[SALAH] Peningkatan Frekuensi 5G Mengaktifkan Nanopartikel dalam Tubuh yang Sebabkan Cacar Monyet Bagi yang Sudah Vaksin

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya frekuensi sinyal 5G tidak akan mengaktifkan nanopartikel yang diklaim terkandung dalam vaksin. Dalam sebuah vaksin mengandung bahan antigen, pengawet, stabilisator, dan adjuvan yang membantu merangsang respons imun, tidak mengandung nanopartikel.

= = =

Kategori: Konten yang Menyesatkan

= = =

Sumber: Instagram dan Facebook

https://archive.ph/ySJRy

https://ghostarchive.org/archive/jTxSN

= = =

Narasi:

“Agenda Berikutnya – Meningkatkan Frekuensi untuk mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh ini akan menyebabkan Cacar Monyet dan kemungkinan bisul/luka pada mereka yang telah Ditandai dengan vx666ine.

Wahyu 16:2 Kemudian timbullah bisul yang buruk dan menyakitkan pada semua orang yang mempunyai tanda binatang itu

Yang sudaht erlarjur vaxx sebaiknya pulang kampung. jauhi tower dan smartphone 5G!”

= = =

Penjelasan:

Artikel disadur dari Tempo.co.

Sebuah postingan di Instagram dan Facebook membagikan informasi yang menyebut bahwa peningkatan frekuensi sinyal 5G akan mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh yang menyebabkan cacar monyet bagi mereka yang telah ditandai dengan vaksin.

Namun peneliti virologi, cabang ilmu biologi yang mempelajari virus, viroid, dan prion, dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori melalui Tempo menjelaskan bahwa peningkatan frekuensi sinyal 5G tidak akan mengaktifkan nanopartikel yang diklaim terkandung dalam vaksin.

Ia menjelaskan bahwa kandungan dalam sebuah vaksin terdiri dari antigen, pengawet, stabilisator, dan adjuvan yang dapat merangsang respons imun dalam tubuh dan tidak mengandung nanopartikel.

“Narasi hoaks sering digunakan untuk menimbulkan ketakutan dan kebingungan tentang vaksinasi, padahal vaksin Monkeypox telah diuji secara menyeluruh untuk keselamatan dan efektivitasnya oleh para ahli. Penyebaran informasi yang salah terkait vaksinasi dapat menghambat upaya penanganan kesehatan publik, sehingga penting untuk merujuk pada sumber-sumber ilmiah dan otoritas kesehatan yang terpercaya,” ujar Arif seperti yang dikutip dari Tempo.co.

Perlu diketahui seperti yang dilansir dari Tempo.co, di Indonesia sendiri telah digunakan vaksin MVA-BN®?(Modified Vaccinia Ankara – Bavarian Nordic) yang mana vaksin ini telah mendapatkan rekomendasi dari WHO untuk digunakan dalam menangani wabah cacar monyet.

Dengan demikian, peningkatan frekuensi 5G mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh yang sebabkan cacar monyet bagi yang sudah vaksin adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

= = =

Referensi:

https://cekfakta.tempo.co/fakta/3122/keliru-klaim-menara-dan-ponsel-5g-menyebabkan-cacar-monyet

= = =