- Tidak ditemukan pernyataan resmi atau pemberitaan kredibel tentang Mark Zuckerberg yang mengaitkan konflik Iran-AS dengan matinya Google atau internet secara global.
- Unggahan berisi klaim “Mark Zuckerberg: Jika Iran dan AS pecah, kita kembali ke masa tanpa Google dkk” merupakan konten palsu (fabricated content).
Beredar video [arsip] dari akun Facebook “Ayu Eka Fitri Dedhii” pada Senin (30/6/2025) berisi narasi:
“Mark Zuckerberg: Jika Iran dan Amerika pec4ah
maka kita ak4n kembali kem4sa tanp4 go0gle,
facebo0k, wh4tsapp dan inst4gram
karena damp4k dar1 per4ng tersebut.”

Per Jum’at (7/11/2025), konten tersebut sudah ditonton lebih dari 9,1 juta kali, menuai hampir 50.000 tanda suka dan 19.000-an komentar, serta dibagikan ulang 1.600-an kali.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Mark Zuckerberg: Jika Iran dan Amerika pecah maka kita akan kembali ke masa tanpa Google, Facebook, Whatsapp dan Instagram karena dampak dari perang tersebut” ke mesin pencarian Google. Hasilnya tidak ditemukan informasi yang relevan dengan klaim.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo kemudian memasukkan kata kunci “Pernyataan publik terbaru Mark Zuckerberg”. Hasilnya, ditemukan pemberitaan cnbc.com “Meta CEO Mark Zuckerberg defends AI spending: ‘We’re seeing the returns” yang tayang Oktober 2025. Ia hanya membahas soal arah perusahaan yang berinvestasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan (AI), tidak pernah mengeluarkan pernyataan kemungkinan dunia tanpa internet akibat perang di masa depan.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Mark Zuckerberg: Jika Iran dan Amerika pecah, kita kembali ke masa tanpa Google dkk” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Sahri Ramadhan)