
- Larangan perjalanan yang dikeluarkan Pemerintah AS tak ada kaitanya dengan uji coba vaksin TBC yang dilakukan Bill Gates di Indonesia.
- Unggahan berisi klaim “AS larang warga negaranya ke Indonesia karena ada uji coba vaksin TBC dari Bill Gates” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun Facebook “Bubuk Rengginang” pada Selasa (13/5/2025) membagikan foto [arsip] berisi narasi:
“AS LARANG WARGANYA KUNJUNGI INDONESIA. bill Gates kunjungi INdonesia, as langsung keluarkan peringatkan agar warganya tidak datangi ri”
Dalam takarir pengunggah menuliskan:
“AMERIKA LARANG WARGANYA DATANG KE INDONESIA SOALNYA BILL GATE MAU UJI COBA VAKSIN TBC, BERSAMAAN UJI VAKSIN PASTI ADA PELEPASAN VIRUS TBC SEPERTI COVID 19”
Hingga Rabu (21/5/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 70-an pengguna dan menuai 30 komentar
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta kompas.com.
Video dari kanal YouTube Tribunnews yang thumbnail-nya dicatut dalam narasi tersebut diunggah pada Kamis (8/5/2025). Video itu memberitakan tentang Pemerintah AS yang mengeluarkan travel warning kepada warga negaranya agar meningkatkan kehati-hatian saat bepergian ke Indonesia.
Dalam peringatan resmi per Rabu (30/4/2025), Pemerintah AS menyebut salah satu alasan travel warning dikeluarkan adalah eskalasi konflik di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Pemerintah AS menilai demonstrasi dan konflik yang diwarnai kekerasan dapat menyebabkan cedera atau kematian bagi warga negara AS. Pemerintah AS juga menyebutkan tentang risiko bencana alam—yang dapat mengakibatkan gangguan pada transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan—seperti:
- gempa bumi,
- tsunami, serta
- letusan gunung berapi.
Pemerintah AS tidak menyebutkan rencana uji coba vaksin TBC yang didanai oleh Gates Foundation sebagai alasan dikeluarkannya travel warning.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “AS larang warga negaranya ke Indonesia karena ada uji coba vaksin TBC dari Bill Gates” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)