Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi palsu, pihak dari pasangan Yohanes Rumpak-Syarifudin telah mengklarifikasi bahwa surat edaran tersebut adalah informasi yang sesat dan tidak mengeluarkan surat edaran itu.
= = = = =
KATEGORI: Konten Palsu/Fabricated Content
= = = = =
SUMBER: Facebook
= = = = =
NARASI:
“EDARAN
(Religious Katolik)
Mari kita rapatkan barisan Katolik untuk tentukan pilihan pada Nomor Urut 3 (MM) Yohanes Rumpak-Syarifudin. Ada beberapa alasan kita Katolik memilih Rumpak-Syarifudin, antara lain:
- Sudah Saatnya Sintang di pimpin oleh Katolik
- Selama ini kita di pimpin oleh Kristen Protestan dan Islam, kita umat Katolik sengsara
- Katolik umat mayoritas, Kristen Protestan adalah agama yang tidak jelas dan tidak masuk hitungan suara paling kecil.
- Umat Islam juga tidak bisa dipakai, namun kita pakai orang-orang tertentu umat Islam hanya untuk kepentingan menang, setelah katolik menang maka Islam tidak perlu kita perhitungkan
[…] (narasi dilanjutkan setelah bagian Referensi)
= = = = =
PENJELASAN:
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Erni Apriani berupa sebuah foto surat edaran yang berisikan 17 poin klaim untuk mengajak umat Katolik untuk memilih pasangan nomor urut 3 Yohanes Rumpak-Syarifudin dalam Pilkada Sintang. Postingan ini diposting pada 7 Desember 2020 pada saat masa tenang Pilkada dan 2 hari sebelum Pilkada serentak.
Setelah melakukan penelusuran, pihak pasangan Yohanes Rumpah-Syarifudin mengadakan jumpa pers terhadap surat edaran tersebut yang berisikan provokasi, ujaran kebencian, dan SARA. Beberapa artikel media lokal yang meliput jumpa pers tersebut menjelaskan bahwa pihak pasangan nomor urut 3 itu menyatakan bahwa surat edaran itu adalah hoax yang digunakan oleh orang tertentu untuk menjatuhnya dan berharap agar masyarakat bijak dalam menyikapi selebaran tersebut serta telah membuat laporan kepada Polres Sintang.
“Kepada warga masyarakat yang mengetahui terkait surat edaran tersebut dapat kiranya melaporkan kepada aparat kepolisian. Isi edaran tersebut tentunya ada pihak-pihak yang menginginkan kondisi di kabupaten Sintang tidak kondusif. Maka mari bersama sama selalu masyarakat Sintang untuk bertindak cerdas dengan melaporkan hal tersebut jika ada yang merasakan dirugikan,” kata Iptu Hariyanto selaku Kasubag Humas Polres Sintang.
Melihat dari penjelasan tersebut, surat edaran ajakan umat Katolik untuk memilih pasangan Yohanes Rumpak-Syarifudin dalam Pilkada Sintang adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://www.wartajurnalis.com/ini-klarifikasi-yohanes-rumpaktim-koalisi-yakobus-kumis-dan-tbbr/
https://www.zonamedianews.com/2020/12/ini-klarifikasi-tim-koalisi-mandau.html
#CekFaktaPilkadaMafindo
= = = =
(Lanjutan narasi) […]
- Yohanes Rumpak-Syarifudin ketika menang maka yang menjaga Sintang adalah Pasukan Merah, setiap ormas di Sintang harus tunduk pada Pasukan Merah, ini adalah kesepakatan internal kita.
- Kita menolak warga transmigrasi/pendatang, apabila perlu yang sudah ada kita user secara halus, yakni membuat mereka merasa tidak tenang, tidak nyaman dan tidak ada perlindungan sehingga mereka kembali ke Jawa.
- Jangan terprovokasi dengan pasangan nomor 2 Askiman-Hatta.
- Askiman bukan orang dayak, dia adalah Cina, dimana orang tuanya masih terlibat Komunis, jadi hancur Sintang di pimpin oleh keturunan Komunis (ini pengakuan Askimin adiknya sendiri)
- Keluarga Askiman adalah keluar terendah, adiknya sendiri Erna merupakan protistusi terselubung, itu alsasan Syarifudin menceraikan Erna (ini pengakuan Syarifudin)
- Hatta sebagai wakil dari Askimin bukan bagian dari Katolik, jadi umat Katolik tidak mengakui dia sebagai umat Katolik (ini pesan Uskup Agung)
- Yosef Sudiyanto juga bukan bagian dari Katolik.
- Jarot adalah Islam radikal, oleh karena itu akan kita tumpas.
- Jarot keluarga nya tidak jelas, Istrinya di kabari sebagai pejabar di Kuala Lumpur ternyata Hoax, info di peroleh pak Lasarus, istri Jarot adalah penghibur malam di Kuala Lumpur, Lasarus pernah ketemu di Kuala Lumpur pada Club Malam/tempat hiburan.
Organisasi-organisasi Islam di Sintang tidak boleh berkembang, dan akan kita cabut izinnya apabila Yohanes Rumpak-Syarifudin memimpin Sintang
Sintang tidak boleh ada pengeras suara untuk masjid-surau atau langar
Pasukan Merah akan bergerak melakukan penumpasan tokoh-tokoh Islam dan Tokoh-tokoh Jawa yang di pimpin langsung oleh Yakobus Kumis
Ikuti petunjuk Lasarus umat Katolik harus menguasai Sintang, mulai dari Legislatif dan Eksekutif harus umat Katolik (Pesan Lasarus untuk umat Katolik)
Mohon diteruskan internal Katolik
Katolik Jaya, Katolik Makmur”