Terdapat Informasi terbaru dari artikel periksa fakta yang terbit di situs Turnbackhoax.id berjudul “[SALAH] “Zat BPA yang terkandung di Galon Isi Ulang, Ternyata Berbahaya bagi Bayi, Balita & Ibu Hamil!””.
Berikut penjelasan terbaru dari BPOM:
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI Rita Endang, menyatakan hasil uji terbaru pada sampel ‘post-market’ yang dilakukan 2021-2022 dengan sampel yang diperoleh dari seluruh Indonesia menunjukkan penggunaan BPA pada kemasan air minum berbahan polikarbonat memiliki kecenderungan yang mengkhawatirkan. Namun, BPOM dalam hal ini masih terus melakukan monitoring dan mengevaluasi aturannya.
===
Artikel periksa fakta sebelumnya dibuat berdasar dari sumber yang ditemukan pada laman Twitter, dengan tautan dan narasi sebagai berikut:
http://archive.today/IZSgQ
====
Narasi:
“Gaiss… Tau nggak Zat BPA yang terkandung di Galon Isi Ulang, ternyata berbahaya bagi Bayi, Balita & Ibu Hamil! Sedihnya lagi, kita di Nina Bobokan selama ini dengan dalih bahwa galon Polikarbonat itu aman dan turut menjaga lingkungan.
Sumber : Youtube/Spot7s
(video)
“Paparan kandungan BPA berbahaya bagi kesehatan bayi, balita & Ibu hamil. Ini faktanya!” #PeringatanGalonIsiUlangBPA
(link)
“Jadi hubungan BPA dengan plastik adalah, BPA berperan sebagai kandungan yang mengawetkan serta & memperkuat plastik agar kemasan tidak rusak, namun BPA juga mengandung racun yang tentunya juga berbahaya bagi kesehatan. #PeringatanGalonIsiUlangBPA”
(link)
Bahaya BPA paling rentan terjadi terhadap Bayi, Balita & Ibu Hamil karena dapat mempengaruhi berat badan lahir, perkembangan harmonal & prilaku, hingga resiko kanker di kemudian hari. #PeringatanGalonIsiUlangBPA
====
PENJELASAN:
Sebelumnya beredar postingan viral di media sosial oleh akun Twitter @misterespect, yang menyatakan bahwa kandungan BPA pada galon isi ulang pllllastik berbahaya bagi kesehatan bayi, balita, dan ibu hamil, yakni akan mempengaruhi berat badan lahir, perkembangan hormonal dan perilaku, hingga resiko kanker di kemudian hari.
Postingan yang telah dibagikan 797 kali dan mendapat likes sebanyak 1,1 ribu, juga sempat menyinggung bahwa galon isi ulang bermerek “Aqua” menggunakan bahan dasar Polikarbonat dan mengandung BPA, sehingga berbahaya jika digunakan.
Setelah dilakukan penelusuran fakta, diketahui kajian terbaru dari BPOM menyatakan kandungan BPA atau bisphenol-A yang sering ditemukan pada wadah plastik, salah satunya galon isi ulang, memang berbahaya.
“Pada uji sampel ‘post-market’ yang dilakukan 2021-2022 dengan sampel yang diperoleh dari seluruh Indonesia menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan,” ungkap Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI Rita Endang melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip dari Antaranews.
Bersumber dari mayoclinic.org, the U.S. Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa kandungan BPA dengan kadar yang sangat rendah masih tergolong aman.
Namun baik FDA maupun BPOM masih akan terus melakukan monitoring untuk menentukan standar batas migrasi BPA.
Rita menjelaskan bahwa BPOM terus melakukan evaluasi standar dan peraturan bersama para pakar di bidang keamanan air, pelaku usaha, kementerian dan lembaga terkait, akademisi, dan masyarakat dalam mempersiapkan standar kemasan dan label AMDK di pasaran.
Berkaitan dengan perubahan kajian BPOM, kesimpulan kami yang menyatakan bahwa BPA tidak berbahaya adalah tidak benar. Berdasarkan data kajian BPOM terbaru, kandungan BPA dalam kemasan makanan/minuman polikarbonat adalah berbahaya dan dalam hal ini BPOM akan terus melakukan monitoring lebih lanjut.
=====
REFERENSI:
====
NARASI LANJUTAN:
“Faktanya lagi, negara – negara maju sudah mengganti BPA dengan bahan lain yang lebih aman. Sejak tahun 2010 pemerintah kanada sudah melarang penggunaan plastik BPA pada botol minuman bayi. Penggantinya adalah BPS ( Bisphenol-S ) dan BPF ( Bisphenol-F ) #PeringatanGalonIsiUlangBPA”
“Begitu juga austria yang melarang BPA pada tahun 2011, Belgia (2012), Swedia (2012), Prancis (2012), Denmark (2013)”
“Melalui regulasi yang ketat dari pemerintah masing-masing mereka sudah melarang penggunaan kemasan yang berbahan baku plastik BPA #PeringatanGalonIsiUlangBPA”
(link)
“Bahkan di negara Prancis, pemerintahnya juga telah melarang seluruh kemasan plastik BPA, termasuk produk Danone yang menjadi raksasa pasar di negaranya. #PeringatanGalonIsiUlangBPA”
“Di Indonesia sendiri Danone juga dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi Aqua air minum dalam kemasan ( AMDK ) yang terbesar di Tanah air. Salah satu productnya Aqua galon isi ulang.”
(link)
“Danone Prancis juga telah mengumumkan melakui akun Twitternya @Dannon pada wilayah operasi Amerika menyatakan pihaknya sudah tidak lagi menggunakan plastik berbahan Polikarbonat yang mengandung BPA (kode daur ulang no.7) #PeringatanGalonIsiUlang”
screenshot pernyataan danone
“Sayangnya salah satu product yang masih menggunakan kemasan berbahan Polikarbonat dan mengandung BPA yaitu justru galon isi ulang Aqua. Sangat disayangkan padahal Aqua mewakili pasar terbesar air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia.”
(grafis tempo)
“Kemasan yang digunakan galon isi ulang Aqua masih menggunakan kemasan mengandung BPA kode daur ulang no.7. Padahal di negara-negara lain kemasan BPA telah dilarang & diganti dengan bahan yang lebih aman. #PeringatanGalonIsiUlangBPA”
“Jadi sebaiknya, sebelum mengonsumsi sesuatu pastikan kemasan yang digunakan adalah BPA Free demi kesehatan Bayi, Balita & Ibu Hamil. Perubahan harus dimulai dari sekarang & diri kita sendiri. #PeringatanGalonIsiUlangBPA”
“Atau, kalau dari opini saya alangkah baiknya galon isi ulang berbahan Polikarbonat yang masih memiliki kandungan BPA mencantumkan label peringatan seperti halnya pada bungkus rokok,”
“Contohnya : “Peringatan konsumen, Bahan Kemasan Plastik Galon Isi Ulang air minum ini, mengandung zat BPA yang Berbahaya Bagi Kesehatan Bayi, Balita & Ibu Hamil. Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir, Perkembangan Harmonal & Perilaki, Hingga Resiko Kanker Dikemudian Hari”.”
“Just sharing my opinion guys, semoga bermanfaat! #PeringatanGalonIsiUlangBPA”
=====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian