Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya judul dan isi video tidak berkaitan. Tidak ditemukan informasi valid terkait Presiden Jokowi rela mundur demi bangsa. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya menampilkan beberapa cuplikan video berbeda yang ditambahi dengan narasi menyesatkan.
=======
[KATEGORI]: Konten yang dimanipulasi
=======
[SUMBER]: https://archive.cob.web.id/archive/1724758325.782715/index.html (Youtube)
=======
[NARASI]:
Politik terkini – AKSI MASA SEMAKIN BRINGAS, JKW RELA MUNDUR ? @garispolitik1320
MENGEJUTKAN..!
KORBAN BERJATUHAN
DEMI BANGSA, JOKOWI RELA MUNDUR?
=======
[PENJELASAN]:
Sebuah video bernarasikan Presiden Jokowi rela mundur demi bangsa beredar dari channel youtube bernama Garis Politik pada 26 Agustus 2024.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan pemberitaan yang mendukung klaim narasi yang beredar. Thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut juga merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar berbeda yang digabung menjadi satu.
Narator dalam video hanya membacakan ulang artikel dari detik.com berjudul “Demo Ricuh, Wakasat Intel Polrestabes Semarang Kena ‘Tombak’ di Pipi”. Artikel ini membahas tentang Demonstrasi di Jalan Pemuda Semarang, Jawa Tengah yang berakhir ricuh dan satu orang polisi dilaporkan terluka usai terkena lemparan benda dari massa.
Selanjutnya narator juga membacakan artikel dari cnnindonesia.com dengan judul “Ricuh Demo di Makassar, Mobil Angkot Hangus Terbakar”. Dalam artikel ini membahas tentang Mahasiswa yang berunjuk rasa menolak politik dinasti di Makassar, Sulawesi Selatan, memblokade jalan dengan membakar ban bekas dan merusak rambu-rambu lalu lintas. Di lokasi juga terlihat satu unit mobil angkutan umum terbakar yang belum diketahui apa penyebabnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakann Presiden Jokowi rela mundur demi bangsa adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
=======
[REFERENSI]:
https://news.detik.com/berita/d-7510243/demo-ricuh-wakasat-intel-polrestabes-semarang-kena-tombak-di-pipi