
- Konteks asli video adalah momen protes nelayan di Indramayu yang membanting jeriken karena kesulitan mendapatkan solar bersubsidi pada Oktober 2023.
- Unggahan video berisi klaim “nelayan protes larangan pembelian BBM dengan jeriken ” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content)
Pada Jumat (26/9/2025) akun X “Info Jateng” membagikan video [arsip] disertai narasi :
“Sejumlah nelayan di Palabuhanratu, Sukabumi, melancarkan protes ke SPBU setelah mereka ditolak saat mencoba membeli BBM subsidi menggunakan jerigen padahal selama ini mereka biasa membeli secara seperti itu.
Mereka menyebut kebijakan tersebut memperumit operasional melaut, karena harus membawa kapal ke pom bensin jika ingin mendapatkan BBM.
Pihak SPBU menyatakan bahwa penolakan pengisian jerigen bukan berarti pelarangan mutlak, melainkan pengaturan waktu pelayanan agar tidak bertabrakan dengan kendaraan umum, namun informasi ini belum tersosialisasi dengan baik kepada nelayan lokal”

Hingga Jumat (3/10/2025) unggahan telah mendapatkan 375 tanda suka, 47 komentar dan telah dibagikan ulang 181 kali.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “nelayan pelabuhan ratu protes larangan pembelian BBM dengan jeriken” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim tersebut.
TurnBackHoax kemudian menelusuri tangkapan layar video unggahan akun “Info Jateng” menggunakan Google Lens. Penelusuran mengarah ke video di kanal YouTube Tribunnews “Nelayan Indramayu ‘Ngamuk’ Banting Jeriken Kosong di SPBUN Karangsong: Ribet Beli BBM Pakai Aplikasi” pada Oktober 2023.
Video tersebut memuat informasi tentang sejumlah nelayan jaring arad di Kabupaten Indramayu yang membanting jeriken kosong ke aspal berulang kali sebagai bentuk protes. Mereka memprotes aturan baru pembelian solar bersubsidi melalui aplikasi daring yang dinilai merepotkan, terutama karena diberlakukan tanpa sosialisasi terlebih dahulu.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “nelayan protes larangan pembelian BBM dengan jeriken ” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content)
(Ditulis oleh Raymondha Elsha)