Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan klaim bahwa TNI menembak kapal Malaysia yang nekat memasuki wilayah Indonesia adalah konten yang menyesatkan. Faktanya, bukan TNI yang melakukan penembakan terhadap kapal Malaysia. Selain itu, unggahan tersebut juga berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
====
[KATEGORI]: Konten yang menyesatkan
====
[SUMBER]:
https://archive.cob.web.id/archive/1673595071.362903/singlefile.html (Facebook)
====
[NARASI]: “NEKAT MASUK WILAYAH NKRI ! TNI INDONESIA GERAK CEPAT LANGSUNG DOR KAPAL MALAYSIA !”
====
[PENJELASAN]:
Akun Facebook Indonesia Ku (https://web.facebook.com/profile.php?id=100089233776344) pada 10 Januari 2023 mengunggah video yang mengklaim bahwa TNI telah menembak kapal Malaysia yang nekat memasuki wilayah Indonesia. Pada akhir video ditampilkan pula wawancara dengan Josia S. Sembiring selaku Pengawas Perikanan dari PSDKP Belawan yang menuturkan bahwa petugas kapal pengawas menembaki dua kapal berbendera Malaysia pada saat terdeteksi melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen serta menggunakan alat tangkap yang dilarang berupa trawl.
Setelah dilakukan penelusuran, terdapat ketidaksesuaian antara subjek yang tertulis pada judul dengan subjek yang ditampilkan pada video. Faktanya, bukan TNI-lah yang menembak kapal Malaysia, melainkan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) yang merupakan salah satu unit kerja dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dilansir dari laman website KKP RI (https://kkp.go.id/), dalam menjalankan tugasnya, Ditjen PSDKP melakukan operasi pengawasan di laut, baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan institusi penegak hukum seperti TNI-AL.
Selain itu, unggahan tersebut juga berisi potongan-potongan video dari dua peristiwa yang berbeda.
Pertama, peristiwa ketika kapal patroli KKP RI dikejar oleh kapal patroli Malaysia pada 9 April 2019 di Perairan Belawan, Sumatera Utara. Pada peristiwa tersebut, kapal patroli Malaysia ikut menghalangi penangkapan kapal ikan berbendera Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia. Selain itu, terdapat pula helikopter milik Malaysia yang ikut serta berputar-putar untuk mengintimidasi kapal patroli Indonesia.
Kedua, peristiwa penangkapan kapal asing berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara pada 15 Juli 2020. Dalam video asli milik Ditjen PSDKP (https://www.youtube.com/@DitjenPSDKP) yang diunggah pada 25 Oktober 2021 lalu, terlihat dua kapal pengawas KKP melakukan pengejaran terhadap dua kapal Vietnam yang melarikan diri usai mencuri ikan di perairan Natuna dengan menggunakan paitrawl atau trawl yang ditarik oleh dua kapal sekaligus.
====
[REFERENSI]:
– https://kkp.go.id/artikel/1495-faq-pengawasan-sumber-daya-kelautan-dan-perikanan-psdkp
– https://www.youtube.com/watch?v=3Nh5EKpl5LM
– https://kkp.go.id/djpsdkp/artikel/10012-kronologi-penangkapan-kapal-ikan-berbendera-malaysia-di-wpp-nri-571-selat-malaka
– https://www.youtube.com/watch?v=x4895tizHEk
– https://kkp.go.id/artikel/21965-perjuangan-petugas-kkp-menangkap-2-kapal-asing-pencuri-ikan-di-natuna