
- Toyota belum meluncurkan mobil bertenaga air, tetapi mengembangkan kendaraan bertenaga hidrogen yang menghasilkan uap air.
- Unggahan berisi klaim “Toyota meluncurkan mobil tenaga air” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Pada Kamis (19/6/2025) akun Facebook “Tentang Hidup” membagikan foto [arsip] berisi narasi :
“SELAMAT TINGGAL MOBIL LISTRIK 👋
TOYOTA 🇯🇵 MENULIS ULANG MASA DEPAN DENGAN HIDROGEN
Perusahaan Jepang baru saja meluncurkan mesin bertenaga hidrogen (air), yang dapat MEREVOLUSI industri kendaraan listrik.
Ini berarti tidak ada emisi polusi, tidak perlu baterai lithium, tidak ada stasiun pengisian daya listrik dan tidak ada masalah dengan berat, daur ulang dan ekstraksi mineral.
Tentang Hidup”
Hingga Senin (7/7/2025) unggahan mendapatkan 10 ribu tanda suka, 1.6 ribu komentar dan telah dibagikan ulang 696 kali.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta AAP
Toyota mengkonfirmasi pihaknya belum meluncurkan mobil bertenaga air. Perusahaan hanya mengembangkan kendaraan bertenaga hidrogen yang menghasilkan uap air sebagai produk sampingan.
Salah satu model mobil yang memanfaatkan sel bahan bakar hidrogen sebagai sumber tenaga adalah Toyota Mirai yang diluncurkan tahun 2014.
Toyota menjelaskan mesin Mirai menggabungkan hidrogen yang disimpan di tangki bahan bakar dengan udara dari luar, lalu menghasilkan listrik untuk menggerakkan mobil.
Pada 2023, Toyota memulai proyek di Australia untuk mengembangkan mesin pembakaran yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar dan menghasilkan air sebagai produk sampingan.
“Mesin tersebut memancarkan air, tetapi tidak bertenaga air,” kata juru bicara Toyota.
Hussein Dia, seorang pakar transportasi dari Universitas Swinburne, menerangkan mobil hidrogen Toyota menghasilkan listrik melalui reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen—bukan dari air.
“Mobil sel bahan bakar hidrogen seperti Toyota Mirai menggunakan gas hidrogen terkompresi, bukan air,” jelasnya.
Ia juga mengatakan fakta bahwa mobil ini mengeluarkan uap air mungkin menjadi sumber kebingungan sehingga muncul klaim keliru bahwa mobil ini dijalankan dengan air.
Klaim seperti itu bertentangan dengan prinsip ilmiah. Pasalnya, meskipun air bisa dipecah menjadi hidrogen dan oksigen, proses itu memerlukan energi yang lebih besar daripada energi yang dihasilkan.
“Air bukan bahan bakar – melainkan hasil akhir dari reaksi tersebut,” tandasnya.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Toyota meluncurkan mobil tenaga air” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Raymondha Elsha)