- Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, munculnya teori konspirasi ini dilatarbelakangi oleh respons atas penyakit yang menjadi sorotan.
- Unggahan berisi klaim “HMPV adalah virus sintetis dari laboratorium” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun Facebook “Tifauzia Tyassuma pada Selasa (4/1/2025) membagikan narasi [arsip] berupa klaim “Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan virus sintetis yang dibuat di laboratorium”.
Berikut narasi selengkapnya :
“PANDEMI 2025 is coming.
Bukan bakal lagi tetapi memang sudah terjadi
Pandemi ini Multipandemi. Dengan berbagai macam VIRUS SINTETIK yang satu demi satu dilepas ke seluruh penjuru dunia. Setelah COVID mereda, mulailah dilepaskan Monkey Pox dan Pox-Pox lainnya, sampai tanpa tersadari sudah (di)tersebar di 35 negara. Lanjut kemudian Pneumonia yang banyak menyerang anak-anak. Lanjut dua varian Flu Burung yang melegenda, H5N1 dan H1N1. Lanjut kemudian tiba-tiba ada outbreak POLIO di beberapa tempat di dunia. Lanjut kemudian Virus Mematikan, Marburg, berkali-kali menghasilkan Outbreak di Afrika. Lanjut kemudian di akhir 2024, muncul Virus Baru yang bahkan belum jelas taxa nya:
Human Metapneumovirus atau HMPV yang tiba-tiba meledak di China Mainland.Semua Virus tersebut adalah ternakan Laboratorium, hasil dari mixed breeding berbagai jenis Virus dan juga hasil dari Vaccine Induced Disease, atau Penyakit Infeksi yang muncul akibat Vaksinasi.
Semua hal tersebut, sudah saya tulis dengan rinci dengan akurasi tinggi. Bagaimana Virus sintetik dibuat. Di Laboratorium mana dibuat. Bagaimana Vaksin modern dibuat dan dampak negatif yang ditimbulkan. Termasuk antisipasinya jika terjadi Efek Samping yang menyakitkan dan mematikan, termasuk Terapinya, semua sudah lengkap Aya tulis dalam buku saya PANDEMI PEMBELAH PERADABAN – PPP. Ternyata buku PPP menunggu saatnya harus direlease dan dibaca ribuan orang di seluruh Indonesia. Dia menanti Pandemi 2025. Silakan untuk yang berminat dengan buku Spektakuler ini, hubungi. 081222079097 atau 087725980909”
Hingga Kamis (16/1/2025), unggahan mendapat 516 tanda suka, 29 komentar dan telah dibagikan ulang 153 kali.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta Kompas.com.
Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, munculnya teori konspirasi ini dilatarbelakangi oleh respons atas penyakit yang menjadi sorotan.
“Kalau bicara satu penyakit, tidak ada penyakit sintetis. Penyakit itu biologis semuanya dan tidak bisa manusia menciptakan virus atau bakteri, mereka kan makhluk hidup,” kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/1/2024).
Ia menjelaskan, HMPV merupakan penyakit yang tidak baru. HMPV tidak menimbulkan masalah serius dan polanya musiman. Penyakit akibat HMPV serupa dengan infeksi saluran pernapasan lain, bahkan lebih ringan dari influenza A dan Covid-19.
Selain itu, tidak benar bahwa HMPV dibuat sebagai senjata atau serangan biologis yang sengaja dibuat oleh manusia.
“Ada kriteria tertentu untuk suatu patogen dijadikan sebagai senjata. Dalam kaitan itu, Covid-19 dan HMPV tidak dalam kategori itu,” terang Dicky.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “HMPV adalah virus sintetis dari laboratorium” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Raymondha Elsha)