[SALAH] Foto Orang-orang di Iran yang Sedang Sekarat karena Kekurangan Pasokan Air

Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

Faktanya, kedua foto cuitan tersebut tidak ada kaitannya dengan kondisi orang-orang di Iran yang saat ini kekurangan pasokan air.

Selengkapnya di bagian pembahasan.

====

Kategori: Konten yang Salah

====

Sumber: Twitter

https://archive.ph/2WmkI

=====

Narasi:

“People in Iran are dying due to the lack of water supply…
Meanwhile the government is sending millions of dollars to fund terrorist around the globe.”

“Orang-orang di Iran sedang sekaray karena kurangnya pasokan air…
Sementara itu, pemerintah sedang mengirimkan jutaan dollar untuk membiayai teroris di seluruh dunia.”

====

Penjelasan:

Akun Twitter Asaad Hanna (@AsaadHannaa) mengunggah cuitan berupa dua buah foto yang diklaim sebagai foto orang- orang di Iran sedang sekarat karena kekurangan pasokan air. Cuitan tersebut mendapat atensi sebanyak 134 retweet, 347 suka, dan 12 komentar.
Berdasarkan hasil penelusuran, dua foto unggahan tersebut diambil pada dua peristiwa yang berbeda. Melalui reverse image search tool, foto pertama yang asli dari unggahan tersebut ditemukan di beberapa situs, termasuk dalam video YouTube berjudul انسان و انسانیت (Man and Humanity) yang diunggah oleh Ali Aghdam pada 16 April 2013.

Adapun foto kedua dari cuitan tersebut merupakan foto korban perang di Mosul, Iraq tahun 2017 yang pernah dimuat dalam artikel The Sydney Morning berjudul “The war has just started”. The Sydney Morning memberikan keterangan foto sebagai berikut.

“A husband tries to revive his wife as their children look on.”

“Seorang suami mencoba menghidupkan kembali istrinya yang anak-anak mereka melihatnya.”

Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Asaad Hanna (@AsaadHannaa) dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

=====

Referensi:

https://tineye.com/search/40c85c6ed8008de44a18291c14e3790117916d0e?sort=score&order=desc&page=1

https://www.smh.com.au/interactive/2017/mosul/liberation/

Editor: Bentang Febrylian