[BENAR] “Banser-PDIP Berdamai”

“Hasil mediasi, pihak DPC PDIP sepakat mencabut laporan ke Panwas pascamediasi tersebut dan meminta maaf kepada Banser dan warga NU. Melalui media yang ada baik di media sosial dan media mainstrem Sedangkan pihak Banser menyatakan, juga mempertimbangkan akan pencabutan laporan dugaan persekuasi oleh satgas anti politik uang PDIP yang dilaporkan ke Polres Banyumas.”, selengkapnya di bagian REFERENSI.

======

KATEGORI

Klarifikasi.

======

SUMBER

Pertanyaan dari beberapa anggota FAFHH.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2tyRTjr, suaramerdeka.com: “Banser-PDIP Berdamai

Saling Cabut Laporan

Tue, 26 Jun 2018 – 00:12 WIB

(foto)
SM/Dian Aprilianingrum – BERDAMAI: Ketua PDIPBanyumas Budhi Setiawan berjabat tangan dengan Komandan Banser Andri Widiyanto disaksikan Ketua PCNU KH Sabar Munanto (tengah). (20)

PURWOKERTO- Ratusan massa dari Barisan Serba Guna (Banser) dan kader NU Kabupaten Banyumas melakukan aksi demonstrasi ke kantor DPC PDIP setempat, di Jl Adiyaksa Purwokerto, Selasa (26/6).

Demontrasi tersebut dipicu adanya tindakan yang diduga sebagai bentuk persekusi terhadap sejumlah warga nahdliyin di Desa Susukan Kecamatan Sumbang yang melakukan kegiatan tahlilan/mujahadah. yang didatangi satgas anti politik uang PDIP, Senin (25/6) malam.

Satgas antipolitik uang tersebut kemudian membawa kasus tersebut ke Panwas kabupaten, karena diduga ada unsur pembagian uang di acara tahlilan yang diikuti sembilan orang tersebut. Massa Banser datang ke kantor PDIP untuk minta klarifikasi terkait insiden tersebut.

Setelah berorasi sekian waktu, kedua belah pihak kemudian dimediasi oleh kapolres Banyumas, di salah satu ruang rapat DPC PDIP. Unsur Banser dan NU diwakili, Komandan Banser Banyumas, Andrie Widyanto, Sekretaris Tim Siyasah PCNU, Akhmad Iksan, pengurus NU Muhaimin dan anggota Banser lainnya.

Dari DPC PDIP diwakili Waki Ketua DPC Bidang Hukum, sekaligus Komandan Satgas Anti Politik Uang Agus Prianggodo, Bendahara DPC Febrian Nugroho dan Ketua Badan Hukum dan Advokasi DPC PDIP, Susetyo.

Hasil mediasi, pihak DPC PDIP sepakat mencabut laporan ke Panwas pascamediasi tersebut dan meminta maaf kepada Banser dan warga NU. Melalui media yang ada baik di media sosial dan media mainstrem Sedangkan pihak Banser menyatakan, juga mempertimbangkan akan pencabutan laporan dugaan persekuasi oleh satgas anti politik uang PDIP yang dilaporkan ke Polres Banyumas.

Andrie mengatakan, pihaknya melakukan aksi untuk minta klarifikasi karena kegiatan tahlilan seperti itu sudah menjadi tradisi warga NU. Pihaknya juga ingin meluruskan atas tudingan, bahwa kegiatan itu tidak ada unsur politik uang untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.

Menurutnya, kegiatan doa bersama ini rutin dilakukan oleh warga nahdliyin. Selain itu, nilai dia, sebagai tuan rumah biasa memberikan buah tangan, berupa bahan makanan atau uang. juga hal yang biasa dalam tradisi warga NU. Karena itu, pihaknya keberatan jika pemberian berkat dalam bentuk amplop berisi uang Rp 20.000, dianggap sebagai politik uang.

”Karena pelaporannya dicabut dan sudah ada permintaan maaf kepada NU dan Ansor, maka masalah ini kami anggap sudah klir semua, termasuk tudingan ada politik uang. Setelah ini, kami bersamasama menjaga kondusifitas Banyumas. dalam pelaksaan Pilkada besok (hari ini-red),Insya Allah aman, damai,îkatanya usai pertemuan mediasi.

Dalam kesempatan yang sama, Susetyo mengatakan. PDIP Banyumas meminta maaf atas kejadian di Sumbang Senin malam lalu. Atas kesalahpamahaman tersebut, pihaknya melakukan pencabutan pelaporan dugaan politik uang ke Panwas kabupaten.

Susetyo juga menanaskan, antara PDIP dan NU, mempunyai kultur yang sama dan selalu menjaga NKRI dan satu napas sebagai Islam Nusantara. Sehingga, katanya, tidak ada keinginan PDIP membenturkan diri anti NU atau anti Islam. Cuma, diakui, hal ini kadang diterima oleh masyarakat secara berbeda.

Minta Diteruskan

”Padahal kami dengan nahdliyin adalah saudara, sama-sama Islam Nusantara, dan menginginkan pilkada di Banyumas berjalan damai dan tidak dicederai konflik- konflik yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” kata dia saat memberikan keterangan pers bersamaan degan Andrie.

Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak PDIP maupun Banser dan NU yang samasama sepakat untuk menjaga kondusivitas di Banyumas.

Sejak Senin malam, pihaknya berusaha menjaga kondusivitas sejak kasusnya muncul dan berlanjut di Panwas kabupaten. ”Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua ke depan. Karena pada prinsipnya kita ini kan seduluran,’ kata Kapolres.

Terpisah, Ketua Panwas Kabupaten Banyumas, Yon Daryono menanggapi kesepakatan tersebut menyatakan, pada siang kemarin pihaknya juga sudah menerima pencabutan dari perwakilan kuasa hukum dari calon bupati dan wakil bupati Achmad Husein- Sadewo dan perwakilan dari pasangan calon Mardjoko dan Ifan Haryanto. ”Dengan adanya pencabutan pelaporan itu (dari PDIP-red) secara otomatis ini diselesaikan secara kekeluargaan dari kedua belah pihak.

Namun karena dari Bawaslu provinsi mengintruksikan kasus itu meski sudah dicabut, tetap ditindaklanjuti sebagai temuan kami,” katanya terpisah. Karena hingga semalam. kata dia, masih ada saksi yang perlu diklarifikasi, sehingga keputusan akhir akan diserahkan kepada Sentra Gakkumdu, apakah ada pertimbangan- pertimbangan atas pencabutan laporan tersebut.

”Kita lepas dari kontek itu terkait acara tahlilan yang diduga dibubarkan (persekusi) atau tudingan terjadi politik uang. Kita tetap dalam kontek normatif saja, bahwa di situ ada indikasi pembagian uang, ada terlapor, ada saksi dan pelapor,” katanya. (G22-20)”.

——

(2) http://bit.ly/2KlAJzH, satelitpost.com: “Begini Kata Banser Usai Geruduk Kantor PDI P Banyumas

27 Juni, 2018, 12:17 PM

PURWOKERTO, SATELITPOST-Hari ini adalah pelaksanaan pilkada serentak di 171 daerah di Indonesia. Di Banyumas, pemilih menggunakan hak pilihnya untuk Pilkada Banyumas dan Pilkada Jawa Tengah.

“Kita bersama-sama menjaga kondusivitas Banyumas. Dalam pelaksanaan pilkada tahun ini, insyaallah aman, damai,” kata Komandan Banser Banyumas Andri Widiyanto, Selasa (26/6/2018). Pernyataan itu diungkapkan setelah PDIP mencabut laporan dugaan politik uang.

Sebelumnya diberitakan Banser melakukan aksi protes di kantor PDI P Banyumas. Aksi ini dilakukan karena tindakan Satgas Anti Politik Uang yang mengira doa yang dilakukan oleh warga NU di Desa Susukan Kecamatan Sumbang Banyumas terindikasi tindakan politik uang.

Andri mengatakan kegiatan itu hanyalah doa bersama dan rutin dilakukan oleh warga nahdiyin. Menurutnya, sebagai tuan rumah memang biasa memberikan buah tangan, berupa bahan makanan atau uang. Ia menyayangkan tindakan satgas PDIP yang melakukan sendiri tanpa melaporkan ke Panwaslu, dan pihak- pihak penegak hukum dalam Pilkada.

“Pelaporannya alhamdulillah dicabut, selain itu sudah ada permintaan maaf kepada NU dan Ansor. Ini sudah selesai,” katanya.

Sekretaris Tim Siyasah NU Akhmad Iksan menambahkan, dalam kulturnya, acara seperti itu sudah biasa ada pemberian amplop atau berkat (bingkisan) dan ini adalah tradisi. “Marilah kita tetap jaga pilkada yang aman, tertib dan damai,” kata dia.(nns)”.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/671192149879990/