[SALAH] “bawah merah untuk penangkalan apabila tergigit Ular atau binatang apa saja yg mempunyai bisa”

Hoaks lama beredar kembali. Menurut tanggapan dari para ahli medis menyatakan bahwa informasi seputar bawang merah bisa menjadi penawar racun gigitan ular kobra adalah tidak benar alias hoaks.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
===========================================
Kategori : Konten Palsu
===========================================

Akun Facebook Ardo Graphic (fb.com/ardo.graphic) pada 13 Februari 2021 membagikan informasi sebagai berikut:

“Ngapuntene pak ketua, badhe share mugi² bermanfaat..
*BILA DIPATUK ULAR, JANGAN PANIK, …. PERTOLONGAN PERTAMA, …. LAKUKAN SEPERTI INI …. !!!*
_Mengatasi gigitan ular berbisa uming Ular cobra , maka saya akan berbagi penangkalan apabila tergigit Ular atau binatang apa saja yg mempunyai bisa ._
_Caranya :_
_*Apabila tergigit ular berbisa anda secepatnya lari kerumah yang terdekat, minta bawang merah, nggak usah di kupas langsung dikunyah sampai lembut, terus tempelkan pada bagian yg tergigit . Insya Allah sembuh seketika.*_
_*Ini penangkal oleh² dari orang Dayak Kaltim. Pengalaman teman pernah digigit cobra dan terkena bisanya sampai sudah bengkak , begitu aku tanya , katanya terkena ular kobra . Ambil bawang terus dikunyah lembut dan balurkan ke bagian yg luka. Alhasil 5 menit kemudian langsung kempes .*_ _Semoga bisa membantu untuk semua orang._
_Terimakasih ._ _*semoga bermanfaat*_”

Sumber : https://archive.vn/e4NNH (Arsip)
===========================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa bawang merah bisa menjadi penangkal bisa ular atau hewan apa saja yang berbisa adalah klaim palsu dengan cara dikunyah lalu dibalurkan ke luka gigitan merupakan klaim yang keliru.

Faktanya, klaim ini merupakan informasi palsu. Klaim ini juga merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Menurut tanggapan dari para ahli medis menyatakan bahwa informasi seputar bawang merah bisa menjadi penawar racun gigitan ular kobra adalah tidak benar alias hoaks.

Sebelumnya, klaim yang sama pernah diperiksa faktanya dan dibuatkan artikel berjudul “[SALAH] Bawang Merah Mampu Tangkal Racun Ular Kobra” yang dimuat di situs turnbackhoax.id pada 18 Desember 2019.

Dilansir dari artikel tersebut, dokter umum Amalia Usmaianti menyatakan bahwa dirinya baru pertama kali mendengar bawang merah bisa menjadi penawar bisa ular.

“Saya sempat baca juga nih. Senyum-senyum juga tapi ya saya baru pertama ini dengar bawang merah sebagai antibias ular. Kebetulan saya pernah juga diskusi sama dokter di Papua mengenai penanganan gigitan ular karena daerah kita banyak ular berbisa,” pungkas dr Lia.

Dokter Lia juga menegaskan bahwa masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak valid. Hal tersebut ditakutkan adanya korban jiwa akibat informasi tersebut.

Selain itu, dilansir dari Kompas, Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, Dr dr Tri Maharani MSi SpEm menegaskan, informasi penanganan gigitan ular berbisa dengan bawang merah tersebut tidak benar alias hoaks.

“Ini hoaks yang enggak habis-habis. Teganya ada yang menyesatkan bangsa kita dengan informasi yang salah seperti ini,” ujar Tri saat dihubungi tim Cek Fakta Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Dia menjelaskan, dalam menangani korban tergigit ular berbisa seperti kobra, yang harus dilakukan adalah imobilisasi atau dibuat tidak bergerak sepenuhnya. Setelah itu, korban harus secara cepat dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan secara medis.

“Jadi setelah imobilisasi ya dibawa ke fasilitas kesehatan,” papar Tri.

Mengapa imobilisasi setelah tergigit ular berbisa?

Berikut hal yang perlu dipahami. Venom dari ular, kata Tri, ketika masuk ke dalam tubuh manusia tidak melewati pembuluh darah. Venom tersebut masuk melalui lymphogen atau lewat kelenjar lymfe.

“Jadi kelenjar lymfe itu secara fisiologis pumpingnya dari pergerakan otot. Jadi ketika ada pergerakan otot maka aliran cairan lymfe beredar keseluruhan tubuh. Ya begitulah jadi venom menyebar,” kata Tri.

Setelah sampai di fasilitas layanan kesehatan, korban gigitan ular akan diberikan beberapa tindakan pemeriksaan. Jika hasil pemeriksaan didapati dalam fase yang masih lokal, cukup observasi selama 48 jam dengan first aid dan obat-obat untuk sign dan symptom.

“Kalau menjadi fase yang sudah lebih lanjut di mana udah menyebar dan merusak organ atau multiple organ disfunction, ya diberi obat antivenom atau antibisa ular obat anticholinesterase,” kata Tri. Jika korban mengeluhkan adanya gangguan di jalan napas, maka akan diberikan ventilator.

Berikut hal-hal yang perlu dilakukan dan jangan dilakukan saat tergigit ular berbisa dilansir dari JawaPos:

– Jika mengenai organ gerak, hindari pergerakan otot yang bisa berpotensi menyebarkan bisa.

– Pertahankan pasien dalam posisi berbaring dan tenang.

– Balut segera bagian di bawah dan atas gigitan dengan perban tebal nonelastis. Pastikan balutan rapat seperti saat membalut cedera terkilir.

– Pasang bidai (atau bilah kayu/bambu yang bersih) dan kencangkan dengan mitela atau kain.

– Jika gigitan ada di bagian tangan, gunakan sling atau gendongan.

– Bila muncul bengkak, tandai bengkak dengan plester setelah dibidai.

– Untuk keluhan nyeri, berikan analgesik atau obat pereda nyeri.

– Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

– Jika mengenai mata, pada beberapa kasus, ular menembakkan (spitting) bisa hingga 2–3 meter. Berikut langkah awal yang harus dilakukan.

– Baringkan pasien dan aliri kedua mata pasien dengan air bersih atau cairan infus. Jumlah cairan yang dibutuhkan 3–6 liter.

– Untuk mempermudah, gunakan slang untuk mengalirkan air ke mata.

– Bisa ular bersifat mirip dengan cairan asam. Hindari mengucek atau menggosok bagian mata. Jika telanjur, segera hubungi spesialis mata untuk penanganan lebih lanjut.

REFERENSI
https://turnbackhoax.id/2019/12/18/salah-bawang-merah-mampu-tangkal-racun-ular-kobra/
https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/14/133300765/-hoaks-cara-penanganan-gigitan-ular-berbisa-dengan-bawang-merah
https://www.jawapos.com/kesehatan/17/01/2021/tindakan-gawat-darurat-ketika-digigit-ular/

About Adi Syafitrah 1653 Articles
Pemeriksa Fakta Mafindo