penggunaan internet dapat mendorong perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, budaya, edukasi dan pengembangan komunitas.

Dalam kesempatan tersebut, Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia stabil tetapi memiliki banyak tantangan sehingga perlu memiliki kemampuan berinovasi yang tinggi. Ia menjelaskan, setidaknya terdapat lima tantangan, yakni pengembangan SDM dan teknologi, pengembangan industri kreatif agar memiliki kualitas konten yang semakin baik, access to finance, akses terhadap pasar serta tantangan kelembagaan. “Masalah kelembagaan ini diantaranya perlindungan HAKI, iklim yang kondusif, apresiasi terhadap komunitas kreatif,” ujarnya menambahkan.

Dari rangkaian diskusi yang dilakukan dengan para stakeholder Indonesia dalam penyusunan laporan Inovasi Indonesia tersebut, ditemukan bahwa faktor utama yang mampu mendukung inovasi Indonesia adalah regulasi yang jelas, transparan dan mudah diikuti, keberadaan infrastruktur yang baik, kerangka investasi yang kondusif dan dukungan yang penuh terhadap industri kreatif.[…]

Dari kutipan itu dapat terlihat bahwa tidak ada pembahasan mengenai pekerja ilegal asal China ataupun membahas mengenai program perusahaan Huawei. Adapun, berita itu bertanggalkan 3 Juli 2013. Jadi, berita itu sudah sangat lampau.

Perihal Marie Elka Pangestu, kini dia sudah tidak lagi menjabat sebagai menteri. Sebab, masa jabatannya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berakhir pada 20 Oktober 2014. Kini, jabatan Menteri Pariwisata dipegang oleh Arief Yahya.

Dengan demikian, klaim bahwa Marie Elka dan Huawei memasukkan pekerja asing sala China ke Indonesia tidaklah benar. Kabar tersebut masuk ke dalam kategori berita hoax.

Referensi:

http://swa.co.id/swa/trends/business-research/inovasi-indonesia-dorong-sinergisasi-internet-dan-industri-kreatif

https://id.wikipedia.org/wiki/Mari_Elka_Pangestu

*Catatan: akun penyebar kabar hoax tersebut tidak lagi ada. Ada kemungkinan, pemilik akun sudah menghapus postingan atau akunnya tersebut.