[BELUM TERBUKTI] Akar Pepaya dan Garam Mampu Obati Gigitan Hewan Berbisa

  • Ekstrak air akar pepaya memiliki potensi mengobati penyakit dan membantu penyembuhan alami keracunan zat kimia. Namun, riset ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
  • Unggahan berisi narasi ”akar pepaya dan garam mampu obati gigitan hewan berbisa” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

Akun Facebook “Fadli” pada Selasa (31/12/2024) membagikan video [arsip unggahan dan arsip video] disertai narasi:

“Pertolongan pertama jika digigit hewan berbisa seperti lipan, kalajengking dan lain-lain cukup menggunakan akar pepaya dan garam halus caranya agar pepaya ini ditumbuk sampai benar-benar halus kemudian ditambah dengan garam halus diaduk sampai tercampur rata kemudian tumpukan dari si daun eh akar pepaya ini ya ditempelkan ke bagian yang digigit hewan berbisa tadi. Ini tujuannya untuk menghambat racun supaya tidak cepat menyebar setelah itu cepat-cepat pergi ke klinik terdekat.”

Hingga Kamis (23/1/2025) unggahan tersebut telah disukai lebih 11.000 pengguna dan menuai 200-an komentar. 

Pemeriksaan Fakta

Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.co.

Tempo verifikasi klaim ini dengan meminta pendapat pakar toksikologi, emergency medicine (EM) dan hasil riset.

Dr. Heru Wiyono SpPD dari Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya mengatakan, pertolongan pertama saat mengalami gigitan hewan berbisa adalah mengamankan korban dan membersihkan luka.

“Kalau ada orang tergigit binatang berbisa, amankan dulu korbannya, kemudian lakukan pembersihan luka, sebisa mungkin penolong menggunakan sarung tangan, dengan air mengalir dan sabun atau deterjen kalau ada” kata Heru.

Sabun atau deterjen digunakan karena memiliki sifat menguraikan lemak seperti penggunaannya di rumah untuk cuci piring. Sabun dan deterjen dapat merusak dinding selaput virus dan bakteri.

“Selain sabun, dapat menggunakan larutan yang mengandung povidone iodine yang biasa digunakan untuk membersihkan luka. Cairan ini dijual di toko dan apotek,” lanjutnya. 

Sedangkan terkait penggunaan garam pada luka, Heru mengatakan garam memiliki sifat menyerap cairan (absorbent) di sekitarnya.

“Pemberian garam pada luka akan membantu mengeringkan luka dan diharapkan merusak selaput virus dan bakter, tapi masih perlu banyak diteliti dulu keamanannya,” lanjut dia.

Heru menegaskan, jika timbul gejala alergi seperti bentol-bentol di wajah, sesak nafas, dan suara parau, atau ada keluhan lainnya, korban harus segera ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tempo menemukan terdapat beberapa studi tentang potensi kandungan pada akar pepaya (Carica Papaya Linn) yang diekstraksi untuk pengobatan. Dilansir oleh artikel Duru dan Chidi (2019), akar pepaya memiliki potensi dan dapat diaplikasikan untuk mengobati malaria, penyakit kardiovaskular, peradangan, dan infeksi mikroba. 

Penelitian lain yang dipublikasikan Sciencedirect.com menyebutkan ekstrak air dari akar pepaya (Carica Papaya Linn) memiliki potensi mengobati penyakit dan membantu penyembuhan alami keracunan zat kimia. Namun, riset ini tidak menyebut secara spesifik pada keracunan akibat gigitan serangga dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Kesimpulan

Unggahan berisi narasi ”akar pepaya dan garam mampu obati gigitan hewan berbisa” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)