[SALAH] Donald Trump Akan Hapus Indonesia dan Rusia Dari Peta

  • Terjemahan dari pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak sesuai seperti yang dituliskan.
  • Video “Donald Trump akan hapus Indonesia dan Rusia dari peta ” merupakan konteks yang salah (false context).

Sebuah akun TikTok “butterfly.3w3” membagikan informasi [arsip] dalam bentuk video yang menampilkan pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengatakan bahwa Indonesia akan dihapus dari peta dunia apabila ikut campur dalam membela Palestina dan Iran. Unggahan tersebut disertai dengan narasi sebagai berikut:

“Presiden Amerika akan menghapus Indonesia dan Rusia dari peta dunia 😱😱#rusia🇷🇺 #amerika🇺🇸 #indonesia🇮🇩 #freepalestine🇵🇸❤️ #perangduniake3 #janganbaper”

Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 2 juta kali, 131 ribu penyuka, dan lebih dari 2 ribu interaksi komentar.

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan analisa dari video tersebut. Terjemahan dari pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak sesuai seperti yang dituliskan.

Dalam pidato tersebut, yang sebenarnya dikatakan oleh Donald Trump adalah “Dengan senang hati mengatakan, bahwa per hari kemarin, satu hari sebelum aku masuk kantor, para sandera di Timur Tengah akan pulang kembali ke keluarga mereka”.

Video tersebut merupakan Pidato Perdana Donald Trump Usai Resmi Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, pada Senin (20/01/2025). Dalam salah satu unggahan yang ditayangkan pada akun YouTube milik Kompas.com. Pidato tersebut Donald Trump menyoroti pemerintahan era Joe Biden. Trump menyebut Joe Biden tidak mampu mengelola krisis sederhana di dalam negeri.

Lebih lanjut, Trump juga menyinggung Biden yang memberikan dana tak terbatas untuk pertahanan tapi menolak mempertahankan perbatasan Amerika Serikat. Donald Trump menegaskan bahwa pemilihannya adalah mandat untuk membawa perubahan signifikan.

Kesimpulan

Video “Donald Trump akan hapus Indonesia dan Rusia dari peta ” merupakan konteks yang salah (false context).

(Ditulis oleh Arief Putra Ramadhan)