- Tidak ada laporan adanya penggunaan senjata biologis (biological warfare) menjelang Lebaran atau Ramadan.
- Unggahan ”biological warfare diluncurkan jelang Ramadan dan Idulfitri” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun Thread “veralis545” pada Jumat (3/1/2025) membagikan unggahan [arsip] disertai narasi:
“Terindikasi biological warfare telah di luncurkan bentar lagi ramadhan plus hari raya iedul fitri”
Hingga Rabu (15/1/2025) unggahan tersebut telah disukai 15 pengguna serta dibagikan 42 kali.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa musim penghujan di Indonesia dapat menyebabkan atau memperburuk sakit, akan tetapi hal itu bukan lantaran adanya senjata biologis (biological warfare) yang ditujukan untuk membunuh manusia.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Zubairi Djoerban, menjelaskan bahwa cuaca buruk pada level tertentu seperti musim hujan di Indonesia seperti saat ini perlu mewaspadai beberapa penyakit tertentu. Antara lain meningkatnya risiko sakit tenggorokan, leptospirosis atau leptospira, diare, dan demam berdarah.
Peneliti virologi dan Ahli Health Security dari Griffith University Australia, Dr. Dicky Budiman, PHD mengatakan biological warfare adalah penggunaaan agen biologis, virus, toxin atau bahkan bakteri untuk menjadi senjata yang fungsinya untuk membunuh, baik itu manusia, hewan dan tanaman.
Melalui Konvensi Senjata Biologis atau Biological Weapons Convention (BWC) telah melarang pengembangan, produksi, perolehan, pemindahan, penyimpanan, dan penggunaan senjata biologis dan racun. Konvensi ini telah mencapai keanggotaan dengan 187 negara pihak dan empat negara penandatangan.
Menurut Dicky, tidak ada laporan adanya penggunaan senjata biologis menjelang Lebaran atau Ramadan.
“Narasi semacam ini dapat menciptakan ketakutan massal dan orang mudah tertipu untuk kepentingan tertentu,” kata Dicky.
Kesimpulan
Unggahan ”biological warfare diluncurkan jelang Ramadan dan Idulfitri” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)