- Faktanya, Whoosh hanya berhenti mendadak karena ada atap seng dari perumahan warga yang jatuh ke rel.
- Unggahan berisi klaim “kereta cepat Whoosh mogok” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun X “@MichelAdam717” pada Senin (18/11/2024) mengunggah video [arsip] dengan narasi:
“Whoosh. Kereta cepat Cina . . cepat mogoknya doang.
Baru beroperasi sekitar setahun sudah mogok berkali-kali.
Rakyat ditipu Cina dan Jokowi. Kereta super mahal seharga 114 triliun yang baru BEP 130 tahun kualitasnya rongsokan
#KonspirasiJahatPIK2
#KonspirasiJahatPIK2”
Per Senin (25/11/2024), video sudah ditonton lebih dari 500 ribu kali dan dibagikan ulang hampir 1.500 kali. Unggahan juga dihujani sekitar 500-an komentar, mayoritas menyalahkan pemerintah atas kejadian itu.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari sumber asli video melalui Google Lens. Hasilnya, diketahui video tersebut pertama kali dibagikan oleh akun TikTok “Kang Jayus” pada Sabtu (09/11/2024).
TurnBackHoax kemudian melakukan transkrip atas audio dalam video unggahan “Kang Jayus” itu, salah satu potongannya berbunyi “Ada sesuatu yang unik di sekitaran Leuwigajah, Cimahi Selatan. Ini Whoosh sedang berhenti mungkin ada gangguan listrik”.
Berdasarkan penelusuran di Google Search dengan kata kunci “Whoosh berhenti di Cimahi”, ditemukan pemberitaan kompas.com yang membahas tentang Whoosh pada tanggal yang sama dengan beredarnya video unggahan “Kang Jayus”.
Dilansir dari kompas.com, kereta Whoosh G1234 relasi Stasiun Padalarang—Halim mengalami keterlambatan pada Sabtu (9/11/2024). Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)—operator Whoosh—menjelaskan keterlambatan kereta disebabkan atap seng dari perumahan warga yang terbawa angin kencang dan jatuh ke rel kereta cepat Whoosh KM 118+500. Sensor keamanan kemudian mendeteksi adanya objek benda di sekitar rel sehingga sistem memberhentikan kereta secara darurat.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “kereta cepat Whoosh mogok” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)