[SALAH] Pesan Berantai Sakit Difteri karena Kencing Tikus di Jajanan dengan Cabe Bubuk

  • HDU/HLBK (Hoaks Daur Ulang/Hoaks Lama Bersemi Kembali), sudah pernah beredar dan diklarifikasi sejak 2017. Faktanya, difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae dan tidak ada hubungannya dengan tikus.
  • Pesan berantai yang berisi klaim difteri disebabkan oleh kencing tikus di jajanan dengan cabe bubuk merupakan kategori konten yang menyesatkan (misleading content). 

Pada Kamis (18/9/2025) beredar pesan berantai (broadcast) di WhatsApp (arsip cadangan) dengan narasi: 

“Dki Jakarta, Jabar. Ada 600 yang kena. RS penuh dg kondisi anak2 Difteri. 38 sdh meninggal. Jadi memang kejadian luarbiasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan imunisasi masal sd 11 Des. Usia 1 sd 19 tahun

Hati2 jgn jajan yg pk cabe bubuk, Jgn jajan pk cabe kering seperti cabe di tahu bulat, otak2, dsb. pokoknya jgn pake cabe bumbu kering. Karena penuh penyakit dr kencing tikus, kasusnya byk yg meninggal karena penyakit difteri…

PERHATIAN

Utk kita2 yg keluarga atau putra putrinya suka mengkonsumsi jajanan dg menggunakan bumbu tabur (terutama yg mengandung cabe kering) spt… cilok, tahu crispy, singkong goreng atau yg lain, monggo dievaluasi kembali. 

Knp? Di pabrik cabe tabur, tampak bahan cabe kering ditimbun di gudang tak peduli dijadikan sarang tikus. 

Tentu saja KENCING TIKUS akan tercecer disana dan membahayakan. 

Mari kita jaga keluarga kita.

Gejala Difteri

Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:

• Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.

• Demam dan menggigil.

• Sakit tenggorokan dan suara serak.

• Sulit bernapas atau napas yang cepat.

• Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.

• Lemas dan lelah.

• Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

DIHIMBAU UTK HATI2 saat ini DIFTERI sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), jadi kalau tidak terpaksa betul, jangan jajan diluar ya. Tolong disampaikan pada semua keluarga dekat.

 Penularan melalui droplet spt dari ludah , batuk, dll kaya penularan TBC. Jadi hindari tempat2 keramaian seperti tempat2 rekreasi dll ini khusus warga Jakarta, Jawa barat dan sekitarnya.

Info : Dinkes DKI Jakarta.

🙏🙏🙏🙏🙏

🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨Bahannya kena kencing tikus”.

Pesan berantai tersebut cukup viral, ditandai dengan label “Forwarded many times” (diteruskan berkali-kali) oleh WhatsApp.

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) memeriksa narasi yang disebarkan menggunakan pencarian Google dengan kata kunci “difteri cabe tikus”. 

Hasilnya, ditemukan artikel terbitan Kamis (21/12/2017 oleh detikNews, dikonfirmasi oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi bahwa difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae dan tidak ada hubungannya dengan tikus.  

Pencarian di Google News menggunakan kata kunci yang sama menghasilkan artikel dari beberapa media yang hasilnya mengkoroborasi mendukung artikel yang dimuat oleh detikNews. 

Selain itu, laman di situs WHO (World Health Organization) menerangkan bahwa difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran pernapasan atas, dan lebih jarang menyerang kulit, dan juga menghasilkan racun yang merusak jantung dan saraf.

Kesimpulan

Pesan berantai yang berisi klaim difteri disebabkan oleh kencing tikus di jajanan dengan cabe bubuk merupakan kategori konten yang menyesatkan (misleading content). Faktanya, difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae dan tidak ada hubungannya dengan tikus.