[SALAH] Dokumentasi “Koalisi Militer Indonesia-Rusia di Gaza”

  • Dokumentasi dalam unggahan yang beredar berasal dari peristiwa yang berbeda, tidak ada hubungannya dengan operasi gabungan Indonesia-Rusia di Gaza.
  • Unggahan berisi klaim “koalisi militer Indonesia-Rusia di Gaza” merupakan konten palsu (fabricated content).

Akun TikTok “teenanancell” pada Jumat (25/4/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:

“Koalisi Indonesia Rusia lawan Israel”
“Operasi dimulai pada pukul 02.00 dini hari 14 April 2025 dalam gelap malam dan badai pasir yang menutup langit sinai, pasukan udara Rusia melumpuhkan sistem pertahanan Israel di selatan drone siluman uraga milik Rusia, menghancurkan radar dan pangkalan militer dengan presisi brutal. Bersamaan dengan itu 6.000 pasukan elit Indonesia dari Kopassus marinir dan penjaga disusupkan dari laut melalui terowongan bawah tanah yang telah disiapkan oleh jaringan logistik hamas yang kini bersekutu diam-diam dengan Jakarta dalam waktu 72 jam jalur Gaza yang selama ini menjadi wilayah terisolasi dan dijaga ketat IDF jatuh ke tangan koalisi Indonesia Rusia militer Israel terpukul logistik terganggu dan moral pasukan merosot drastis bendera Indonesia dan Rusia berkibar di atas reruntuhan markas shimpetika unit di tengah kehancuran yang tak berkesudahan datang 2 kekuatan dari timur Indonesia dan Rusia yang membentuk aliansi militer paling mengejutkan abad ini dari pangkalan udara. Fladiostok, hingga pelabuhan Surabaya persiapan berlangsung diam-diam namun sistematis apa yang awalnya terlihat sebagai latihan militer gabungan ternyata hanyalah kedok untuk sebuah operasi besar yang akan mengubah wajah dunia koalisi Indonesia tidak lahir dari kedekatan budaya atau sejarah.”

Hingga Rabu (14/5/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 7.000-an pengguna dan menuai 600-an komentar.

Pemeriksaan Fakta

Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.

Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Google Lens, mesin penelusuran Google dan YouTube. Hasilnya, video tersebut adalah gabungan beberapa foto dan video pendek dari peristiwa berbeda. 

Foto pertama pada bagian atas video serupa dengan cuplikan dari latihan militer skala besar Vostok 2018 yang diunggah oleh kanal YouTube The Sun pada Jumat (13/9/2018). Latihan ini berlangsung di Siberia timur dan melibatkan sekitar 300.000 tentara Rusia serta partisipasi dari militer China dan Mongolia.

Foto kedua pada bagian bawah video yang memperlihatkan barisan panjang pasukan dan kendaraan tempur, juga merupakan bagian dari parade militer Vostok 2018. Cuplikan ini sebelumnya diunggah oleh kanal YouTube Russian Military Capability pada Kamis (14/10/2025).

Foto ketiga yang menampilkan kendaraan militer berwarna putih bertuliskan “UN” serupa dengan unggahan kanal YouTube Andrian Lingga yang menunjukkan partisipasi TNI sebagai bagian dari misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Video tersebut tidak menjelaskan lokasi tugas pasukan, namun diketahui bahwa Indonesia pernah mengirim pasukan perdamaian ke berbagai wilayah seperti Lebanon, Kongo (2020), Mali (2015), Sudan (2013) dan Kamboja.

Indonesia dan Rusia tidak menjalin kerja sama militer untuk beroperasi di Gaza. Dilansir dari antaranews.com, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei K. Shoigu, membahas potensi kerja dalam pertemuan bilateral di Jakarta pada 25 Februari 2025 lalu. Kerja sama yang mereka jajaki antara lain berupa pelatihan bersama, transfer teknologi, dan pertukaran prajurit.

Sedangkan terkait Gaza, Presiden Prabowo Subianto pada 9 April 2025 mengatakan, Indonesia telah mengirimkan bantuan medis dan menerjunkan tenaga medis ke wilayah konflik tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap aksi kemanusiaan di Gaza.

Presiden Prabowo juga menyampaikan kesediaan Indonesia untuk menampung sementara para korban, anak yatim piatu, dan warga negara yang terdampak konflik di Gaza. Ia telah memerintahkan Menteri Luar Negeri untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait di Palestina untuk membahas mekanisme evakuasi korban dan relokasi ke Indonesia.

Kesimpulan

Unggahan berisi klaim “koalisi militer Indonesia-Rusia di Gaza” merupakan konten palsu (fabricated content).

(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)